Dinkes DKI Usul Pasien Covid-19 Tak Perlu Isolasi tapi Wajib Pakai Masker

Reporter

Antara

Rabu, 14 Juni 2023 00:18 WIB

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ngabila Salama, berpose di ruang kerja. (Foto: Antara)

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengusulkan agar pasien positif COVID-19 tidak perlu melakukan isolasi mandiri (isoman), tapi harus tetap memakai masker.

"Saya beri masukan ke stakeholder pada pasien COVID-19 positif tidak perlu isolasi lagi tapi wajib pakai masker," kata Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama di Jakarta, Selasa, 13 Juni 2023 dikutip dari Antara.

Ngabila menyebut jika sulit memantau kasus COVID-19, maka ia menyarankan adanya kebijakan isolasi mandiri hanya selama 3-5 hari atau selama mengalami gejala virus tersebut.

"Bisa dibuat kebijakan isolasi mandiri hanya selama bergejala saja atau isolasi 3-5 hari saja. Melihat sekarang inkubasi COVID-19 selama 1-3 hari dan 3-5 hari dari bergejala sudah sembuh," ujar Ngabila.

Lebih lanjut, Ngabila menjelaskan kondisi COVID-19 di DKI Jakarta sangat terkendali. Tercatat kasus positif sepekan terakhir hanya 540 orang, dengan rata-rata 70 kasus positif per hari.

Advertising
Advertising

Tingkat kematian empat kasus dalam seminggu terakhir, di mana seluruh kasus kematian berusia 50 tahun ke atas dan belum menerima vaksinasi COVID-19 dosis keempat atau booster kedua.

"Alhamdulillah kondisi COVID-19 di Jakarta sangat terkendali," ucap Ngabila.

Bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan COVID-19, kata Ngabila sebesar 5 persen yakni 94 tempat tidur isolasi yang terisi dari 1.966 yang tersedia.

Lalu, untuk ICU atau unit perawatan intensif sebanyak 8 persen yang terisi, yakni 34 dari 405 tempat tidur yang disiapkan.

Oleh karena itu, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengajak seluruh masyarakat khususnya Jakarta untuk selalu mencegah penyakit dengan memakai masker jika bertemu orang sakit.

"Lalu cegah komplikasi atau meninggal dengan mengontrol komorbid dengan pengobatan teratur dan vaksinasi lengkap 4 kali untuk usia 18 tahun ke atas selagi ada, gratis, bermanfaat," kata Ngabila.

Diketahui, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 mencatat kasus sembuh dari COVID-19 di Indonesia per Selasa, 13 Juni 2023, naik 278 kasus menjadi 6.638.544 kasus sembuh.

Dari laporan Satgas, juga diketahui kasus aktif di Indonesia turun 101 kasus dan total pasien yang masih dirawat saat ini yakni 10.043 orang.

Pilihan Editor: Aturan Pemakaian Masker Terbaru di MRT, LRT, KRL dan Transjakarta

Berita terkait

BPS Beberkan Dampak Penduduk Kelas Menengah Turun Kelas: Perekonomian Kurang Resilien

6 hari lalu

BPS Beberkan Dampak Penduduk Kelas Menengah Turun Kelas: Perekonomian Kurang Resilien

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti membeberkan dampak proporsi jumlah penduduk kelas menengah yang turun kelas.

Baca Selengkapnya

Usut Korupsi Bansos Presiden di Masa Pandemi Covid-19, KPK Periksa Mantan Kepala Biro Kemensos

7 hari lalu

Usut Korupsi Bansos Presiden di Masa Pandemi Covid-19, KPK Periksa Mantan Kepala Biro Kemensos

KPK terus memeriksa sejumlah pihak yang terlibat dalam pengadaan Bansos Presiden di masa pandemi Covid-19. Kerugian negara sementara Rp 125 Miliar.

Baca Selengkapnya

BPS: 9,48 Juta Penduduk Kelas Menengah Turun ke Ambang Rentan Miskin

10 hari lalu

BPS: 9,48 Juta Penduduk Kelas Menengah Turun ke Ambang Rentan Miskin

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar mengatakan ada 9,48 juta penduduk kelas menengah yang turun kelas ke ambang rentan miskin.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ungkap Peran Jokowi Ketika Pandemi Covid-19

10 hari lalu

Prabowo Ungkap Peran Jokowi Ketika Pandemi Covid-19

Presiden terpilih Prabowo Subianto membela Presiden Jokowi yang kebijakan dan kinerjanya kerap mendapatkan kritikan.

Baca Selengkapnya

Mark Zuckerberg Menuduh Biden Sensor Konten Covid-19, Apa Maksudnya?

11 hari lalu

Mark Zuckerberg Menuduh Biden Sensor Konten Covid-19, Apa Maksudnya?

Mark Zuckerberg mengatakan ia menyesal telah tunduk pada tekanan pemerintah dalam kesaksian di tengah-tengah kampanye pilpres yang memanas.

Baca Selengkapnya

Kabar Baik untuk Karyawan Australia: Kini Berhak Abaikan Email dan Telepon Kantor Setelah Jam Kerja

12 hari lalu

Kabar Baik untuk Karyawan Australia: Kini Berhak Abaikan Email dan Telepon Kantor Setelah Jam Kerja

Karyawan di Australia, dalam banyak kasus, tidak dapat dihukum karena menolak membaca atau menanggapi kontak dari majikan mereka di luar jam kerja.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Marsudi Temui Wang Yi di Beijing, Bahas Pengembangan Vaksin Hingga Herbal

16 hari lalu

Menlu Retno Marsudi Temui Wang Yi di Beijing, Bahas Pengembangan Vaksin Hingga Herbal

Menlu Retno Marsudi akan bertemu dengan Menlu Cina Wang Yi dalam pertemuan di Beijing mulai Kamis 22 Agustus 2024

Baca Selengkapnya

Beda dengan COVID-19, WHO Sarankan Vaksinasi Terarah untuk Cacar Monyet Mpox

17 hari lalu

Beda dengan COVID-19, WHO Sarankan Vaksinasi Terarah untuk Cacar Monyet Mpox

WHO merekomendasikan "vaksinasi terarah" dalam upaya melawan cacar monyet atau mpox, alih-alih vaksinasi massal

Baca Selengkapnya

WHO Sebut Cacar Monyet bukan Covid Baru, Tak Perlu Vaksinasi Massal

17 hari lalu

WHO Sebut Cacar Monyet bukan Covid Baru, Tak Perlu Vaksinasi Massal

WHO menyatakan cacar monyet bukan lah COVID baru meskipun menyebutnya sebagai darurat kesehatan yang perlu menjadi perhatian internasional

Baca Selengkapnya

WHO Pastikan Cacar Monyet Bukan Bentuk Baru Covid-19

17 hari lalu

WHO Pastikan Cacar Monyet Bukan Bentuk Baru Covid-19

Belum ada bukti kalau cacar monyet bisa menular dengan sangat mudah lewat udara seperti Covid-19

Baca Selengkapnya