Cerita Anak Korban Kecelakaan Bus di Guci: Ayah Pergi Dengan Ambulans Pulang Diantar Ambulans

Selasa, 9 Mei 2023 15:14 WIB

Jasa Raharja memberikan santunan kepada Vina, anak korban meninggal dalam kecelakaan bus di Guci, Jawa Tengah, Selasa 9 Mei 2023. TEMPO/Muhammad Iqbal

TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Suasana duka masih menyelimuti kediaman Ibin Muqorobin, seorang warga Kayu Gede, Pakujaya, Tangerang Selatan yang meninggal dalam kecelakaan bus di Guci, Tegal, Jawa Tengah. Sebelum meninggal ayah dari dua orang anak tersebut meminta untuk diantar ambulans untuk berangkat ziarah.

Setelah ayahnya meninggal, anak pertama dari Ibin Muqorobin, Vina Handayani kini berperan menjadi tulang punggung keluarga. Ibunya yang mengalami luka berat dalam musibah itu masih menjalani perawatan di RSU Tangerang Selatan, Pamulang, ditemani adik Vina.

Dengan berlinang air mata Vina bercerita tentang kejanggalan menjelang kepergian ayahnya ke Jawa Tengah. "Ayah itu biasanya kalau mau pergi engga pernah pakai baju koko warna putih, ini dia minta setrikain baju koko putih katanya biar bersih," kata Vina di kediamannya, Selasa 9 Mei 2023.

Bahkan Ibin yang gemar traveling itu menunjukkan sikap aneh saat hendak berangkat menuju bus saat keberangkatan. Saat itu bus yang mengangkut puluhan orang warga Pakujaya berada di depan jalan utama Graha Raya.

"Bapak waktu itu minta antar sama sopir ambulans. Enggak biasanya bapak kayak gitu, tapi saya mikirnya mungkin agar bisa muat banyak jadi engga mikir macem-macem," ujarnya.

Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mendatangi rumah duka korban kecelakaan bus jatuh ke sungai di Kampung Kayu Gede 2, Senin 8 Mei 2023. TEMPO/Muhammad Iqbal

Advertising
Advertising

Dia kaget setelah mendapat kabar kecelakaan rombongan para peziarah asal Tangsel di Guci, Jawa Tengah. "Ternyata itu hal terakhir dari ayah saya, pergi diantar ambulans dan pulang kembali dengan ambulans," kata Vina.

Ketika berada di Tegal, Vina dan adiknya berbagi tugas karena kedua orang tua menjadi korban luka dalam kecelakaan tersebut.

"Jadi adik saya ikut rombongan pulang ke Tangsel dengan ibu saya. Saya bersama ayah di RS Tegal, rupanya ayah saya tidak memiliki umur panjang," ujarnya.

Hingga saat ini tidak banyak yang dapat dilakukan Vina. Dia hanya berharap ibunya yang mengalami luka cukup parah, yaitu patah tulang di beberapa bagian tubuh akibat bus jatuh ke sungai itu bisa segera pulih.

"Ibu saya seperti hanya mukanya saja yang hidup, karena kedua kakinya patah, tulang belakang mungkin patah juga. Jadi untuk komunikasi okelah, tapi untuk bergerak tidak," ujarnya.

Setelah ayahnya berpulang dalam kecelakaan bus di Guci Tegal, kini Vina harus menjadi tulang punggung keluarganya. "Saya sekarang harus menjadi tulang punggung keluarga. Semoga ibu bisa cepat pulih," ujarnya.

MUHAMMAD IQBAL

Pilihan Editor: Cerita Korban Selamat Kecelakaan Bus di Guci, Semuanya Terjadi dalam Sekejap



Berita terkait

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

1 hari lalu

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

Penghuni rumah dinas Psupiptek Serpong mengaku pernah melaporkan BRIN ke Kejaksaan Agung atas dugaan penyalahgunaan aset negara

Baca Selengkapnya

Rebutan Lahan Parkir Gereja, Jari Juru Parkir Digigit hingga Putus

2 hari lalu

Rebutan Lahan Parkir Gereja, Jari Juru Parkir Digigit hingga Putus

Iwan Masito, seorang juru parkir dibekuk unit Reskrim Polsek Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

2 hari lalu

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

2 hari lalu

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

Manajemen BRIN angkat bicara soal adanya perintah pengosongan rumah dinas di Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

Kasus Bullying di Binus School Serpong Dilimpahkan ke Kejaksaan, Pelaku tidak Ditahan

3 hari lalu

Kasus Bullying di Binus School Serpong Dilimpahkan ke Kejaksaan, Pelaku tidak Ditahan

Kasus bullying atau perundungan di sekolah Internasional Binus School Serpong segera memasuki babak baru.

Baca Selengkapnya

Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

5 hari lalu

Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa tektonik bermagnitudo 4,8 mengguncang wilayah Banten dan sekitarnya. BMKG mencatat waktu kejadiannya pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 15.27 WIB.

Baca Selengkapnya

Polisi Gadungan Ditangkap Polsek Ciputat Timur, Tipu Korban Untuk Merampas Motor

6 hari lalu

Polisi Gadungan Ditangkap Polsek Ciputat Timur, Tipu Korban Untuk Merampas Motor

Unit Reskrim Polsek Ciputat Timur menangkap dua polisi gadungan. Sempat membawa kabur motor korban.

Baca Selengkapnya

Selain Laporkan Kapolres Tangsel, Bos PT SSI Juga Laporkan Petinggi PT KBU Kasus Dugaaan Penggelapan

8 hari lalu

Selain Laporkan Kapolres Tangsel, Bos PT SSI Juga Laporkan Petinggi PT KBU Kasus Dugaaan Penggelapan

Tak cuma Kapolres, Wahyu Riadi, Sales Manager PT Sampurna Sistem Indonesia, melaporkan DAU dan ES petinggi PT Kobe Boga Utama ke Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Kawal Putusan BRIN, Ratusan Warga Muncul Akan Kembali Aksi Besok

10 hari lalu

Kawal Putusan BRIN, Ratusan Warga Muncul Akan Kembali Aksi Besok

Besok, ratusan warga Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan akan kembali menggeruduk kantor BRIN untuk meminta hasil mediasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Wacanakan Alihkan Jalan ke Lingkar Baru, Warga Setu Tangerang Selatan Anggap Belum Layak

10 hari lalu

BRIN Wacanakan Alihkan Jalan ke Lingkar Baru, Warga Setu Tangerang Selatan Anggap Belum Layak

Warga Setu, Kota Tangerang Selatan menolak pengalihan akses jalan Lingkar Baru BRIN sebagai jalan pengganti. Dianggap tidak layak untuk digunakan.

Baca Selengkapnya