Polda Metro Jaya Hubungi Adik Kandung Korban untuk Ambil Jasad Ibu dan Anak Tinggal Kerangka
Reporter
Desty Luthfiani
Editor
Lani Diana Wijaya
Senin, 9 Oktober 2023 09:09 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kasubdit 4 Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Samian menyebut, pihaknya baru meminta adik korban untuk mengambil jasad ibu dan anak tinggal kerangka. Jasad korban yang diyakini bunuh diri itu masih berada di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur hingga kini.
“Ya sedang dikomunikasikan pada keluarganya untuk pengambilan jenazahnya,” kata Samian saat dihubungi Tempo, Ahad, 9 September 2023.
Samian mengatakan keluarga korban yang dihubunginya adalah adik kandung Grace Arijani Harapan berusia 60 tahun. Adik korban itu tinggal di kawasan Jakarta Pusat. Samian tidak mendetailkan domisili dan identitasnya.
Sebelumnya, jenazah Grace Arijani Harapan (perempuan 64 tahun) dan anaknya, David Ariyanto Wibowo (laki-laki 38 tahun), yang sudah menjadi tengkorak ditemukan di dalam kamar mandi rumah mereka pada 7 September 2023.
Tempat kejadian perkara (TKP) berlokasi di rumah pribadi korban, Perumahan Bukit Cinere Indah, Jalan Puncak Pesanggrahan VIII Nomor 39, Cinere, Kota Depok. Polisi meyakini ibu dan anak ini bunuh diri. Ada beberapa indikasi niat bunuh diri, salah satunya pesan yang dibuat David.
“Kami menemukan tujuh isi penting dari laptop yang mungkin pernah kami sampaikan 'To you whomever' dan juga handphone yang kami temukan pernah ditulis pada 23 Februari 2017,” ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Hengki Haryadi saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jumat, 6 Oktober 2023.
Selanjutnya tentang pesan dari David
<!--more-->
Pesan dari David
Hengki mengatakan ada pesan yang dipastikan ditulis oleh David pada sebuah ponsel. Berikut isi pesan pada 23 Februari 2017 tersebut: “Saya sudah capek dengan kehidupan. Saya capek dengan semua kebohongan. Saya capek dengan mama saya yang delusional dan tidak pernah sadar-sadar. Saya sudah depresi selama dua tahun. Saya mau bunuh diri.”
Selanjutnya ada pesan pada 27 Juli 2023 yang berjudul To You Whomever dalam Bahasa Inggris berisi, “Jika ada yang membaca ini, maka itu berarti saya sudah mati bersama ibu saya. Tergantung apakah dia akan meneruskannya atau tidak.”
Hengki mengatakan ada penjelasan di paragraf berikutnya yang tertulis, “Sejujurnya saya terkejut, saya tidak bunuh diri dari awal.”
Indikasi lainnya adalah ada dua kertas berisi catatan yang ditulis David. Berdasarkan foto yang Tempo terima, salah satu kertas tertulis bertanggal 16 November 2005 dan yang satunya lagi tidak ditulis tanggal.
Kalimat dalam dua kertas catatan itu ditulis dengan huruf kapital. Isinya perihal peringatan dalam hubungan antara manusia dengan Tuhan.
Penemuan jasad ibu dan anak tinggal kerangka
Hengki mengatakan bahwa rumah tempat penemuan mayat Grace dan David terkunci dari dalam. Tidak ada kunci cadangan yang ditemukan, pintu dan jendela yang juga ditutup rapat dengan plastik serta diberi perekat.
Saat ditemukan, keduanya berada di dalam kamar mandi rumah mereka. Keduanya tergeletak di kamar mandi dengan sandaran bantal di dinding. “Ini dikunci dari dalam, terganjal oleh jenazah, semua ditutup, dan tidak ada DNA lain kecuali DNA atas nama ibu dan anaknya itu,” jelas Hengki.
Di dalam kamar mandi tempat penemuan jasad ibu dan anak tinggal kerangka itu juga terdapat beberapa batang dupa yang sudah setengah terbakar, arang, serta senter. Dupa terlihat diletakkan di dalam sebuah gayung putih.
Grace dan David sudah mengurung diri dan tidak berinteraksi dengan lingkungan sekitar menjelang kematiannya.
Pilihan Editor: 6 Cerita Baru Soal Pertemuan Firli Bahuri dan Syahrul Yasin Limpo di GOR Tangki Jakbar