Rafael Alun Datangi KPK, Mahfud MD Sorot Kekayaannya: Bukan Benci, agar Tak Hedonis

Reporter

Desty Luthfiani

Editor

Sunu Dyantoro

Rabu, 1 Maret 2023 10:36 WIB

Rafael Alun tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta pada Rabu 1 Maret 2023. TEMPO/MIRZA BAGASKARA

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahmud Mahmodin atau Mahfud MD menyoroti kekayaaan Rafael Alun Trisambodo, pejabat Direktorat Jenderal Pajak yang tidak sesuai dengan profil pekerjaannya. Hari ini, Rabu, 1 Maret 2023, Rafael Alun memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi untuk menjelaskan perihal asetnya.

Menurut Mahfud MD, dari laporan Pusat Pelaporan dan Analisis Keuangan (PPATK) diduga ada pencucian uang. Kasus hukum lainnya yang terkait hal ini, kata dia, adalah masalah kekayaan yang tidak sesuai dengan profil pekerjaan yang bersangkutan.

"Sejak tahun 2012 saya punya surat dari Kejaksaan Agung dan PPATK tahun 2013 sudah berkirim surat pada KPK tentang adanya beberapa hal yang diduga pencucian uang dan proses didapat yang tidak sah oleh saudara Alun sebagai orang tua pelaku penganiayaan,” kata Mahfud di Rumah Sakit Mayapada, Selasa, 28 Februari 2023.

Rafael Alun Trisambodo merupakan ayah dari Mario Dandy Satriyo, pelaku penganiayaan terhadap remaja bernama inisial D. Kekayaan Rafael menjadi sorotan publik seusai kasus penganiayaan itu mencuat. Banyak yang mempertanyakan jumlah kekayaan yang tidak masuk akal karena bernilai Rp 56 Miliar asetnya.

“Bukan karena kita benci bukan karena apa. Tetapi kita mau menegakkan hukum dan mendidik masyarakat di negeri ini. Agar tidak menjadi hedonis, bergoyang-foya memanfaatkan kesempatan,” katanya.

Advertising
Advertising

Soal pencucian uang sifatnya masih dugaan, kata Mahfud. Dia meminta pihak yang mengusut bersikap profesional. “Tapi kami tegaskan sekarang masih diduga dan KPK besok akan mempelajari apakah dugaan itu perlu ditelusuri. Kita lihat KPK pasti profesional dan harus profesional," kata dia.

Baca juga: Mahfud MD Dorong Mario Anak Pejabat Pajak Dijerat Pasal 354 dan 355 KUHP, Ancaman Maksimal 12 Tahun Bui

Rafael Alun penuhi panggilan KPK

Eks Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah Ditjen Pajak Jakarta Selatan II Rafael Alun Trisambodo mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK pada hari ini, Rabu, 1 Maret 2023. Agenda kedatangannya ke KPK itu guna klarifikasi harta kekayannnya yang menjadi sorotan masyarakat.

Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan mengatakan, Rafael Alun akan mengklarifikasi harta kekayaannya dengan Direktorat LHKPN. Ia menyebut permintaan klarifikasi tersebut akan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.

“Rabu 1 Maret, tim Direktorat PP LHKPN agendakan permintaan klarifikasi tehadap Rafael Alun Trisambodo di K4 Gedung Merah Putih pukul 09.00 WIB,” ujar dia pada Selasa 28 Februari 2023 melalui keterangan tertulis.

KPK diagendakan mengklarifikasi Rafael Alun tentang beberapa hal soal harta kekayaannya yang menjadi sorotan publik. Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menyebut salah satu materi yang akan ditanyakan nanti adalah bagaimana Rafael Alun memperoleh harta kekayaannya tersebut.

"Untuk mengklarifikasi menyangkut penghasilan, kan itu. Kan di LHKPN itu selain menanyakan jumlah harta tapi juga sumbernya," kata Alex saat ditemui di Gedung ACLC KPK, Jakarta pada Selasa, 28 Februari 2023.

Selain itu, Alex menyebut KPK juga akan mendalami kepemilikan sejumlah barang mewah dari Rafael Alun. Termasuk, kata dia, adalah mobil berjenis Jeep Rubicon dan motor bermerk Harley Davidson yang sempat dipamerkan sang anak di media sosial. “Akan kita klarifikasi. Dia bilang bukan miliknya,” ujar dia.

Alex menyebut keterangan dari Rafael Alun akan menjadi informasi awal bagi KPK. Ia mengatakan, bisa jadi pascaklarifikasi tersebut KPK akan memanggil pejabat negara yang lain untuk melakukan upaya klarifikasi harta kekayaannya juga. “Ini kebetulan ada sat peristiwa, sebetulnya banyak pejabat kita yang melaporkan harta kekayaannya kalau kita lihat profilnya tidak match,” ucap Alex.

Rafael Alun merupakan pejabat pajak yang sedang disorot karena diduga memiliki harta dalam jumlah jumbo. Hal itu merupakan buntut dari kasus penganiayaan terhadap D oleh anak Rafael Alun, Mario Dandy.

Berdasarkan dokumen Laporan Harta Kekakayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK, Rafael memiliki harta berjumlah Rp 56 miliar. Hartanya itu paling banyak berupa properti yang nilainya ditaksir mencapai Rp 51 miliar.

KPK menilai jumlah harta yang dimiliki Rafael mencurigakan. Sebab, sebagai pejabat eselon III di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak jumlah harta itu tidak sesuai dengan profil gajinya.

Pilihan Editor: Mario Dandy Dijerat Pasal 351, Mahfud Minta Terapkan Pasal 354 dan 355, Apa Bedanya?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

1 jam lalu

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

1 jam lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

4 jam lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

7 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

8 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

9 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

10 jam lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

12 jam lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

13 jam lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

23 jam lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya