Jadi Kuasa Hukum Keluarga Imam Masykur, Ini yang akan Dilakukan Hotman Paris

Reporter

Tempo.co

Rabu, 6 September 2023 18:57 WIB

Kasus Imam Masykur Diculik Paspampres, Hotman Paris bakal Jerat Pelaku Pasal Pembunuhan Berencana

TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga Imam Masykur secara resmi menunjuk Hotman Paris untuk menjadi kuasa hukum dalam kasus penganiayaan dan pembunuhan oleh Paspampres, Praka Riswandi dan kawan-kawan. Hotman Paris pun langsung meminta kuasa hukum lokal Acel bergabung dalam Tim Hotman 911.

Sedikitnya 40 pengacara dari berbagai organisasi advokat di Aceh siap mendampingi keluarga Imam Masykur untuk membantu mendampingi proses hukum yang nantinya digelar Jakarta. Dalam waktu dekat pihak keluarga korban akan dibawa oleh relawan ini bertemu langsung dengan Hotman Paris.

Selain itu, Hotman juga meminta Panglima TNI menerbangkan orang tua korban ke Jakarta, sebagaimana diungkapkan dalam video yang dimuat di Instagram pribadi @hotmanparisofficial.

Sebelumnya, Imam diculik dan dianiaya hingga tewas oleh anggota Paspampres, Prajurit Kepala Riswandi Malik alias Praka RM. Kejadian ini berlangsung di toko kosmetik Jalan Sandratek, RT 02/06, Kelurahan Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur, Tangerang Selatan pada Sabtu, 12 Agustus 2023.

Para pelaku yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini adalah Praka Riswandi, Praka J, dan Praka HS. Selain itu, Polisi Militer Kodam Jaya atau Pomdam Jaya juga menetapkan satu tersangka yang adalah kakak ipar dari Praka Riswandi alias warga sipil.

Sebut tim kuasa sepakat jerat pelaku dengan pasal berlapis

Advertising
Advertising

Menurut Hotman, tim kuasa hukum sepakat untuk menjerat pelaku tidak hanya dengan Pasal 351 tentang penganiayaan, tapi juga Pasal 338 juncto Pasal 340 tentang pembunuhan biasa dan pembunuhan berencana.

"Kalau bisa dituduhkan bukan sekadar penganiayaan lagi karena sudah jelas di sini ada niat untuk membunuh, dari ucapannya itu 'kalau ibu tidak kirim kirim uang Rp 50 juta, anak ibu akan dibunuh dan dibuang ke sungai'," jelas Hotman di Kopi Johny, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Selasa, 5 September 2023. <!--more-->

Pelaku dapat diduga lakukan pembunuhan berencana

Hotman berpendapat, pelaku dapat diduga melakukan pembunuhan berencana. Buktinya, tutur dia, pelaku melontarkan ucapan akan membunuh Imam dan membuang pemuda asal Aceh itu apabila tidak menerima uang tebusan Rp 50 juta.

Pelaku melontarkan pernyataan tersebut kepada ibunda Imam Masykur, Fauziyah. Hari ini, Fauziyah menemui Hotman untuk meminta bantuan hukum.

Selain Hotman, hadir juga empat advokat lainnya, yakni Ridwan Hadi, Putra Safriza, Yusi Muharnira dan Yola yang datang dari Aceh ke Jakarta menemani Fauziyah.

"Sebenarnya tujuan ibu ini adalah agar penyidikan kasus ini transparan dan dikerahkan pasal yang tepat. Kalau boleh juga mengarah ke 338 itu pembunuhan, bukan hanya sekadar penganiayaan," ujar Hotman.

Usai bertemu Hotman Paris, Fauziyah menceritakan, dirinya sempat berbicara dengan salah satu tersangka kasus penculikan oleh anggota Paspampres ini yang meminta uang tebusan Rp 50 juta. "Katanya 'kalau ibu sayang anak ibu kirim uang'," ujar Fauziyah kepada awak media menirukan ucapan si tersangka.

Hotman sebut ada korban lain

Hotman juga mengatakan bahwa ada korban lain selain Imam Masykur dan salah satunya sudah menjadi saksi. Hotman mengatakan setelah ia mengunggah status di instagram agar korban penganiayaan lainnya datang, ada beberapa korban yang menghubunginya, menurutnya, ada yang datang, dan ada yang hanya mengaku bahwa ia korban tanpa menyebutkan nama.

"Tapi katanya ini oknum sudah melakukan apa namanya, banyak-banyak toko itulah, gak dikasih duit di ituin gitu loh. Tapi pada gak berani, mungkin masih ada pelaku lain yang kita tidak mengerti. Sepertinya praktik ini, oknum sudah lama, dan terbuka," jelas Hotman.<!--more-->

Hotman sayangkan tak adanya pengawasan

Ia menyayangkan tidak adanya pengawasan padahal praktik ini sudah cukup lama dan terbuka di depan rakyat, contohnya dipukuli di depan toko.

Anggota Paspampres dan pelaku lain juga diketahui sudah pernah menculik dan memeras Imam Masykur dengan meminta uang tebusan 15 juta, hal ini tidak diketahui keluarga karena masih bisa Imam tebus sendiri.

"Tapi kali ini bagaimana memenuhi tebusan 50 juta sementara dia hanya punya uang mungkin 5 jutaan, mungkin ya kata ibu, katanya almarhum menelfon ibu langsung dan meminta uang kepada ibu 50 juta, untuk menebus permintaan dari terdakwa yang saat ini," ujarnya.

Korban yang jadi saksi ada bersama Imam saat kejadian

Salah satu kuasa hukum korban, Putri Mayarumanti, menjelaskan korban lainnya yang menjadi saksi dan ada bersama Imam saat penculikan bernama Haidar.

