Menyesal dan Meminta Maaf, Keluarga Korban Pembunuhan Mahasiswa UI Ingin Pelaku Dihukum Mati

Reporter

Tempo.co

Minggu, 6 Agustus 2023 19:06 WIB

Altafasalya Ardnika Basya alias AAB (23 tahun), mahasiswa UI yang membunuh adik kelasnya saat ditangkap polisi, Jumat, 4 Agustus 2023. Dok. Istimewa.

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus pembunuhan mahasiswa kembali terjadi. Kali ini yang menjadi korban adalah mahasiswa UI atau Universitas Indonesia bernama Muhammad Naufal Zidan alias MNZ (19 tahun). Ia dibunuh oleh kakak kelasnya bernama Altafasalya Ardnika Basya alias AAB (23 tahun).

AAB menghabisi nyawa MNZ pada Rabu, 2 Agustus 2023 pukul 18.30 WIB. Pembunuhan ini terjadi di indekos korban, Apik Zire, Jalan Palakali, RT 007/RW 005, Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Depok.

Pelaku diduga membunuh MNZ karena ingin menguasai harta korban. AAB pun telah mengakui perbuatannya. Dia membunuh juniornya di Fakultas Ilmu Budaya jurusan Sastra Rusia UI itu menggunakan pisau lipat.

Pelaku pembunuhan mahasiswa UI minta maaf

Altafasalya Ardnika Basya,, mahasiswa UI pembunuh juniornya di kampus, MNZ, meminta maaf ke keluarga korban.

"Saya ingin minta maaf, saya atas nama Altafasalya Ardnika Basya, kakak tingkat almarhum Muhamad Naufal Zidan ingin meminta maaf sebesar-besarnya pada ibu korban, bapak korban, keluarga korban, kerabat korban, teman-teman, pihak-pihak yang dirugikan, dan semua orang yang sudah saya kecewakan," ucap Altaf terisak di Polres Metro Depok, Sabtu, 5 Agustus 2023.

Janji akan bertanggung jawab

Advertising
Advertising

Sambil tertunduk, Altaf yang mengenakan rompi tahanan itu berjanji bakal bertanggung jawab atas semua yang dilakukannya.

"Saya akan menjalankan hukuman, dan menerima konsekuensinya dengan kooperatif, saya minta maaf juga kepada civitas akademika UI," kata Altaf.<!--more-->

Pelaku sudah putus asa

Pria berkacamata yang bercita-cita menjadi diplomat ini mengaku tidak punya masalah dengan korban. “Karena saya sudah putus asa itu rencana muncul saat saya anter pulang pada Rabu sebelum kejadian,” akunya.

Altaf mengaku khilaf karena terlilit utang dan harus segera dilunasi. Pelaku juga pernah meminjam uang pada korban Rp200 ribu, tapi sudah dilunasi.

"Baru beberapa bulan lalu (utang) sebesar Rp3 juta. Saya harus membayar untuk bulan depan,” ceritanya.

Anak pertama dari empat bersaudara ini mengaku sudah sering minta uang ke orang tuanya dan belakangan merasa sungkan untuk minta lagi.

'"Saya sudah putus harapan tidak menemukan jalan yang terang untuk menyelesaikan masalah saya sendiri dengan berbagai cara sampai cara terakhir ini merugikan banyak orang," ucap Altaf.

Keluarga korban minta pelaku pembunuhan mahasiswa UI dihukum mati

Faiz Rafsanjani meminta agar AAB yang telah membunuh adik kelasnya diganjar hukuman mati.

"Tuntutan saya (Pasal) 340 (tentang) hukuman mati. Karena apa, semua orang, semua bapak atau ibu enggak mau kehilangan putra-putrinya seperti itu," kata Faiz saat ditemui di Mapolres Metro Depok, Jalan Margonda, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Sabtu, 5 Agustus 2023.

Faiz menyambangi kantor Polres Depok hari ini dan sempat bertemu dengan pelaku. Menurut dia, raut wajah pelaku memperlihatkan rasa penyesalan. Pelaku juga meminta maaf.

"Cuma balik lagi kalau dia posisi seperti itu bagaimana. Saya cuma ngomong gitu doang," papar Faiz.

