Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Top 3 Metro: Warga Depok Demo Minta Pekerjaan ke Lazada, Viral Sungai Diuruk di Curug
Reporter
Tempo.co
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Selasa, 24 Januari 2023 07:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tiga berita terpopuler kanal metropolitan hari ini dimulai dari warga Depok demo gudang Lazada karena minta dana CSR cuma dikasih Rp 100 ribu. Mereka minta perusahaan mempekerjakan warga sekitar.
Berita kedua adalah sungai di Depok yang viral karena diuruk, ternyata terbentuk akibat Kali Angke jebol. Air kali itu masuk membentuk aliran baru di lahan PT. Graha Perdana Indah (GPI) di Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok.
Berita ketiga adalah Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono mengecek perkembangan proyek sodetan Kali Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur (KBT). Proyek itu adalah salah satu upaya penanggulangan banjir di Ibu Kota.
Berikut 3 berita terpopuler kanal metropolitan pada Selasa, 24 Januari 2023:
1. Warga Depok Demo Gudang Lazada, Minta Dana CSR Cuma Dikasih Rp 100 Ribu
Warga Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Jawa Barat berunjuk rasa di depan salah satu gudang milik Lazada hari ini, Senin, 23 Januari 2023. Mereka mendesak perusahaan mempekerjakan warga sekitar dan menggulirkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk lingkungan.
Perwakilan pendemo, Heri Mustari, mengatakan Lazada selama ini tidak pernah memberikan dana CSR ke masyarakat sekitar. "Contohnya, kami mengirimkan proposal saja, mungkin proposal itu dibuang ke tempat sampah atau diabaikan," tutur Majelis Pertimbangan Karang Taruna (MPKT) Kelurahan Jatijajar, Kota Depok ini.
Dirinya menuturkan tidak pernah ada proposal warga yang direspons dengan baik oleh pihak Lazada "Kalaupun ada, itu cuma Rp100 ribu saja," ketus Heri.
Sementara itu, Ketua RW 09 Kelurahan Jatijajar, Ahmad Tugidi, berharap perusahaan dengan omzet yang besar seperti Lazada seharusnya lebih peduli terhadap warga sekitar dan lingkungannya.
"Warga tidak bisa nonton TV, air disedot habis-habisan, bising dan gangguan lainnya, warga malah menjadi penonton dan tidak ada kontribusinya untuk lingkungan," kata Ahmad.
Dari pengurus lingkungan mengharapkan kehadiran perusahaan, CV, PT dan lain sebagainya di lingkungan setempat dapat memberikan fasilitas atau atensi untuk warga.
"Seperti CSR dan perekrutan tenaga kerja kasar atau ahli ada bagian dari lingkungan setempat," ucap Ahmad soal tuntutan warga ke Lazada ini
Minta Lazada Pekerjakan Masyarakat Sekitar
Heri Mustari mengatakan warga Jatijajar, Kota Depok, meminta Lazada menyerap tenaga kerja lokal minimal 30 persen.
"Kami ingin keberadaan Lazada di sini benar-benar membawa manfaat untuk warga dan lingkungan, seperti Posyandu, Karang Taruna, PKK dan sebagainya," ujar Heri.
Selanjutnya sungai di Depok viral karena diuruk, terbentuk akibat Kali Angke jebol...
<!--more-->
3. Sungai di Depok yang Viral karena Diuruk, Terbentuk Akibat Kali Angke Jebol
Aliran kali di Depok yang diuruk dan viral di media sosial, ternyata terbentuk karena jebolnya sisi Kali Angke. Air kali itu masuk ke lahan PT. Graha Perdana Indah (GPI) di Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok.
Mantan Ketua LPM Kelurahan Curug, Wardana menjelaskan, aliran sungai yang diuruk dan terdapat jembatan gantung itu bukan aliran Kali Angke yang sebenarnya.
"Jadi jalur Kali Angke itu berkelok-kelok, seperti tapal kuda, saat musim hujan dan debit air meningkat, menghantam salah satu tepian kali, jadi jebol dan membentuk aliran baru seperti sungai," kata Wardana di Depok, Senin 23 Januari 2023.
Jebolnya sisi Kali Angke itu terjadi pada 2011. Akibatnya, muncul aliran kali baru di lahan milik PT. GPI. Untuk menyeberangi kali yang mendadak muncul itu, warga sekitar swadaya membuat jembatan kayu yang menghubungkan Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari di Kota Depok dengan Desa Curug, Kecamatan Gunung Sindur di Kabupaten Bogor.
"Sebelum jebol, hanya ada satu ruas, yang alirannya ke Bendungan Masyono," tutur Wardana.
Melalui forum Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat kelurahan diusulkan penurapan di sisi kali yang jebol. "Saat itu dapat anggaran Rp300 juta, untuk membuat turap agar tidak jebol lagi," beber Wardana.
Namun pada 2014, turap jebol lagi dan merusak jembatan yang dibuat swadaya oleh warga. Masyarakat kembali mengusulkan pembuatan turap dan jembatan.
"Saat itu dapat anggaran Rp515 juta untuk pembangunan turap dan masyarakat swadaya membangun jembatan dari bambu. Di 2016 jebol lagi, dianggarkan kembali Rp700 juta," ujarnya.
Jembatan kayu yang rusak itu akhirnya diganti dengan jembatan gantung dengan lantai dari bordes pada 2018. Anggarannya dari aspirasi anggota DPR RI Mahfudz Abdurrahman senilai Rp3,6 miliar.
Pada 2019 dapat anggaran lagi dari Pemkot Depok Rp1,9 miliar untuk pembangunan turap agar kali Angke tidak jebol lagi.
