Kisah di Balik Sosok Pelaku Pembunuhan Mahasiswa UI, Kalem dan Suka Bercanda
Reporter
Ricky Juliansyah
Editor
Andry Triyanto Tjitra
Senin, 7 Agustus 2023 11:47 WIB
TEMPO.CO, Depok - Aksi pembunuhan mahasiswa UI (Universitas Indonesia) yang dilakukan Altafasalya Ardnika Basya, 23 tahun, kepada adik kelasnya, Muhammad Naufal Zidan, 19 tahun, menuai perhatian publik. Siapa sebenarnya Altafasalya?
Pelaku pembunuhan bernama Altafasalya selama ini dikenal sebagai sosok yang kalem. Tak hanya itu, pelaku juga memiliki cita-cita sebagai diplomat. Berikut kisah di balik sosok pelaku pembunuhan mahasiswa UI yang dihimpun Tempo.
Minta maaf dan ingin jadi diplomat
Saat ditemui Tempo di Polres Metro Depok, Sabtu, 5 Agustus 2023, Altafasalya terdiam seribu bahasa. Mahasiswa jurusan Sastra Rusia, Fakultas Ilmu Budaya UI, itu meminta maaf kepada keluarga almarhum Naufal.
"Saya ingin minta maaf, saya atas nama Altafasalya Ardnika Basya, kakak tingkat almarhum Muhamad Naufal Zidan ingin meminta maaf sebesar-besarnya pada ibu korban, bapak korban, keluarga korban, kerabat korban, teman-teman, pihak-pihak yang dirugikan, dan semua orang yang sudah saya kecewakan," ucap Altafasalya yang bercita-cita ingin menjadi diplomat itu.
Tinggal di Wisma Ladika
Selama berkuliah di UI, Altafasalya tinggal di Wisma Ladika, Depok, di Jalan Masjid Al-Faarouq RT. 3 RW. 1 kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Depok.
Sementara peristiwa pembunuhan terjadi di kamar kos korban Naufal di Jalan Palakali RT. 007 RW. 005 Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Depok. Tempat tinggal pelaku dan korban tidak berjauhan. Masih berada dalam satu kelurahan.
Kalem dan suka bercanda
Altaf, begitu dia bisa disapa, dikenal sebagai sosok pemuda yang kalem. Meski kalem, Altaf juga dikenal sebagai sosok yang suka bercanda dengan sesama temannya di kontrakan.
Pengelola Wisma Ladika, Sunarsih, mengungkapkan hal itu kepada Tempo. Menurut Sunarsih, keseharian Altaf biasa saja seperti mahasiswa pada umumnya.
"Sehari-harinya biasa, paling nggak bilang, 'Bu ke kampus dulu, bu cari makan dulu', cuma gitu doang, nggak ada ibaratnya ada yang aneh. Nggak ada saya curiga yang aneh-aneh, orang anaknya kalem begitu sehari-harinya biasa," kata Sunarsih, Ahad, 6 Agustus 2023.
Sunarsih tak curiga
Sunarsih tak sedikit pun mencurigai Altaf sebagai pelaku pembunuhan terhadap Naufal. Perempuan 46 tahun itu justru kaget ketika mendengar Altaf, dicari polisi karena pembunuhan adik kelasnya di jurusan Sastra Rusia UI.
Selanjutnya: Dianggap anak sendiri
<!--more-->
Dianggap anak sendiri
Sebagai pengelola kos-kosan, Sunarsih menganggap mahasiswa UI itu sebagai anak sendiri. Dia sudah sering mengingatkan untuk tidak melakukan hal yang aneh-aneh. "Pokoknya udah saya sering nasehatin gitu loh tiba-tiba sampai begitu, sudah saya sering nasehatin," ucap Sunarsih.
Sunarsih baru mengetahui Altaf membunuh Naufal ketika didatangi intel dan Babinsa setempat pada Jumat, 4 Agustus 2023 sekitar pukul 12.00. Mereka mencari Altaf yang diduga membunuh Naufal.
Ia tidak menyangka jika Altaf sampai nekat membunuh nyawa orang lain. "Begitu tau, saya langsung lemas itu, takut ya Allah untung kejadian bukan di tempat saya," katanya.
Peristiwa pembunuhan
Naufal ditemukan tewas di kamar kosnya pada Jumat pagi, 4 Agustus 2023. Mahasiswa UI itu menjadi korban pembunuhan yang dilakukan Altaf. Seusai membunuh, Altaf sempat membungkus jenazah Naufal dengan plastik hitam dan meletakkannya di bawah ranjang.
Adapun motif pembunuhan mahasiswa UI ini, belakangan diketahui karena Altaf mengaku ingin mengusaai harta korban lantaran terjerat utang pinjaman online (pinjol) dan rugi dalam investasi kriptonya.
Atas perbuatannya itu, paman Naufal, Faiz Rafsanjani, meminta Altaf dihukum mati. "Tuntutan saya (Pasal) 340 (tentang) hukuman mati. Karena apa, semua orang, semua bapak atau ibu enggak mau kehilangan putra-putrinya seperti itu," kata Faiz.
Di kantor Polres Depok, Faiz sempat bertemu dengan Altaf. Menurut dia, raut wajah pelaku memperlihatkan rasa penyesalan. Pelaku juga meminta maaf.
"Cuma balik lagi kalau dia posisi seperti itu bagaimana. Saya cuma ngomong gitu doang," ujar Faiz.
Kepada Faiz, pelaku beralasan membunuh korban karena memiliki utang. Faiz hanya merespons agar pelaku membuktikan rasa penyesalannya di pengadilan. "Saya enggak mau bicara," ucap Faiz.
Pilihan Editor: Cerita Keseharian Pembunuh Mahasiswa UI, Dikenal Pribadi yang Kalem
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.