Diadukan Soal Dugaan Malpraktik, RS Buah Hati: Kemenkes Tak Berwenang Menilai Etik Dokter

Reporter

Muhammad Iqbal

Minggu, 5 Maret 2023 16:33 WIB

Yuliantika, seorang pasien yang diduga menjadi korban mal praktik di Rumah Sakit Buah Hati, Ciputat, Kota Tangerang Selatan. TEMPO/Muhammad Iqbal

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Kuasa Hukum Rumah Sakit Buah Hati Tangerang Selatan menyebut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) tidak memiliki wewenang dalam menilai etik profesi seorang dokter.

Hal tersebut menyusul laporan Yuliantika, seorang warga yang lumpuh usai melakukan operasi caesar. Dokter RS Buah Hati diduga melakukan malpraktik

Untuk diketahui melalui kuasa hukumnya Lokataru, Yuliantika mengadukan ihwal persoalan nasib malang yang menimpanya. Yuliantika sendiri seorang ibu yang lumpuh usai melakukan operasi caesar di RS Buah Hati Ciputat pada tahun 2020 lalu.

Namun hingga saat ini tidak banyak yang dapat dilakukan Yuliantika. Terbaring di ruang sempit dengan ditemani sang suami yang mengurus setiap kegiatannya.

Bahkan, untuk ke kamar kecil saja Yuliantika harus dibantu alat. Beruntung buah hati Yuliantika hingga saat ini tumbuh berkembang dengan normal.

Advertising
Advertising

3 tahun sudah Yuliantika terbujur tanpa bisa mendapat penanganan medis dari RS manapun. Dirinya juga tidak mengetahui pasti ihwal kelumpuhan yang terjadi paska operasi tersebut.

Namun demikian hingga saat ini Yuliantika mengaku belum sama sekali mendapat penjelasan dari RS Buah Hati ihwal penyebab kelumpuhan tersebut. Hal tersebut yang membuat Tim Kuasa Hukum Yuliantika mengadukan persoalan yang menimpa kliennya ke Kemenkes RI.

Namun menyikapi laporan itu Muhammad Joni Kuasa Hukum RS Buah Hati mengaku urusan persoalan hukum yang kini sudah selesai tidak bisa menyeret pihak Kemenkes RI.

"Ayo, Hormati lah putusan pengadilan dan MKDKI. Jangan bawa bawa Menkes ke urusan hukum," katanya kepada Tempo, Minggu 5 Maret 2023.

Kata Joni dalam perkara gugatan hukum yang dilayangkan pihak Yuliantika telah menemui titik terang. Dirinya mengklaim RS Buah Hati tidak terbukti melakukan dugaan malapraktik.

"Ungkap putusan pengadilan tidak terbukti secara sah dan meyakinkan tudingan malapraktik di RS Buah Hati Ciputat," ujarnya.

Namun demikian dirinya tidak menampik jika Yuliantika pernah menjadi pasien persalinan di RS Buah Hati Ciputat, pada 18 Februari 2020.

"Dan padanya dilakukan layanan medis dan tindakan sesuai standar operasional dan prosedur," sebutnya.

Joni menambahkan dalam aturan yang berlaku Menkes juga diharapkan bisa mentaati hukum. Menurutnya dalam praktiknya Kemenkes tidak dapat menilai etik seorang dokter.

"Menkes harus patuh hukum, hormati putusan. Tidak ada wewenang Menkes menilai etik itu urusan MKEK Disiplin, dan wewenang MKDKI," ucapnya.

Pilihan Editor: Dugaan Malpraktik RS Buah Hati Diadukan ke Kemenkes, Pasien Lumpuh Usai Operasi Sesar

Berita terkait

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

2 hari lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

Perkosa Bayi Berusia 5 Hari, Pria Brasil Dibekuk Polisi

2 hari lalu

Perkosa Bayi Berusia 5 Hari, Pria Brasil Dibekuk Polisi

Selain kasus bayi diperkosa, pria Brasil ini juga sedang menghadapi penyelidikan atas percobaan pemerkosaan terhadap seorang remaja

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Ungkap Modus Staf Kelurahan Setubuhi Anak di Bawah Umur hingga Depresi

3 hari lalu

Kuasa Hukum Ungkap Modus Staf Kelurahan Setubuhi Anak di Bawah Umur hingga Depresi

Kasus persetubuhan anak yang diduga dilakukan oleh Holid, pengurus komite sekolah yang juga staf kelurahan, ini terjadi beberapa tahun silam.

Baca Selengkapnya

Gagal Menyalip Dump Truck, Pengendara Motor Tewas Kecelakaan di Jalan Puspitek Tangsel

4 hari lalu

Gagal Menyalip Dump Truck, Pengendara Motor Tewas Kecelakaan di Jalan Puspitek Tangsel

Pengendara motor berinisial IZA (laki-laki, 27 tahun) tewas setelah terlibat kecelakaan di Jalan Puspitek, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Baca Selengkapnya

Wali Kota Tangsel Ajak Mahasiswa Katolik Unpam dan Warga Duduk Bareng, Pastikan Tidak Ada Intoleransi

4 hari lalu

Wali Kota Tangsel Ajak Mahasiswa Katolik Unpam dan Warga Duduk Bareng, Pastikan Tidak Ada Intoleransi

Setelah sempat gaduh soal pembubaran doa rosario yang dilakukan mahasiswa Katolik Unpam, Wali Kota Tangerang Selatan gelar pertemuan.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Maut Libatkan Siswa SMK Lingga Kencana Depok di Subang, Pemkot Tangsel Evaluasi Study Tour Luar Daerah

4 hari lalu

Kecelakaan Maut Libatkan Siswa SMK Lingga Kencana Depok di Subang, Pemkot Tangsel Evaluasi Study Tour Luar Daerah

Pasca-kecelakaan maut yang menewaskan 11 orang pelajar SMK di Depok, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangsel melalukan evaluasi.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pembunuhan Berencana Mayat dalam Sarung di Pamulang

4 hari lalu

Kronologi Pembunuhan Berencana Mayat dalam Sarung di Pamulang

Pelaku pembunuhan berencana menghabisi sepupunya dengan alasan sakit hati karena diperlakuan tak baik.

Baca Selengkapnya

6 Dampak Fatal yang Berpotensi Terjadi saat Cabut Gigi

5 hari lalu

6 Dampak Fatal yang Berpotensi Terjadi saat Cabut Gigi

Cabut gigi memang direkomendasikan untuk membasmi gigi rudak yang sudah tidak dapat diselamatkan lagi, namun, untuk melakukannya perlu berkonsultasi dengan dokter gigi agar risiko fatal tidak terjadi

Baca Selengkapnya

Dokter Masih Mogok Kerja, Korea Selatan Izinkan Dokter Asing Berpraktik

8 hari lalu

Dokter Masih Mogok Kerja, Korea Selatan Izinkan Dokter Asing Berpraktik

Korea Selatan akan mengizinkan dokter asing bekerja di rumah sakit, untuk mengatasi pemogokan massal dokter

Baca Selengkapnya

Polisi Berjaga 24 Jam di Sekitar Rumah Kontrakan Usai Pengeroyokan Mahasiswi Katolik Universitas Pamulang

9 hari lalu

Polisi Berjaga 24 Jam di Sekitar Rumah Kontrakan Usai Pengeroyokan Mahasiswi Katolik Universitas Pamulang

Sejumlah polisi dar Polsek Cisauk berjaga-jaga 24 jam di sekitar rumah kontrakan mahasiswi Universitas Pamulang korban pengeroyokan.

Baca Selengkapnya