Derita Warga Korban Kebakaran di Kapuk Muara Dianggap Masyarakat Terbuang

Reporter

Magang KJI

Kamis, 7 September 2023 10:22 WIB

Penyerangan setelah pengepungan oleh massa terhadap warga korban kebakaran di Kampung Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Ahad 3 September 2023. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Warga Kapuk Muara, RT 01/03, Penjaringan, Jakarta Utara, yang merupakan korban kebakaran besar pada akhir Juli lalu dikagetkan dengan kedatangan sejumlah besar massa pada Ahad, 3 September 2023. Massa yang diperhitungkan sampai ratusan orang itu membawa serta senjata dari kayu menyuruh warga angkat kaki. Bolak-balik datang, bentrokan pun tak terhindarkan pada sore harinya hingga menyebabkan empat warga terluka

“Mereka seperti gerombolan preman berjumlah 800 – 1000 orang meminta kami mengosongkan tanah yang sudah kami tinggali puluhan tahun,” kata Yogi, 63 tahun, tokoh masyarakat di Kapuk Muara. Dia mengisahkan kembali pengepungan dan penyerangan itu saat ditemui, Selasa 5 September 2023.

Yogi merinci kronologi kedatangan massa tak dikenal itu sebanyak tiga kali: pagi sekitar pukul 5, lalu siang pukul 14, dan datang lagi sore menjelang magrib pukul 17. Dari bentrokan yang kemudian terjadi, Yogi menuturkan, satu warga hingga hari itu masih dirawat di Rumah Sakit Atmajaya dalam kondisi kritis karena luka-luka yang dialaminya.

Menurut Yogi, peristiwa Ahad lalu terangkai dengan intimidasi dari orang yang mengklaim memiliki tanah yang ditempati warga. "Mereka menggunakan massa bayaran dengan cara kekerasan untuk mengusir kami," katanya lagi.

Bekas Tanah Rawa

Advertising
Advertising

Yogi menjelaskan ada sekitar 200 kepala keluarga mendiami tanah seluas 11.300 meter persegi yang diklaim tersebut. Di dalamnya, dia juga mengakui, ada sekitar 400 rumah tidak memiliki surat tanah atau Sertifikat Hak Milik (SHM). “Tanah di sini ga ada surat, tidak dijual-belikan tapi istilahnya ganti uang garap atau urukan," kata Yogi sambil menambahkan, "Kami bukan ga mau membeli tapi tidak diberikan akses itu.”

Meski dianggap pelaku penyerobotan tanah, warga setempat terdata sebagai penduduk sah dengan pendataan kependudukan yang lengkap. Itu sebabnya, Yogi mengungkap harapannya pejabat RT, RW, dan Lurah, tidak lepas tangan atas masalah yang dihadapi warga saat ini. “RT, RW dan Lurah beberapa kali memediasi warga menekankan untuk pindah dan angkat kaki dari lokasi yang dianggap sengketa, padahal kami punya KTP warga yang sah,” ujarnya.

Permukiman di Kapuk Muara, RT 01/03, Penjaringan, Jakarta Utara, yang menjadi korban kebakaran pada 30 Juli 2023. Tempo/Ohan B. Sardin

Luas tanah yang dianggap bersengketa sekitar 11.300 meter persegi, menurut Yogi, sebelumnya adalah tanah rawa. Kedalamannya 4-6 meter. Warga datang dan mengurug sejak 30–40 tahun lalu. Tuduhan penyerobotan diingat Yogi datang pertama kali pada 2017. Saat itu informasi yang diterima warga adalah tanah sudah dijual-belikan. Tapi, Yogi mengaku belum pernah ditunjukkan surat-suratnya dari Badan Pertanahan Nasional.

Warga Marjinal

Warga lainnya, Azis (40), mengungkap dugaan pembiaran dan marjinalisasi yang diterima warga setempat. Termasuk ketika terjadi pengepungan dan penyerangan oleh massa tak dikenal pada Ahad lalu. Pelaporan yang telah dibuat sejak pagi tak membuat tak banyak anggota polisi datang ke lokasi hingga akhirnya terjadi bentrokan dan jatuh korban.

Warga Kapuk Muara, RT 01/03, Penjaringan, Jakarta Utara, yang menjadi korban kebakaran pada 30 Juli 2023. Tempo/Ohan B. Sardin

TEMPO mendatangi kantor kelurahan untuk mencari konfirmasi atas apa yang menjadi keluhan dan harapan warga korban kebakaran itu. Sayang, Janson Simanjuntak, nama Lurah Kapuk Muara, enggan menerima meski sudah ditunggui selama tiga jam.

