Kata Pengemudi Ojol soal Ide Pemerintah Batasi Jam Kerja Maksimal 10 Jam per Hari

Jumat, 1 September 2023 15:03 WIB

Pengemudi ojek online (ojol) mencari penumpang di kawasan Stasiun Cawang, Jakarta, Selasa, 30 Agustus 2023. Pengemudi ojol berharap kepada pemerintah untuk segera diterbitkannya payung hukum ojol, dan legalkan. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Pengemudi ojek online (ojol) menolak usulan pengaturan jam kerja mereka maksimal 10 jam per hari oleh Kementerian Ketenagakerjaan.

Tempo menemui beberapa pengemudi ojol yang sedang menunggu penumpang di wilayah Polda Metro Jaya, Jakarta pada Jumat, 1 September 2023 untuk meminta tanggapan mereka soal ide ini.

"Kalau dia (pemerintah) mau nambahin kekurangan kita di rumah, sih, gak apa-apa,” kata salah satu pengemudi ojol, Syarif, 32 tahun.

Syarif menuturkan para pengemudi ojol bekerja sesuai kemampuannya masing-masing. Jika merasa pendapatan sudah cukup, mereka akan pulang. “Kami gak ngoyo (memaksakan) 14 jam atau berapa,” tuturnya.

Syarif mulai bekerja sejak pagi hari dan baru pulang setelah magrib. Ia tak memungkiri banyak rekannya yang bekerja lebih dari 10 jam.

Advertising
Advertising

Selain itu, Syarif mempertanyakan bagaimana pemerintah akan mengetahui berapa lama mereka kerja. “Kalau ga bisa bikin sistem dengan baik, sih, gak usah coba-coba, gak usah memperkeruh, kalau emang belum siap gak usah, buang-buang anggaran aja," katanya.

Ketimbang mengurusi masalah jam kerja pengemudi ojol, Syarif berpendapat lebih baik Kementerian Ketenagakerjaan memikirkan hal yang pasti-pasti saja. Contohnya, bagaimana cara agar pengemudi ojol bisa mendapatkan gaji tetap.

Di sisi lain, Syarif juga meragukan niat pemerintah yang ingin menjamin para pengemudi ojol mendapatkan bonus dari perusahaan aplikator. Ia menilai perusahaan tempatnya bernaung pasti tidak berkenan. Alasannya, kata dia, bonus-bonus yang dulu pernah ada sekarang dihilangkan oleh perusahaan.

Pengemudi ojol lainnya, Abdul Hakim, 63 tahun, setuju saja dengan kebijakan pengaturan jam kerja asal sistemnya jelas.

Abdul menjelaskan dalam sehari ia memang bekerja 8-10 jam. Namun, ia bisa mematikan aplikasi 1 atau 2 jam jika datang waktu salat.

Menurut Abdul, pendapatan seorang pengemudi ojek online tergantung kemampuan dan daya tahan masing-masing dalam bekerja setiap hari. “Sekarang, sih, mau dibagi berapa jam aja silakan aja, gak masalah,” kata dia.

NUR KHASANAH APRILIANI

Pilihan Editor: Murka Kader Demokrat Depok Copot Atribut Kampanye Bergambar Anies Baswedan

Berita terkait

Top 3 Hukum: Firasat Orang Tua Siswa SMK Lingga Kencana Lihat Kondisi Bus, Ojol Geberek Lapak Tambal Ban Sebar Ranjau Paku

5 hari lalu

Top 3 Hukum: Firasat Orang Tua Siswa SMK Lingga Kencana Lihat Kondisi Bus, Ojol Geberek Lapak Tambal Ban Sebar Ranjau Paku

Orang tua siswa SMK Lingga Kencana Depok kecewa pihak sekolah memaksakan jalan dengan kondisi bus yang tidak baik.

Baca Selengkapnya

Pengemudi Ojol Gerebek Lapak Tambal Ban yang Diduga Sebar Ranjau Paku

5 hari lalu

Pengemudi Ojol Gerebek Lapak Tambal Ban yang Diduga Sebar Ranjau Paku

Sekelompok ojek online (ojol) menggerebek lapak tambal ban karena diduga telah menebar ranjau paku di sekitar area usahanya

Baca Selengkapnya

Angkot Ugal-Ugalan Tabrak Motor, Penumpang Ojol Terseret

7 hari lalu

Angkot Ugal-Ugalan Tabrak Motor, Penumpang Ojol Terseret

Sebuah angkot 06A jurusan Jatinegara-Gandaria menabrak ojek online (Ojol) dan penumpangnya yang tengah berhenti di Jalan Raya Bogor, Ciracas, Jaktim

Baca Selengkapnya

Hari Buruh, SPAI Desak Pemerintah Hapus Hubungan Kemitraan antara Pengemudi Ojol dengan Aplikator

17 hari lalu

Hari Buruh, SPAI Desak Pemerintah Hapus Hubungan Kemitraan antara Pengemudi Ojol dengan Aplikator

SPAI kembali mendesak pemerintah untuk menghapus hubungan kemitraan antara pengemudi ojol dan kurir dengan aplikator.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Aksi Unjuk Rasa di Cikapayang Dago Park

17 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Aksi Unjuk Rasa di Cikapayang Dago Park

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya

Profil Galih Loss, TikTokers yang Ditangkap Karena Penistaan Agama

24 hari lalu

Profil Galih Loss, TikTokers yang Ditangkap Karena Penistaan Agama

Profil Galih Loss yang ditangkap Ditreskrimsus Polda Metro Jaya terkait penistaan agama.

Baca Selengkapnya

Posko THR Ditutup, 1.475 Laporan hingga Berbagai Jenis Pengaduan

28 hari lalu

Posko THR Ditutup, 1.475 Laporan hingga Berbagai Jenis Pengaduan

Kementerian Ketenagakerjaan menutup layanan Posko THR. Dibuka pada 28 Maret 2024, posko THR ditutup pada Selasa,16 April 2024

Baca Selengkapnya

Momen Lebaran Terakhir Presiden Jokowi

39 hari lalu

Momen Lebaran Terakhir Presiden Jokowi

Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran tahun ini menjadi momen terakhir bagi Presiden Jokowi. Lantas, apa yang akan dilakukan oleh Jokowi?

Baca Selengkapnya

Serikat Pekerja Angkutan Indonesia Kritik Pemberian Insentif Pengemudi Ojol dan Kurir

39 hari lalu

Serikat Pekerja Angkutan Indonesia Kritik Pemberian Insentif Pengemudi Ojol dan Kurir

Serikat Pekerja Angkutan Indonesia mengkritik pemberian insentif pada pengemudi ojek online dan kurir.

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran, Jokowi Bagikan Sembako ke Ojol hingga Warga Sekitar Istana

40 hari lalu

Menjelang Lebaran, Jokowi Bagikan Sembako ke Ojol hingga Warga Sekitar Istana

Presiden Jokowi membagikan 1.000 paket sembako untuk para pengemudi ojek online di depan Istana Kepresidenan, Jakarta.

Baca Selengkapnya