Kebakaran Museum Nasional, Guru Besar UI: Peniruan Atas Artefak yang Rusak Adalah Pemalsuan

Minggu, 1 Oktober 2023 09:11 WIB

Lima hari usai kebakaran, gerbang depan Museum Nasional masih dijaga ketat polisi. Belum ada aktivitas yang signifikan di halaman depan museum pada Kamis, 21 September 2023. TEMPO/Savero Aristia Wienanto

TEMPO.CO, Jakarta - Museum Nasional mengalami kebakaran pada Sabtu, 16 September 2023 lalu. Hingga saat ini proses penyelidikan tentang penyebab kebakaran pada Sabtu malam itu masih berlangsung.

Data terkini dari Tim Khusus Penanganan Unit Museum Nasional Indonesia (MNI) menyebutkan telah mengidentifikasi 243 koleksi dari 817 koleksi yang terkena dampak insiden kebakaran tersebut.

Tempo menemui Guru Besar Arkeologi Universitas Indonesia (UI) Agus Aris Munandar untuk menanyakan tentang dampak kebakaran terhadap koleksi Museum Nasional.

Agus mengungkap aspek yang dapat dinilai dalam sebuah artefak, yakni kronologi dan ornamen.

"Dari sisi kronologi ya, makin tua kan makin langka. Dari ornament, makin indah itu kan makin berharga, ada banyak informasi di situ," kata Agus kepada TEMPO, Selasa, 19 September 2023.

Advertising
Advertising

Selain dua aspek di atas, Agus juga menjelaskan bahwa nilai sebuah artefak terletak pula pada bahan dasar yang membentuknya serta kelengkapan dari artefak tersebut.

"Bahan juga mempengaruhi sih, kayak emas dan perunggu misalnya. Ada juga kelengkapan, misalnya Arca. Arca lengkap, tangannya utuh, kakinya utuh, tentu lebih berharga ya daripada arca yang patah gitu ya. Jadi, kelengkapan artefaknya itu. Semakin utuh, semakin berharga, lanjut Agus.

Agus turut menekankan bahwa di antara berbagai aspek dalam menilai artefak, ornamen merupakan aspek utama yang menentukan informasi sejarah.

"Dari arkeologi sih lebih kepada bentuk dan ornamen yang mempunyai banyak informasi. Tentu saja prasasti lebih bagus. Prasasti kan informasinya lebih banyak ya. Aksara jawa kuno lebih banyak. Jadi, banyak bagian yang menyebabkan dia berharga. Benda arkeologi itu univum, unik, hanya satu saja," jelasnya.

Perihal nilai sejarah yang tersimpan dalam artefak yang terdampak kebakaran, Agus menilai bahwa kerusakan yang terjadi turut mengurangi nilai benda sejarah itu. Lebih lanjut, ia juga menekankan bahwa peniruan atas artefak yang telah hancur merupakan pemalsuan.

"Jelas sangat mengurangi (nilai sejarah). Walaupun dia tidak hancur tapi tangannya aja rusak atau patah, sangat mengurangi kan. Dari segi estetis akan mengurangi. Benda-benda arkeologi bukan benda yang terbarukan. Itu yang membuatnya jadi berharga, sering disebut tiada terhingga harganya itu karena tiada terbarukan, bukan benda yang bisa dibuat ulang. Kalau rusak ya sudah rusak, nggak ada buatan baru. Kalau buatan baru namanya pemalsuan," katanya.

Pilihan Editor: Tim Khusus Temukan 243 Koleksi Museum Nasional Terkena Dampak Kebakaran Gedung

Berita terkait

Toko Bahan Bangunan di Depok Terbakar

3 hari lalu

Toko Bahan Bangunan di Depok Terbakar

Toko bahan bangunan di Jalan Cimandiri Raya, Kelurahan Baktijaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, terbakar.

Baca Selengkapnya

Ratusan Orang Tewas di Yogya Plaza Klender Saat Kerusuhan Mei 1998, Terjadi Penjarahan dan Kebakaran

4 hari lalu

Ratusan Orang Tewas di Yogya Plaza Klender Saat Kerusuhan Mei 1998, Terjadi Penjarahan dan Kebakaran

Kilas balik kerusuhan Mei 1998 terjadi di Yogya Plaza Klender. Ratusan orang tewas terjebak dalam kebakaran di Yogya dept Store itu.

Baca Selengkapnya

Indonesia Mengutuk Pembakaran Kantor UNRWA di Yerusalem oleh Warga Israel

8 hari lalu

Indonesia Mengutuk Pembakaran Kantor UNRWA di Yerusalem oleh Warga Israel

Kementerian Luar Negeri RI mengatakan aksi pembakaran markas besar UNRWA di Yerusalem oleh warga ekstremis merupakan tanggung jawab Israel.

Baca Selengkapnya

Usai Musibah Kebakaran, Kantor Pusat UNRWA di Yerusalem Bakal Ditutup Sementara

8 hari lalu

Usai Musibah Kebakaran, Kantor Pusat UNRWA di Yerusalem Bakal Ditutup Sementara

Buntut dari musibah kebakaran, kantor UNRWA di Yerusalem Timur akan ditutup sementara sampai situasi aman.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Tiga Kapal di Muara Baru, Tiga ABK Tewas

12 hari lalu

Kebakaran Tiga Kapal di Muara Baru, Tiga ABK Tewas

Tiga kapal di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara mengalami kebakaran dan menewaskan tiga anak buah kapal yang tak sempat menyelamatkan diri

Baca Selengkapnya

3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau

16 hari lalu

3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau

Berikut tiga tips yang dapat membantu mengurangi risiko kebakaran rumah dari dampak musim kemarau.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

18 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

Artefak dan barang antik yang dicuri oleh beberapa orang dan dibawa ke Amerika Serikat telah dikembalikan ke Indonesia. Apa itu artefak?

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

21 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.

Baca Selengkapnya

Agen Tabung di Cinere Depok Terbakar, Pemilik Tewas

22 hari lalu

Agen Tabung di Cinere Depok Terbakar, Pemilik Tewas

Diduga terjadi kebocoran gas agen tabung dan air mineral di Gang Melati 1, Cinere, Depok, terbakar Jumat, 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

25 hari lalu

Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

Puslabfor Polri melakukan investigasi kebakaran di Mampang, Jakarta yang mengakibatkan 7 lorban meninggal. Apa saja tugas Puslabfor?

Baca Selengkapnya