Baca juga: Pemkot Depok Sediakan Wifi Gratis di 118 Titik Taman hingga JPO
Menurut Wardana, PT GPI telah mengurus perizinan lahan itu sejak 2012. PT. GPI merupakan pengembang perumahan yang memiliki areal lahan seluas 151 hektare di empat kelurahan, yakni Curug, Bojongsari, Serua dan Pondok Petir.
"Nanti yang di sana juga mau dibangun perumahan," kata Wardana.
Ketua RT2/7 Kelurahan Curug, Andi mengatakan, sebelum terkikis air, area itu adalah jalan penghubung Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok dengan Desa Curug, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor tinggi. "Karena jebol dan terkikis air, akhirnya jadi kali. Tapi sekarang sudah tidak jebol karena turapnya kuat dan dibuatkan waduk di sebelahnya," kata Andi.
Selanjutnya Heru Budi cek Sodetan Kali Ciliwung, PSI sebut 5 tahun mandek di era Anies Baswedan...
<!--more-->
3. Heru Budi Hartono Cek Sodetan Kali Ciliwung, PSI Sebut 5 Tahun Mandek di Era Anies Baswedan
Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono mengecek perkembangan proyek sodetan Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur (KBT) sebagai salah satu upaya penanggulangan banjir di Ibu Kota. Heru di Jakarta Timur, Senin, 23 Januari 2023 mengecek tiga bagian proyek penanggulangan banjir itu didampingi Wali Kota Jakarta Timur M Anwar.
Ia mengecek sodetan yang berada di Jalan Otista yang merupakan inlet Kali Ciliwung atau titik masuknya air. Kemudian di Jalan Otista III yang merupakan titik pertemuan dan KBT sisi belakang Kampus Trisakti sebagai titik keluar air.
Heru tidak menjelaskan kemajuan proyek penanggulangan banjir Jakarta itu namun per awal Desember 2022, sodetan Kali Ciliwung itu diperkirakan sudah mencapai 62 persen. Proyek sodetan itu diperkirakan rampung pada Agustus 2023. Namun Heru berharap dapat difungsikan lebih cepat yakni pada April 2023.
Sodetan itu nantinya mengalirkan air ke KBT yang ditargetkan mengurangi dampak banjir di Jakarta. Dengan adanya sodetan atau terusan air ke KBT, diperkirakan dapat mereduksi dampak banjir atau genangan yang meliputi kawasan sekitar 200 hektare (ha). Adapun kapasitas sodetan itu diperkirakan hingga 60 meter kubik (m3) per detik untuk mereduksi banjir.
Proyek sodetan Kali Ciliwung dilaksanakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya-PT Jaya Konstruksi, KSO dan konsultan supervisi PT Virama-Supra-TAA, KSO dengan masa pelaksanaan Agustus 2021-Agustus 2023. Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) alokasi anggaran untuk konstruksi sodetan dan galian alur sebesar Rp683,9 miliar.
Baca: Dikabarkan Rampung Maret 2023, Begini Tujuan Sodetan Ciliwung
Sodetan Kali Ciliwung untuk pengendalian banjir
Mulai tahun 2021, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melanjutkan pembangunan terowongan atau sodetan Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur (KBT). Sodetan di Kali Ciliwung ini dibuat karena DKI Jakarta merupakan provinsi yang sering jadi langganan banjir di Indonesia. Salah satu penyebabnya ialah luapan sungai Ciliwung.
Dikutip dari laman KemenPUPR, pu.go.id, sodetan ini adalah bagian dari rencana induk sistem pengendalian banjir atau flood control dari hulu hingga hilir Jakarta. Proyek sodetan ini telah rampung sepanjang 550 meter pada tahun 2015. Setelahnya, pada tahun 2015 hingga 2017, pembangunan dilanjutkan dengan pemasangan permanen outlet dan dinding penahan tanah kali Cipinang.
Kemudian pada tahun 2021, pembangunan ini kembali dilanjutkan dan telah tuntas sepanjang 549 meter, dan diharapkan panjang keseluruhan nantinya 1,26 kilometer. Selain itu, pada hulu dari terowongan ini, ada bendungan kering atau dry dam yang ditempatkan di Ciawi, Kabupaten Bogor dengan kapasitas tamping 6,05 juta meter kubik. Sedangkan pada hilirnya, terdapat bendungan Sukamahi berkapasitas 1,68 juta meter kubik.
Baca juga: Kali Ciliwung Telan Korban, Apa Itu Proyek Sodetan Ciliwung Pemprov DKI?
Dalam upaya meminimalisasi risiko banjir daerah hilir Jakarta, dibangun pula Tanggul Pantai untuk muara sungai dan pantai yang kritis. Mengutip dari arsip Tempo, tanggul ini akan ditempatkan di empat lokasi, yaitu Muara Angke, Pantai Mutiara, Ancol Barat dan Kali Blencong.
Dengan anggaran sebesar Rp 595 milyar pada tahap awalnya, tanggul ini direncanakan memiliki panjang 46 kilometer dan telah rampung sepanjang 13 kilometer. Perhitungan rencana panjang tanggul ini disesuaikan dengan daerah pesisir utara Jakarta yang rawan rob. Hingga awal tahun ini, sodetan sungai Ciliwung masih belum terisi air karena memang belum tersambung sepenuhnya.
Sekretaris Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana sempat menyinggung proyek ini yang pernah mandek selama lima tahun di era Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Ia mengapresiasi keputusan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang berani melanjutkan pembangunan proyek ini. Proyek ini ditargetkan untuk selesai pada Agustus 2023. Akan tetapi menurut Heru, sodetan Ciliwung akan bisa beroperasi mulai Maret 2023.
Baca juga: Setelah Didemo Warga Depok, Lazada Beberkan 3 Poin Kesepakatan