Kepada Faiz, pelaku beralasan membunuh korban karena memiliki utang. Faiz hanya merespons agar pelaku membuktikan rasa penyesalannya di pengadilan. "Saya enggak mau bicara," ucap dia.

Faiz sebelumnya mendapati jasad MNZ sudah terbungkus plastik sampah di kamar indekosnya kawasan Depok pada Jumat, 4 Agustus 2023. Ada juga luka tusuk di tubuh mahasiswa UI itu.

RICKY JULIANSYAH

Pilihan Editor: Buka Suara Mahfud MD soal Kasus Kabel Optik yang Celakai Sultan Rifat, Begini Strategi Atasi Kabel Semrawut

Berita terkait

Antar Teman, Remaja di Depok Luka Parah Diserang Gengster

45 menit lalu

Antar Teman, Remaja di Depok Luka Parah Diserang Gengster

Anggota gengster menghadang korban di tengah jalan. Korban berusaha kabur namun terjatuh.

Baca Selengkapnya

Periksa 14 Saksi Kasus Bullying SMP di Bojonggede, Polisi Ungkap Fakta Baru

4 jam lalu

Periksa 14 Saksi Kasus Bullying SMP di Bojonggede, Polisi Ungkap Fakta Baru

Setelah polisi melakukan pendalaman akhirnya terungkap penyebab utama bullying terhadap siswi SMP Al-Basyariah Bojonggede itu.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tahan Dua Anak Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bojonggede

1 hari lalu

Polres Metro Depok Tahan Dua Anak Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bojonggede

Peristiwa bullying atau perundungan siswi SMP ini viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Kasus Bullying Siswi SMP Bojonggede Diduga karena Rebutan Cowok

2 hari lalu

Kasus Bullying Siswi SMP Bojonggede Diduga karena Rebutan Cowok

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP Al-Basyariah Uus Saharoh mengungkap kasus dugaan bullying terhadap siswinya karena berebut cowok.

Baca Selengkapnya

Aksi Bullying di Depok, Pelajar Putri SMP Pukuli Siswi dari SMP lain

2 hari lalu

Aksi Bullying di Depok, Pelajar Putri SMP Pukuli Siswi dari SMP lain

Seorang pelajar putri dari sebuah SMP melakukan bullying terhadap siswi dari SMP lain di Depok.

Baca Selengkapnya

Dibuka Awal Juni, PPDB 2024 di Depok Digelar Serentak untuk Seluruh Jenjang Pendidikan

2 hari lalu

Dibuka Awal Juni, PPDB 2024 di Depok Digelar Serentak untuk Seluruh Jenjang Pendidikan

PPDB 2024 di Depok dibuka serentak untuk seleruh jenjang pendidikan.

Baca Selengkapnya

Pengemudi Toyota Fortuner Halangi Perjalanan Ambulans, Polres Depok: Kami Selidiki

3 hari lalu

Pengemudi Toyota Fortuner Halangi Perjalanan Ambulans, Polres Depok: Kami Selidiki

Polres Metro Depok menyatakan tengah menyelidiki peristiwa pengemudi Toyota Fortuner menghalangi perjalanan ambulans.

Baca Selengkapnya

KPU Kota Depok Pastikan Tak Ada Paslon Wali Kota Jalur Independen di Pilkada 2024

3 hari lalu

KPU Kota Depok Pastikan Tak Ada Paslon Wali Kota Jalur Independen di Pilkada 2024

KPU Kota Depok mengungkap alasan tidak ada paslon wali kota dari jalur independen atau perseorangan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Kronologi Spanduk Kandidat Wali Kota Depok yang Diusung PDIP Dicopot Satpol PP

3 hari lalu

Kronologi Spanduk Kandidat Wali Kota Depok yang Diusung PDIP Dicopot Satpol PP

Petugas Satpol PP menurunkan spanduk kandidat Wali Kota Depok mendapat kritik dari politikus PDIP. Begini kronologinya.

Baca Selengkapnya

Bima Arya Sebut Depok Panas, Mohammad Idris : Perubahan Iklim

3 hari lalu

Bima Arya Sebut Depok Panas, Mohammad Idris : Perubahan Iklim

Wali Kota Depok Mohammad Idris merespon statement kandidat calon Gubernur Jawa Barat dari PAN, Bima Arya yang mengatakan Depok panas dan kurang penghijauan.

Baca Selengkapnya