Kritik dari Keluarga Pahlawan Tole Iskandar, Intoleran Jadi PR di Depok

Kamis, 17 Agustus 2023 18:33 WIB

Estiana, anak pahlawan nasional asal Depok Tole Iskandar bersama veteran usai upacara pengibaran bendera di Lapangan Balai Kota Depok, Kamis 17 Agustus 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah

TEMPO.CO, Depok - Isu Intoleran masih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah Kota Depok. Dari waktu ke waktu, perkembangan kota itu semakin mengikis persaudaraan antar-agama yang ada.

Penilaian itu disampaikan Estiana, 50 tahun, anggota keluarga pejuang asal Depok, Tole Iskandar, usai mengikuti upacara pengibaran bendera di Lapangan Balai Kota Depok, Kamis pagi 17 Agustus 2023. "Kalau menurut saya, sekarang sudah berkurang, jadi ada perbedaan di sisi agama," katanya.

Ia mencontohkan salah satu cirinya terlihat dari busana daerah kebaya. Dahulu, dia menuturkan, kerap memakai konde yang kini sudah jarang digunakan. Padahal, menurutnya, itu ciri khas orang Indonesia.

Lalu perihal tradisi saling kunjung di hari raya yang dirasanya juga meluntur. Begitu juga dengan salam dan ucapannya untuk satu sama lain. "Kan itu tidak ada masalah kalau ucapan. Intinya kan semua di hati kita, berpegang teguh di hati kita," katanya.

Sosok yang kerap disebut anak Tole Iskandar ini berharap toleransi antar-umat beragama di Kota Depok bisa kembali dipererat dengan multikulturnya. Tidak hanya satu kultur atau agama. "Tapi ya sudahlah kita ikuti saja," kata Estiana.

Advertising
Advertising

Bagi Estiana, yang terpenting adalah meneruskan perjuangan para pahlawan dengan berpartisipasi dalam pembangunan di era kemerdekaan ini. Termasuk meneruskan perjuangan Tole Iskandar.

"Yang penting kita jujur, selalu ikhlas. Jadi jangan pernah lihat ke kiri dan ke kanan," ujarnya menambahkan.

Jawab Wali Kota Depok

Menanggapi penilaian tersebut, Wali Kota Depok Mohammad Idris kembali memberikan bantahannya, seperti yang telah berulang kali disampaikannya terhadap kebijakan eksklusif dan intoleransi di kota itu. Dimulai dari pemberlakuan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negari untuk pembangunan tempat ibadah sampai dengan Raperda Penyelenggaraan Kota Religius.

Tentang SKB 2 Menteri, Idris mengatakan, pemerintah kota setempat berpegang kepada kementerian-kementerian yang dimaksud. "Mereka mengatakan, ini masih berlaku."

Ada pula tentang penyegelan sekretariat Ahmadiyah di Sawangan. Soal ini, Pemkot Depok berpatokan pada MUI dan fatwanya yang menyatakan bahwa Ahmadiyah adalah ajaran menyimpang, dan harus dibubarkan, yang juga disebutnya masih berlaku.

Kemudian, Idris menyadari rancangan peraturan daerah penyelenggaraan kota religius menuai keresahan. "Itu (Raperda PKR) disangkanya mengarah kepada agama tertentu, ini berarti memang tidak membaca konten daripada raperda tersebut," kata dia.

Pilihan Editor: Tahun Ini Terakhir HUT RI Digelar di Jakarta?

Berita terkait

Polres Metro Depok Bantu Gibran Bocah Viral Karena Kelaparan di Bogor

1 hari lalu

Polres Metro Depok Bantu Gibran Bocah Viral Karena Kelaparan di Bogor

Polres Metro Depok memberikan bantuan ke Gibran bocah di Bogor yang viral karena kelaparan.

Baca Selengkapnya

Punya Koalisi 400 Ribu Suara Pemilu 2024, PKS Depok Tidak Gentar Dikeroyok Enam Partai

1 hari lalu

Punya Koalisi 400 Ribu Suara Pemilu 2024, PKS Depok Tidak Gentar Dikeroyok Enam Partai

Koalisi yang digalang PKS-Golkar sudah memiliki 400 ribu suara pada Pemilu 2024, di mana PKS sendiri meraih 250 ribu suara.

Baca Selengkapnya

Jaring Aspirasi Masyarakat, Kandidat Calon Wali Kota Depok PKS Bikin Program Nyentil Imam

1 hari lalu

Jaring Aspirasi Masyarakat, Kandidat Calon Wali Kota Depok PKS Bikin Program Nyentil Imam

Imam yang juga Ketua DPD PKS Kota Depok mengatakan program ini bertujuan mencari solusi yang selama ini dihadapi warga Depok.

Baca Selengkapnya

Beri Makan Gibran yang Kelaparan di Bogor, TikToker Asal Depok Malah Diancam Dipenjarakan

3 hari lalu

Beri Makan Gibran yang Kelaparan di Bogor, TikToker Asal Depok Malah Diancam Dipenjarakan

TikToker asal Depok diancam dipenjarakan akibat video memberi makan bocah yang kelaparan di Desa Rawa Panjang, Kabupaten Bogor viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Puluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar

3 hari lalu

Puluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Puluhan emak-emak di Depok menjadi korban penipuan berkedok investasi emas bodong. Kerugian mencapai Rp 6 miliar.

Baca Selengkapnya

PKS Sebut NasDem Bakal Bergabung Usung Imam Budi Hartono-Ririn A Rafiq di Pilkada Depok

4 hari lalu

PKS Sebut NasDem Bakal Bergabung Usung Imam Budi Hartono-Ririn A Rafiq di Pilkada Depok

PKS dan Golkar akan berkoalisi di Pilkada Depok dengan mengusung pasangan Imam Budi Hartono - Ririn Farabi A Rafiq. NasDem dikabarkan akan bergabung.

Baca Selengkapnya

Hilangkan Praktik Calo SIM, Satlantas Polres Metro Depok Imbau Masyarakat Ikuti Prosedur

5 hari lalu

Hilangkan Praktik Calo SIM, Satlantas Polres Metro Depok Imbau Masyarakat Ikuti Prosedur

Kasatlantas Polres Metro Depok mengimbau masyarakat percaya kemampuan sendiri dan ikut prosedur dan tidak meminta bantuan ke calo SIM.

Baca Selengkapnya

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

6 hari lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pihak Kampus Akui Pengemudi HR-V yang Tabrak Bis Kuning Mahasiswa Universitas indonesia

7 hari lalu

Pihak Kampus Akui Pengemudi HR-V yang Tabrak Bis Kuning Mahasiswa Universitas indonesia

Kepala Biro Humas Universitas Indonesia membenarkan pengemudi Honda HR-V yang menabrak bis kuning atau Bikun merupakan mahasiswa UI.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan di Universitas Indonesia Honda HR-V vs Bikun, Satu Korban Patah Kaki

7 hari lalu

Kecelakaan di Universitas Indonesia Honda HR-V vs Bikun, Satu Korban Patah Kaki

Kecelakaan terjadi di lingkungan Universitas Indonesia. Mobil Honda HR-V milik mahasiswa kampus itu menabrak bis kuning.

Baca Selengkapnya