"Saat ditangkap, diambil di tokonya mereka berdua, dan si imam menurut cerita saksi lain melakukan perlawanan disitu, dibawalah mereka berdua, dan mungkin sudah terjadi penganiayaan," kata Putri di daerah Kelapa Gading Permai, Jakarta Utara pada Selasa, 5 September 2023.

Menurut keterangan Putri yang didapat dari saksi, ketika Imam yang menjadi salah satu korban sudah tidak bergerak, Haidar kemudian dilepaskan di jalan tol oleh pelaku, sedang Imam dibuang ke sungai.

Yuni, calon tunangan korban yang juga hadir, mengatakan bahwa vidio penganiayaan korban yang sempat dikirim adik korban adalah benar. Hal ini, dikatakan karena ia mengenali suara korban dan tahi lalat yang ada di punggung korban.

Sedangkan, salah satu vidio penganiayaan yang beredar, bukanlah calon tunangannya, jadi dari sini ia menyebutkan korban bisa jadi bukan hanya satu.

Selain itu, Yuni yang melihat jenazah korban menyebutkan ada luka di kepala dan di bahu sebelah kiri korban yang bolong seperti bekas tusukan atau bekas tembakan, namun ia belum mengetahui apa penyebabnya.

"Pokoknya ada lubangnya," ujar Yuni.

Keluarga korban minta kasus diproses dengan adil

Kuasa hukum korban lainnya, Ridwan Hadi mengungkapkan harapan keluarga terutama Fauziyah, ibu korban, untuk memproses masalah ini dengan adil, ia berharap hukuman seberat beratnya hukuman mati.

Fauziyah melalui Ridwan juga mengatakan bahwa ia berharap agar tidak ada lagi korban penganiayaan lainnya, "Cukup Imam Masykur saja yang mengalami hal ini, itu harapan keluarga dan ibu, sehingga datang kemari ketemu dengan 911 di bawah Hotman Paris," ucap dia.

RACHEL FARAHDIBA REGAR | NUR KHASANAH APRILIANI

Pilihan Editor: Greenpeace dan Walhi Kompak Kritik Upaya Luhut Atasi Polusi Udara, Sarankan Hal Ini

Berita terkait

Rubicon Milik Mario Dandy Tak Laku, Kejari Jaksel Turunkan Harga Lelang

8 jam lalu

Rubicon Milik Mario Dandy Tak Laku, Kejari Jaksel Turunkan Harga Lelang

Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan kembali melelang mobil Rubicon milik terpidana perkara penganiayaan, Mario Dandy Satrio

Baca Selengkapnya

Pria Diamankan Paspampres di Konawe, Begini Penjelasan Asintel Danpaspampres dan Istana

10 jam lalu

Pria Diamankan Paspampres di Konawe, Begini Penjelasan Asintel Danpaspampres dan Istana

Asisten Intelijen Komandan Paspampres mengatakan pengamanan Presiden Jokowi saat kunjungan kerja di Konawe, Sulawesi Tenggara, sudah sesuai prosedur.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pria Coba Dekati Presiden Jokowi sebelum Dihentikan Paspampres, Mau Curhat?

13 jam lalu

Kronologi Pria Coba Dekati Presiden Jokowi sebelum Dihentikan Paspampres, Mau Curhat?

Seorang pria berambut cepak mencoba mendekati Presiden Jokowi, yang sedang bicara kepada wartawan, dari arah belakang.

Baca Selengkapnya

5 Fakta soal Seorang Pria di Konawe Tiba-tiba Hampiri Jokowi dari Belakang

13 jam lalu

5 Fakta soal Seorang Pria di Konawe Tiba-tiba Hampiri Jokowi dari Belakang

Seorang pria di Konawe, Sultra, secara mendadak menghampiri Jokowi dari belakang. Berikut sederet faktanya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pria di Konawe Merangsek saat Wawancara Jokowi

15 jam lalu

Kronologi Pria di Konawe Merangsek saat Wawancara Jokowi

Istana Kepresidenan menjelaskan kronologi seorang pria yang menerobos sesi wawancara media dengan Jokowi

Baca Selengkapnya

Pria Nekat Terobos Sesi Wawancara Cegat Jokowi Diamankan Paspampres

16 jam lalu

Pria Nekat Terobos Sesi Wawancara Cegat Jokowi Diamankan Paspampres

Peristiwa itu terjadi saat Jokowi menyapa para jurnalis sebelum keterangan pers usai meninjau RSUD Konawe, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

18 jam lalu

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI mempertanyakan alasan pemerintah menerapkan sistem Kelas Rawat Inap Standar dalam layanan BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Kendaraan Listrik Disiapkan untuk Pengawalan VIP dan VVIP di KTT WWF Bali

21 jam lalu

Kendaraan Listrik Disiapkan untuk Pengawalan VIP dan VVIP di KTT WWF Bali

Pengawalan VVIP dan VIP Konferensi Tingkat Tinggi World Water Forum (KTT WWF) ke-10 di Bali nanti menggunakan kendaraan listrik. Acara itu akan digelar pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Buntut Penganiayaan Senior ke Junior, Kemenhub Tak Buka Formasi Pendaftaran STIP Tahun Ini

1 hari lalu

Buntut Penganiayaan Senior ke Junior, Kemenhub Tak Buka Formasi Pendaftaran STIP Tahun Ini

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan peristiwa meninggalnya Rio, salah satu mahasiswa di STIP menjadi evaluasi bersama bagi Kemenhub.

Baca Selengkapnya

Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

2 hari lalu

Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

Pembunuhan Vina di Cirebon pada 2016 silam, Polisi hingga saat ini masih mencari 3 pelaku yang masih berstatus DPO.

Baca Selengkapnya