Kebakaran di Kemayoran: Kronologi, Penyebab hingga Jumlah Korban
Reporter
Novali Panji Nugroho
Editor
Andry Triyanto Tjitra
Minggu, 1 Oktober 2023 11:29 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kebakaran melanda permukiman warga Jalan Kebon Kosong, Gang 3, RT 010/RW 11, Kelurahan Kebon Kosong, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Jumat sore, , 29 September 2023.
Sumber kebakaran diduga berasal dari rumah salah seorang warga. Api sempat muncul kembali pada keesokan harinya. Berikut sederet fakta kebakaran di Kemayoran yang dihimpun dari Tempo.
Awal mula kejadian
Latif, Ketua RW 11 Kelurahan Kebon Kosong, mengungkapkan kebakaran terjadi pada Jumat sore, 29 September 2023 sekitar pukul 17.18 WIB.
Petugas pemadam kebakaran (Damkar) Kemayoran dan Senen berhasil menjinakkan si jago merah selama dua jam.
Dugaan sumber kebakaran
Kebakaran tersebut, kata Latif, menghanguskan 21 rumah di Jalan Kebon Kosong Gang 3. Terkait penyebab kebakaran, latif menduga diakibatkan korsleting listrik.
Namun, lanjut Latif, penyebab kebakaran masih diselidiki pihak kepolisian. "Polisi masih lakukan penyelidikan," kata Latif.
Api sempat muncul kembali
Api kemudian muncul lagi keesokan harinya pada Sabtu dini hari, 30 September 2023. Latif mensinyalir munculnya kembali api karena hawa panas.
"Lanjutan, sisa. Masih ada hawa panas yang akhirnya timbul lagi," ucap Latif saat ditemui pada Sabtu kemarin, 30 September 2023.
Menurut dia, warga yang memadamkan kebakaran lanjutan tersebut. Petugas Damkar juga datang, tapi api sudah berhasil dipadamkan warga.
Korban terdampak
Dari pantauan Tempo pada Sabtu kemarin, garis kuning polisi tampak membentang di lokasi kebakaran. Tidak ada korban jiwa akibat insiden ini, tapi satu warga lanjut usia (lansia) sempat pingsan akibat asap.
Kebakaran di kawasan permukiman padat tersebut juga mengakibatkan ratusan orang kehilangan tempat tinggalnya. Sebanyak 126 jiwa dari 59 Kepala Keluarga (KK) terdampak insiden tersebut.
Selanjutnya: Bantuan dari sejumlah pihak
<!--more-->
Bantuan dari sejumlah pihak
Warga terdampak kebakaran mendapatkan bantuan dari sejumlah pihak. Latif menyebutkan bantuan itu salah satunya datang dari partai politik (parpol).
"Ada (bantuan) dari partai, PSI dan PDIP. Bentuknya pakaian dan makanan," tutur Latif.
Selain parpol, lanjut Latif, berbagai instansi lainnya juga mengirimkan bantuan, seperti pemerintah daerah, Dinas Sosial, dan Palang Merah Indonesia (PMI).
Warga terdampak mengungsi
Menurut Latif, warga terdampak mengungsi di posko Gedung Karang Taruna Kebon Kosong, Kemayoran. Data sementara per 30 September menunjukkan setidaknya ada 20 balita, 11 anak dan remaja, 21 lanjut usia, serta dua ibu hamil di tempat pengungsian tersebut.
Warga diminta tinggal di posko
Ketua RT 010 Kelurahan Kebon Kosong, Bahrudin, menuturkan warga diminta tinggal di posko sementara untuk pendataan. Ia berujar bisa jadi para pengungsi bakal pindah tempat, semisal rumah saudara. Jika tidak, maka mereka dapat membangun tenda di lokasi kebakaran.
Bahrudin mengatakan, seluruh warganya bakal dikumpulkan setelah polisi selesai mencari tahu penyebab kebakaran di kawasan hunian padat Kemayoran ini.
"Karena semuanya masih dugaan, mau kumpulkan warga biar jujur. Siapa penyebabnya, harus ngaku," kata Bahrudin.
Pilihan Editor: Api Muncul Lagi di Lokasi Kebakaran Kemayoran, Ketua RW: Masih Ada Hawa Panas
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.