"Warga dan masyarakat di sini sudah dianggap masyarakat terbuang, atau terisolasi," kata Azis yang ditambahkan Yogi, "Kami berharap Penjabat Gubernur Jakarta mendengar keluahan warganya."

terrpisah, Kapolres Jakarta Utara Komisaris Besar Gidion Arif Setyawan mengatakan mengerahkan 130 personel berjaga di lokasi bekas kebakaran Kapuk Muara, Penjaringan, pascabentrokan. Dia membenarkan bentrokan diduga berawal dari sengketa tanah.

"Kami juga sudah melaksanakan penyidikan terhadap suatu kasus yang dilaporkan oleh tiga orang terkait delik pertanahan yang terdapat dalam pasal 167 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pelanggaran memaksa masuk ke properti milik orang lain," katanya.

OHAN B. SARDIN

Pilihan Editor: Prediksi Cuaca BMKG Sebut Jakarta Cerah Berawan Sepanjang Hari Ini

Berita terkait

Ratusan Orang Tewas di Yogya Plaza Klender Saat Kerusuhan Mei 1998, Terjadi Penjarahan dan Kebakaran

7 jam lalu

Ratusan Orang Tewas di Yogya Plaza Klender Saat Kerusuhan Mei 1998, Terjadi Penjarahan dan Kebakaran

Kilas balik kerusuhan Mei 1998 terjadi di Yogya Plaza Klender. Ratusan orang tewas terjebak dalam kebakaran di Yogya dept Store itu.

Baca Selengkapnya

Indonesia Mengutuk Pembakaran Kantor UNRWA di Yerusalem oleh Warga Israel

3 hari lalu

Indonesia Mengutuk Pembakaran Kantor UNRWA di Yerusalem oleh Warga Israel

Kementerian Luar Negeri RI mengatakan aksi pembakaran markas besar UNRWA di Yerusalem oleh warga ekstremis merupakan tanggung jawab Israel.

Baca Selengkapnya

Usai Musibah Kebakaran, Kantor Pusat UNRWA di Yerusalem Bakal Ditutup Sementara

4 hari lalu

Usai Musibah Kebakaran, Kantor Pusat UNRWA di Yerusalem Bakal Ditutup Sementara

Buntut dari musibah kebakaran, kantor UNRWA di Yerusalem Timur akan ditutup sementara sampai situasi aman.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Tiga Kapal di Muara Baru, Tiga ABK Tewas

7 hari lalu

Kebakaran Tiga Kapal di Muara Baru, Tiga ABK Tewas

Tiga kapal di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara mengalami kebakaran dan menewaskan tiga anak buah kapal yang tak sempat menyelamatkan diri

Baca Selengkapnya

Hammersonic 2024 Malam Ini: Profil Atreyu yang Mengusung Metalcore

9 hari lalu

Hammersonic 2024 Malam Ini: Profil Atreyu yang Mengusung Metalcore

Atreyu merupakan band metal legendaris asal California Selatan. Mereka akan tampil pada hari kedua Festival Hammersonic 2024 malam ini.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

9 hari lalu

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

Polisi mengungkap penyebab terjadinya penganiyaan di Kampus STIP Jakarta yang menyebabkan seorang taruna tewas.

Baca Selengkapnya

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

9 hari lalu

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

Jenazah Taruna STIP Jakarta korban penganiayaan seniornya akan diterbangkan ke kampung halamannya hari ini.

Baca Selengkapnya

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

10 hari lalu

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rustika, 19 tahun, tewas diduga dianiaya seniornya di toilet

Baca Selengkapnya

CCTV Rekam Rangkaian Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas

10 hari lalu

CCTV Rekam Rangkaian Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas

Polres Jakarta Utara telah menerima laporan polisi tentang tewasnya siswa tingkat satu di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP)

Baca Selengkapnya

3 Fakta Tentang Hammersonic 2024 Beserta Band Metal yang Tampil

12 hari lalu

3 Fakta Tentang Hammersonic 2024 Beserta Band Metal yang Tampil

Hammersonic merupakan festival musik rock dan metal terbesar yang mengundang band rock papan atas seperti Lamb of God dan A Day to Remember.

Baca Selengkapnya