Keluarga Mahasiswa UI Akan Laporkan Pensiunan Polisi Penabrak, Gita: Ia Hanya Menonton

Reporter

Ihsan Reliubun

Editor

Sunu Dyantoro

Sabtu, 4 Februari 2023 06:49 WIB

Sejumlah Polisi melakukan rekontruksi ulang kecelakaan yang menewaskan mahasiswa Universitas Indonesia (UI), M Hasya Attalah Syahputra di Jalan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis, 2 Februari 2023. Polda Metro Jaya menggelar rekontruksi ulang kecelakaan yang menewaskan mahasiswa Universitas Indonesia (UI), M Hasya Attalah Syahputra dan melibatkan terduga penabrak purnawirawan Polri AKBP Eko Setio Budi Wahono. Dalam kecelakaan tersebut mahasiswa Universitas Indonesia (UI), M Hasya Attalah Syahputra ditetapkan jadi tersangka. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Gita Paulina, kuasa hukum keluarga mahasiswa UI, Hasya Athallah Syaputra, berencana melaporkan Eko Setia Budi Wahono karena pembiaran. Dia diduga membiarkan Hasya menggelepar di aspal setelah ditabrak hingga tak sadarkan diri hampir 30 menit.

"Kalau itu bagian dari yang harus dia pertanggungjawabkan, kami kuasa hukum akan menempuh itu supaya pelaku bisa bertanggung jawab atas perbuatannya," kata Gita, saat dihubungi pada Jumat malam, 3 Februari 2023.

Pembiaran ini menjadi salah satu tindakan purnawirawan berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi itu. Sebelumnya, Gita menuturkan dalam peristiwa kecelakaan itu Hasya terkapar di aspal, Eko cuma menonton tubuh korban terkapar dari dekat mobilnya.

"(Eko) hanya berdiri menonton," kata kuasa hukum keluarga Hasya, Gita Paulina, Sabtu, 28 Januari 2023. Bekas Kepala Kepolisian Sektor Cilincing ini bahkan menolak mengantar Hasya ke rumah sakit dengan mobilnya. Seorang saksi bahkan menyetop kendaraan ojek online, menumpang ke rumah sakit meminta pertolongan ambulans.

Namun tiga rumah sakit didatangi tak berhasil mendapat kendaraan. Hingga seseorang menelepon saksi itu kembali ke tempat kecelakaan karena ada mobil ambulans yang ditelepon warga datang.

Advertising
Advertising

Baca: Fakta-fakta Rekonstruksi Ulang Kecelakaan Mahasiswa UI, Pajero Hitam Pensiunan Polisi Berganti Putih

Polda Metro Jaya berkukuh penabrak sempat telepon ambulans

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Latif Usman berkukuh bahwa pensiunan polisi yang sebelumnya digadang-gadang menjadi bakal calon Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD DKI Jakarta pada 2024 itu sempat menelepon ambulans.

Pembelaan kepada Eko pun datang dari anak buah Latif, Kepala Subdirektorat Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Jhoni Eka Putra. Jhoni mengaku hasil penyidikan tidak terbukti unsur pembiaran dari Eko.

"Karena Pak Eko sendiri sudah menghentikan kendaraan dan melakuakn tindakan lain bukan berarti tidak memasukkan (Hasya) ke mobil, terus dibilang pembiaran, enggak," ujar Jhoni, Jumat, 27 Januari lalu. Sejak akhir 2021 sampai Februari 2022 Eko menjabat Kepala Seksi Kecelakaan Dirlantas Polda Metro Jaya.

Gita belum memastikan kapan ia akan melaporkan Eko. Namun kepada Tempo, Gita menuturkan akan mengumumkan terbuka rencana pelaporan tersebut. "Kita lihat aja, deh," tutur Gita.

Tragedi yang merenggut nyawa mahasiswa UI ini terjadi di Jalan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada 6 Oktober tahun lalu. Bekas anak buah Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran itu mengendarai mobil Mitsubishi Pajero dengan nomor polisi B 2447 RFS. Eko melindas Hasya saat remaja itu jatuh karena menghindari kendaraan di depannya.

Baca juga: Polisi Pakai Alat 3D Lasser Scanner Saat Rekonstruksi Kecelakaan Mahasiswa UI

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

10 jam lalu

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

Ditlantas Polda Metro Jaya mengirimkan bukti surat tilang ke pelanggar lalu lintas melalui lima nomor Whatsapp.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

2 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

2 hari lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

3 hari lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

3 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

3 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

3 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya