Waspada Dampak El Nino, Petani Rorotan: Jangan Dibiarkan Sendiri Menghadapi Kekeringan
Reporter
Antara
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Jumat, 11 Agustus 2023 07:46 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Waspada kekeringan dampak El Nino, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Maju di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara minta bantuan Pemprov DKI Jakarta. Petani minta pemerintah turun tangan menangani pengairan 300 hektare sawah garapan mereka di Rorotan.
Ketua Gapoktan Maju Sirojuddin Abbas mengatakan, Jakarta punya lahan pertanian seluas 300 hektare di Jakarta Utara. "Harapannya petani jangan dibiarkan sendiri menghadapi kekeringan," kata Sirojuddin di Jakarta Utara, Kamis, 10 Agustus 2023, seperti dikutip dari Antara.
Sirojuddin menyatakan sawah Rorotan dapat menghasilkan 6 ton padi per hektare. Hasil sawah itu berperan dalam ketahanan pangan Jakarta.
Pada saat ini, dampak El Nino sudah terlihat di lahan persawahan di Rorotan. Tanah mulai retak-retak akibat kekurangan air. "Saya baru tanam umur sembilan hari, kondisinya kekurangan air parah," kata Abbas.
Ketua Gapoktan Maju itu berharap pemerintah bekerja sama dengan petani menormalkan saluran air di sekitar Rorotan agar bisa digunakan untuk mengairi sawah.
Dia mengatakan, petani tidak bisa sembarangan mengambil air dari aliran kali terdekat, misalnya dari Kanal Banjir Timur. Alasannya, mereka terbentur urusan regulasi.
Pemprov DKI diharapkan bisa membuat saluran air ke persawahan tanpa menimbulkan banjir ketika musim hujan tiba.
Para petani di Rorotan, kata Sirojuddin, berharap sawah mereka bisa dikhususkan sebagai sentra ketahanan pangan daerah. Meski lahan itu lebih banyak ditangani oleh petani penggarap, kelompok tani itu berusaha melindungi sawah dari ancaman alih fungsi lahan. Pengembangan kawasan hunian mulai merambah Rorotan.
"Lahan di sini sangat subur, jadi kalau bisa untuk pihak Pemda terkait, khususnya di Utara ini, mau mempertahankan kondisi lahan karena banyak manfaatnya. Pertama buat paru-paru kota, dan kedua mungkin juga bisa menanggulangi banjir musiman," ujarnya.
Stok Pangan Jakarta Aman untuk Hadapi Dampak El Nino
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati menyatakan stok pangan aman untuk menghadapi dampak El Nino. Fenomena cuaca itu biasanya menyebabkan terjadinya kemarau panjang.
Suharini mengatakan, meski sumber pangan Jakarta berasal dari daerah penyangga dan daerah lain, sudah ada kerja sama pengadaan stok pangan.
"Sejauh ini 98 persen pangan Jakarta itu kan berasal dari luar," kata Suharini di Jakarta, 30 Juli lalu.
Selanjutnya stok pangan dijamin aman....
<!--more-->
Stok pangan Jakarta dijamin aman. Beras, misalnya, diperkirakan aman karena Jakarta memiliki 414 hektare lahan sawah. Hasil panennya untuk membantu penyediaan kebutuhan pangan dari luar Ibu Kota.
"Sawah terluas ada di Jakarta Utara 300 hektare sekian, sisanya ada di Jakarta Barat dan Timur," ujarnya.
Kebutuhan beras Jakarta sekitar 300 ton beras per hari. Suharini mengatakan produksi sawah Jakarta tidak mampu memenuhi kebutuhan tersebut.
"Makanya penguatan kerja sama antardaerah menjadi sangat penting," ujarnya.
Untuk pemenuhan kebutuhan beras Jakarta, Pemprov DKI dibantu BUMD pangan Food Station. "Selain melakukan training, Food Station juga melakukan contract farming untuk pengadaan pangan," kata Suharini.
Selain memperkuat kerja sama antardaerah, Dinas KPKP mengajak masyarakat menanam bibit tanaman pangan cepat panen untuk antisipasi dampak fenomena El Nino di Jakarta. Suharini mengatakan, Dinas KPKP telah membagikan bibit tanaman cepat panen kepada masyarakat. Mulai dari cabai hingga terong yang dapat dipanen tiga bulan sejak awal bibit ditanam.
Pilihan Editor: Bekasi Rawan Kekeringan Dampak El Nino, Pj Bupati Minta Petani Tadah Air Hujan dan Irigasi