Ketua RT Cerita Wowon Serial Killer, Kaget Ternyata Farida Dibunuh & Ada 2 Wanita Lain

Senin, 23 Januari 2023 14:41 WIB

Kawanan Wowon Serial Killer

TEMPO.CO, Jakarta - Farida, salah satu korban yang dibunuh komplotan Wowon Serial Killer ternyata sempat tinggal bersama dua orang perempuan lainnya di sebuah kontrakan di Kampung Babakan Curug, Desa Kertajaya, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Mantan tenaga kerja wanita (TKW) yang dinikahi Wowon ini dieksekusi dan dikubur di rumah itu.

Semula, Farida tinggal di kontrakan tersebut pada 2021 bersama tersangka Solihin, Wowon, dan seorang anak kecil. Kepada ketua RT setempat, Solihin mengaku Farida adalah anaknya, sedangkan Wowon merukapan suami Farida yang pulang sepekan sekali.

"Kalau setahu saya ada empat orang yang tinggal di kontrakan itu, yakni Solihin, Wowon, Farida, dan seorang anak kecil. Ngakunya keluarga, Solihin bapak Farida, sedangkan Wowon suaminya," ujar Rahmat, Ketua RT 02 Kampung Babakan Curug, Desa Kertajaya, Kecamatan Ciranjang, Senin 23 Januari 2023.

Namun Dedi Somantri, 39 tahun, pemilik kontrakan Wowon, mengatakan Solihin merupakan orang pertama yang mengontrak di rumahnya. Mereka tinggal berlima, yakni Farida, Wowon, Solihin, Dede, dan seorang wanita bernama Rani.

"Kalau orang dewasanya ada lima orang, jadi dua perempuan dan tiga laki-laki. Tapi katanya ada juga anak kecil, tidak tahu siapa namanya," kata Dedi.

Advertising
Advertising

Menurut Dedi, kepada dirinya, Solihin mengaku semua merupakan anak-anaknya. "Benar atau tidaknya saya tidak tahu, karena saat diminta KTP dan Kartu Keluarga, katanya tertinggal," kata dia.

Dia menuturkan kelima orang itu jarang berkomunikasi dengan warga sekitar, bahkan cenderung tertutup. "Selama beberapa bulan mengontrak tidak ada yang kenal dekat dengan keluarga Solihin, karena memang tertutup orangnya," ucap dia.

Dedi mengatakan saat pergi tidak satu orang pun dari mereka yang pamit. Adapun yang memberikan kunci kontrakan adalah seorang perempuan lain yang tak diketahui namanya.

"Saya juga bingung, tiba-tiba sudah pindah. Yang mengembalikan kunci rumah juga bukan Pak Solihin atau empat orang lainnya, tapi seorang perempuan dengan ciri-ciri bertubuh gemuk. Itupun sambil buru-buru memberikannya," kata dia.

Seorang tetangga kontrakan Solihin yang enggan disebutkan identitasnya mengatakan, selama mengontrak di rumah Dedi, keluarga Solihin memang jarang berkomunikasi dengan warga. Dia pun hanya bertegur sapa dengan Farida dan Rani kalau berpapasan di warung dekat rumah kontrakan tersebut.

Baca: Istri dari Calon Korban Wowon Serial Killer tidak Curiga saat Ambil Kopi Beracun

Farida dan Rani sempat berjualan makanan

Menurut dia, Farida dan Rani sempat berjualan makanan di depan rumah kontrakannya. Namun hanya bertahan selama beberapa bulan.

"Sekitar dua bulan jualan di depan rumahnya. Mereka jarang ngobrol. Tapi pernah ditanya orang mana, katanya asal Cimahi dan Bandung," kata dia.

Dia mengatakan Rani menjadi orang pertama yang tak terlihat usai berhenti berjualan. Setelah Rani tak terlihat, lanjut dia, ada seorang perempuan bertubuh gemuk yang tinggal di rumah tersebut.

"Asalnya, perempuan di rumah itu Rani dan Farida, tapi Rani tiba-tiba hilang. Tidak tahu kapan mulai tidak tinggal di sananya. Tapi setelah Rani tidak ada, muncul seorang perempuan bertubuh gemuk tinggal di sana. Katanya sih ibu dari anak kecil yang usianya kira-kira sekitar kelas 4 SD," kata dia.

Namun sebelum satu keluarga itu benar-benar pindah, lanjutnya, Farida jadi orang berikutnya yang tidak lagi kelihatan oleh tetangga.

"Jadi setelah Rani, kemudian Farida tidak kelihatan lagi. Yang terakhir ada di sana ya perempuan yang gemuk, Solihin, Wowon, dan Dede," kata dia.

Dia mengaku kaget mendengar kabar ditemukannya satu mayat di rumah kontrakan tersebut yang diketahui merupakan jenazah Farida.

"Tidak menyangka kalau Farida meninggal dibunuh dan dikubur di sana. Karena tidak ada gerak-gerik mencurigakan seperti gali lubang atau teriakan dari dalam kontrakan. Warga di sini juga heran, bisa tega membunuh Farida yang katanya masih keluarga Solihin. Karena kan mengakunya di sini mereka itu satu keluarga," tuturnya.

Baca juga: Cerita Korban Selamat Kasus Wowon Serial Killer: Minum Kopi, Pingsan, Mulut Berbusa

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Relawan Daftarkan Kaesang Ikut Pilkada Kota Bekasi Lewat PKB

13 menit lalu

Relawan Daftarkan Kaesang Ikut Pilkada Kota Bekasi Lewat PKB

Relawan Nasional Pro Prabowo - Gibran (Pa-Gi) mendorong Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep maju dalam pemilihan Kepala Daerah Kota Bekasi 2024.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

1 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Korban Pembunuhan Mayat dalam Koper Telah Dimakamkan di Bandung

1 hari lalu

Korban Pembunuhan Mayat dalam Koper Telah Dimakamkan di Bandung

RM, 49 tahun, korban pembunuhan pada kasus mayat dalam koper telah dimakamkan di kampung halamannya di Bandung

Baca Selengkapnya

Truk Tak Kuat Nanjak, Kontainer Terguling Timpa Mobil di Bekasi

1 hari lalu

Truk Tak Kuat Nanjak, Kontainer Terguling Timpa Mobil di Bekasi

Truk trailer bermuatan peti kemas Mitsubishi Fuso dengan nomor polisi B 9789 BEH terguling di Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

1 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

1 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

2 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

2 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

2 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya