Anak Usaha Jakpro Dipanggil Jokowi, Proyek ITF Sunter yang Mandek di Era Anies Baswedan Diminta Lanjut

Reporter

Mutia Yuantisya

Editor

Sunu Dyantoro

Rabu, 1 Februari 2023 21:17 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan groundbreaking pembangunan ITF Sunter, Jakarta Utara, pada Kamis, 20 Desember 2018. TEMPO/M Julnis Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Anak Usaha PT Jakarta Propertindo atau Jakpro, PT Jakarta Solusi Lestari atau JSL menargetkan pembangunan Intermediate Treatment Facility atau ITF Sunter dimulai sebelum akhir November 2023. Sebab, proyek yang masuk dalam rancangan pengembangan tenaga listrik nasional (RUPTL) ini harus tercapai sebelum 2026.

"Sesuai rencana kami di Mei, kami harus melaksanakan konstruksi sebelum akhir November karena ada target yang namanya RUPTL, rancangan pengembangan tenaga listrik nasional, yang harus kami capai sebelum 2026," kata Direktur Keuangan PT JSL Nagwa Lestari saat rapat kerja Komisi B Bidang Perekonomian DPRD DKI Jakarta.

Pengerjaan ITF Sunter ini dikebut lantaran pihaknya dipanggil Presiden Jako Wododo (Jokowi) beberapa waktu lalu untuk membahas masalah ini. "Kamis 26 Januari kami dipanggil dewan energi nasional yang diketuai Pak Jokowi," ujarnya.

Dalam pertemuan itu, Jokowi mengingatkan Jakpro, dalam hal ini JSL untuk segera mengeksekusi proyek ITF Sunter. Mengingatkan kembali kepada DKI untuk segera menyelenggarakan RUED-nya, rencana umum pemanfaatan energi daerah," kata Nagwa.

Sebab, ITF Sunter merupakan proyek strategi nasional dan proyek strategis daerah, sementara RUED merupakan kebijakan pemerintah daerah mengenai rencana pengelolaan energi.

Advertising
Advertising

Berdasarkan dokumen yang dibahas dalam rapat, nilai investasi yang dibutuhkan untuk proyek ITF Sunter Rp5,2 triliun. Pemprov DKI memberikan suntikan modal Rp517 miliar untuk PT JSL untuk kegiatan pengawasan perencanaan dan jaminan pelaksanaan perjanjian jual beli listrik (PJBL).

"PMD itu akan sebagian digunakan untuk jaminan pelaksanaan yang akan dijadikan jaminan untuk tanggal efektif PJBL. Sesuai rencana kami, di bulan Mei," ujar Nagwa.

Sebelumnya, Vice President Corporate Secretary Jakpro Syachrial Syarief menyatakan, rencananya pembangunan ITF Sunter berlangsung tiga tahun. "ITF Sunter direncanakan untuk berjalan selama tiga tahun dengan target operasi di tahun 2027," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 24 Desember 2022.

Proyek ini akan dikerjakan anak usaha Jakpro, PT Jakarta Solusi Lestari (JSL). Sebelumnya, Jakpro bekerja sama dengan PT Fortum Finlandia mendirikan perusahaan patungan bernama PT JSL.

Namun, PT Fortum memutuskan mundur, sehingga proyek mandek. Jakpro belum mendapati investor baru yang berminat mendanai pembangunan ITF Sunter.

Baca: Kepala Dinas Lingkungan DKI Buka Suara Soal ITF Sunter Usai Disinggung Jokowi

Jakpro telah kantongi izin

Syachrial menyampaikan, Jakpro telah melakukan kegiatan pra-development dan kajian agar memperoleh analisis mengenai dampak lingkungan atau Amdal dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Hasilnya, dua perizinan ini telah dikantongi sejak 2019.

Kemudian pasca Fortum memutuskan mundur, Jakpro berupaya mencari investor baru dan mengupayakan kerja sama dengan PT PLN sejak akhir 2021. "Sejak akhir tahun 2021, Jakpro dan JSL terus menjajaki berbagai model kerja sama pendanaan dengan berbagai pihak," ucap dia.

Saat ini, menurut Syachrial, JSL telah mengantongi izin usaha pengelolaan pembangkit listrik (IUPTL) sebagai landasan pengerjaan pembangunan dan pengoperasian ITF.

Dia menyebut pentingnya ITF Sunter demi keberlangsungan kota yang berkelanjutan mengingat produksi sampah di Jakarta mencapai 7-8 ribu ton per hari. ITF Sunter, tambah dia, diprediksi mampu mengolah sampah hingga 720 ribu ton setiap tahunnya.

"Berdasarkan studi kelayakan, ITF Sunter diprediksi dapat mengolah sampah sebanyak 720.000 ton setiap tahunnya dan mampu menghasilkan listrik sebesar 35 MW setiap hari atau 280 ribu MW per tahun," jelas dia.

Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan ITF Sunter mencapai Rp 5,2 triliun. Sementara itu, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pelaksana proyek hanya mendapatkan penyertaan modal daerah (PMD) 2023 senilai Rp 550 miliar atau 10 persen dari nilai proyek.

"Walaupun itu baru sekitar 10 persen dari total kebutuhan dana pembangunan ITF, paling tidak bisa memulai proses Jakpro yang selama ini tertunda," kata dia di Bantargebang, Bekasi, Senin, 2 Januari 2023.

Sebelumnya, Gubernur DKI Anies Baswedan telah melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan ITF Sunter pada 2018. Seremoni ini bukan yang pertama kalinya. Gubernur sebelum Anies juga pernah menggelar groundbreaking pengerjaan fasilitas pengolahan sampah ini. Akan tetapi, hingga kini pembangunan ITF Sunter mandek. PT Jakpro masih mencari investor yang mau bekerja sama mengucurkan pendanaannya untuk ITF Sunter.

Baca juga: Jakpro Hanya Dapat Modal 10 Persen dari Nilai Proyek ITF Sunter, DKI: Bisa Memulai Proses yang Tertunda

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

1 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

15 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

19 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

23 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

1 hari lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya