Silang Pendapat Wali Kota dan DPRD Kota Depok soal Alat Ukur Kualitas Udara

Sabtu, 26 Agustus 2023 18:02 WIB

Wali Kota Depok Mohammad Idris usai membuka Pasar Rakyat Malam Takbir di Jalan Naming D Botin di Kampung Lio, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas , Depok, Jumat, 21 April 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah

TEMPO.CO, Depok - Wali Kota Depok Mohammad Idris bersilang pendapat dengan Anggota DPRD Kota Depok Babai Suhaimi terkait alat pengukur kualitas udara di kotanya.

Idris mengatakan pihaknya tetap mengacu pada alat uji kualitas udara dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang menyebut kualitas udara di Kota Depok dengan kategori sedang.

Sementara Suhaimi meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Depok tidak bisa mengabaikan data IQAir yang menyebutkan Depok sebagai kota berpolusi paling tinggi di Indonesia. Bahkan IQAir menyebut kualitas udara di Depok lebih buruk daripada DKI Jakarta dengan kategori sangat tidak sehat.

Idris: Gunakan alat dari KLHK

Idris mengungkapkan pengukuran polusi udara di Depok sejak awal menggunakan alat dari KLHK dan digunakan di wilayah-wilayah mobilitasnya padat.

"Uji emisi kita memang dari awal dari dulu yang kita gunakan alat dari KLHK, untuk kita gunakan di wilayah padat lalu lintas, di Margonda dan di Jalan Raya Sawangan," kata Idris, Jumat kemarin, 25 Agustus 2023.

Advertising
Advertising

Idris mengatakan alat pengukur kualitas udara di Depok dari KLHK itu masih digunakan hingga saat ini. Hasil pengukuran kualitas udara di Depok yang masuk kategori sedang juga dilaporkan secara berkala ke kementerian.

Hasil pengukuran dengan alat itu menunjukkan data yang berbeda dibandingkan IQAir. Idris mengatakan, Pemkot Depok juga tidak mengacu pada data Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), organisasi survei dan lainnya.

"Kita ke kementerian, sebab di mereka adalah induk kita, yang memberikan alat juga mereka. Kalau memang alatnya salah, ya kita minta ganti gitu," ucap Idris.

Suhaimi: Jangan abaikan IQAir

Suhaimi mengatakan Pemkot Depok tidak bisa mengabaikan IQAir. Sebab permasalahan buruknya kualitas udara di Kota Depok, kata Suhaimi, sudah dibahas hingga media internasional.

"Tadi pagi di televisi internasional juga membahas polusi udara yang ada di Kota Depok, secara khusus, coba bayangkan," kata Suhaimi.

Selanjutnya: Menurut Wakil Ketua Komisi D DPRD Depok ini…

<!--more-->

Menurut Wakil Ketua Komisi D DPRD Depok ini, indeks kualitas udara (AQI) yang buruk berada di angka 169 AQI US, sementara Kota Depok sudah mencapai 203 AQI US. Angka itu menunjukkan kualitas udara sudah sangat buruk, sehingga Depok juga harus mengacu pada IQAir.

"Tidak bisa mengklaim bahwa kajian kita yang paling benar karena kota lain di sebelah Kota Depok pun sama memiliki kualitas udara yang buruk, tapi yang paling buruk kota Depok. Jadi tidak bisa lantas pemerintah mengklaim memiliki udara yang baik." kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.

Kasus ISPA di Depok Meningkat

Kendati mengacu pada alat KLHK yang menyebut kualitas udara di Depok masuk kategori sedang, Idris mengungkap kasus Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di rentang Juli-Agustus 2023 mengalami peningkatan secara signifikan.

"Korban meninggalnya kalau tidak salah sampai 100-200 persen. Sangat tinggi, tapi memang tahun kemarin, tahun 2022 di Juli-Agustus peningkatannya sampai 2 kali lipat juga," ungkap Idris, Jumat, 25 Agustus 2023.

Kata Idris, tahun ini masih lebih sedikit grafiknya, tetapi udara di 2022 tidak seekstrem 2023 dan ada faktor lain.

"Makanya agak sedikit dibenarkan juga analisa bahwa ini memang dari sisi mobilitas kendaraan, transportasi yang memang harus lebih diwaspadai, masalah ISPA ini," ujarnya.

Ia mengungkapkan bahwa kasus ISPA di puskemas dan rumah sakit rata-rata naik dan ada peningkatan di Juli. Sebelumnya ada 5 ribu orang hingga 10 ribu pasien terindikasi ISPA.

"Kemarin sampai 50 ribu penerimaannya (kunjungan ke ]uskesmas dan rumah sakit di Depok). Kan luar biasa," ungkapnya.

RICKY JULIANSYAH

Pilihan Editor: Kasus ISPA di Depok Meningkat, Wali Kota Depok Minta Anak-anak di Rumah Saja

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Pengemudi Toyota Fortuner Halangi Perjalanan Ambulans, Polres Depok: Kami Selidiki

9 jam lalu

Pengemudi Toyota Fortuner Halangi Perjalanan Ambulans, Polres Depok: Kami Selidiki

Polres Metro Depok menyatakan tengah menyelidiki peristiwa pengemudi Toyota Fortuner menghalangi perjalanan ambulans.

Baca Selengkapnya

Respons Mohammad Idris soal Dipasangkan dengan Bima Arya di Pilgub Jabar

10 jam lalu

Respons Mohammad Idris soal Dipasangkan dengan Bima Arya di Pilgub Jabar

Wali Kota Depok Mohammad Idris enggan berandai-andai dan membuat gimik politik saat disebut masuk bursa di Pilgub Jabar.

Baca Selengkapnya

KPU Kota Depok Pastikan Tak Ada Paslon Wali Kota Jalur Independen di Pilkada 2024

11 jam lalu

KPU Kota Depok Pastikan Tak Ada Paslon Wali Kota Jalur Independen di Pilkada 2024

KPU Kota Depok mengungkap alasan tidak ada paslon wali kota dari jalur independen atau perseorangan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Kronologi Spanduk Kandidat Wali Kota Depok yang Diusung PDIP Dicopot Satpol PP

11 jam lalu

Kronologi Spanduk Kandidat Wali Kota Depok yang Diusung PDIP Dicopot Satpol PP

Petugas Satpol PP menurunkan spanduk kandidat Wali Kota Depok mendapat kritik dari politikus PDIP. Begini kronologinya.

Baca Selengkapnya

Bima Arya Sebut Depok Panas, Mohammad Idris : Perubahan Iklim

11 jam lalu

Bima Arya Sebut Depok Panas, Mohammad Idris : Perubahan Iklim

Wali Kota Depok Mohammad Idris merespon statement kandidat calon Gubernur Jawa Barat dari PAN, Bima Arya yang mengatakan Depok panas dan kurang penghijauan.

Baca Selengkapnya

Masuk Bursa Pilgub Jabar, Mohammad Idris: Tunggu SK Saja, Enggak Usah Gimik Politik

12 jam lalu

Masuk Bursa Pilgub Jabar, Mohammad Idris: Tunggu SK Saja, Enggak Usah Gimik Politik

Masuk bursa kandidat calon Gubernur Jawa Barat 2024, Wali Kota Depok Mohammad Idris enggan berandai-andai dan membuat gimik politik.

Baca Selengkapnya

Kisah Haru Korban Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok, Demi Ikut Study Tour Rela Jadi Kuli Bangunan

18 jam lalu

Kisah Haru Korban Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok, Demi Ikut Study Tour Rela Jadi Kuli Bangunan

Dua korban bus rombongan SMK Lingga Kencana sempat menjadi kuli bangunan untuk membayar biaya study tour senilai 800 ribu. Ini kisah lainnya.

Baca Selengkapnya

Daftar Kota dengan Kualitas Udara Terbaik di Indonesia

1 hari lalu

Daftar Kota dengan Kualitas Udara Terbaik di Indonesia

Meski Indonesia memiliki kota dengan kualitas buruk, namun masih terdapat beberapa kota dengan kualitas udara terbaik. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Tersangka Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Bisa Bertambah, Pengusaha dan Karoseri Bus Akan Diperiksa

1 hari lalu

Tersangka Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Bisa Bertambah, Pengusaha dan Karoseri Bus Akan Diperiksa

Kakorlantas Polri menyatakan pihak pengusaha dan karoseri bus bisa diperiksa dalam kasus kecelakaan bus SMK Lingga Kencana.

Baca Selengkapnya

Polda Jabar Ungkap Penyebab Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

1 hari lalu

Polda Jabar Ungkap Penyebab Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Polda Jabar telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan Traffic Accident Analysis (TAA) untuk mengetahui penyebab kecelakaan bus itu.

Baca Selengkapnya