Keluarga yang Membusuk di Koja Tergolong Mapan, Sosiolog Analisis Pola Bertetangga Korban

Sabtu, 4 November 2023 14:19 WIB

Warga memadati rumah HR, seorang pria berusia 50 tahun yang ditemukan tewas bersama balitanya, AQ, yang berusia 2 tahun, Ahad, 29 Oktober 2023. Jasad mereka ditemukan pada hari Sabtu usai sebelumnya tercium bau busuk dari dalam rumah di Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara. TEMPO/Savero Aristia Wienanto

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus temuan mayat bapak-anak membusuk di dalam rumah di Koja, Jakarta Utara masih misteri. Sosiolog Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Asep Suryana, menilai keluarga tersebut termasuk dalam kategori yang menarik diri dari masyarakat.

Korban Bernama Hamka Rusdi, 50 tahun, dan Abis Qushayyi Akma, 10 bulan. Jasadnya ditemukan setelah lebih dari sepekan membusuk.

Sementara itu, istri Hamka, Nurhikmah Pujianti, 30 tahun, dan anak sulungnya, Afida Dzakiyyah Afsha, 2 tahun 4 bulan, masih hidup, tapi dalam kondisi lemas saat ditemukan warga.

Asep mengatakan kasus temuan mayat bapak-anak membusuk di Koja ini dapat dianalisis dengan mengukur interaksi keluarga Hamka dengan lingkungan sekitar. "Secara sosiologis, itu karena terkait dengan tingkat bermasyarakat, tingkat berintegrasi sosial dengan masyarakat sekitarnya," katanya saat dihubungi Tempo, Jumat, 3 November 2023.

Asep menjelaskan ada tiga pola bertetangga antara satu orang dan lainnya di lingkungan bermasyarakat. Pola pertama adalah yang penuh berintegrasi. Contoh pola bertetangga ini memiliki ciri seperti mengetahui gosip di tengah masyarakat dan saling tergantung satu sama lain dengan tetangga.

Advertising
Advertising

Ada juga model bertetangga yang terbatas. Cirinya, ucap Asep, antara tetangga saling mengenal tanpa ingin mengetahui lebih dalam soal urusan pribadi. "Cuma say hello, kenal juga terbatas karena enggak kenal nama resmi. Kenal secara psikologis aja karena kewajiban bertetangga," tuturnya.

Adapun pola bertetangga terakhir adalah yang tertutup. Ciri-cirinya menarik diri dari masyarakat. “Hanya ketemu sepintas, tak mau. Biasanya tidak mau ribet dengan hubungan tetangga. Merasa tidak membutuhkan tetangga, lebih cuek," kata Asep.

Dari tiga model bertetangga itu, tipe tertutup yang cenderung menarik diri dari masyarakat biasanya individu yang secara ekonomi mapan. "Dia bisa memenuhi kebutuhan hidupnya lewat mekanisme pasar, punya uang, bisa beli," ujar Asep.

Berdasarkan tiga konsep bertetangga ini, Asep menduga keluarga Hamka Rusdi termasuk kategori yang menarik diri dari masyarakat. Hal itu juga terindikasi saat Nurhikmah tak melapor ke warga sekitar saat mengetahui suami dan anak bungsunya tewas.

"Dia sungkan ketika ada kesulitan minta bantuan ke tetangga. Dan, tetangga juga, kan, takut salah dalam membantu. Di kota besar seperti ini banyak," katanya.

Pengakuan Warga Soal Keluarga Hamka yang Tertutup

<!--more-->

Pengakuan Warga Soal Keluarga Hamka yang Tertutup

Senada dengan analisis Asep, warga yang tinggal di dekat rumah Hamka turut membenarkan tertutupnya keluarga ini. Dila, tetangga Hamka, menerangkan meskipun Hamka sering terlihat beribadah ke masjid, dirinya tak banyak mengobrol dengan Hamka.

"Sering ke masjid tapi tak pernah mengobrol," kata Dila saat ditemui Tempo, Ahad, 29 Oktober 2023.

Dila menjelaskan meski tempat tinggal yang sekaligus warungnya bersebelahan dengan rumah Hamka, keluarga tersebut cenderung tertutup. Ia mencontohkan acara akikah yang diselenggarakan Hamka pada Ramadan lalu hanya terbatas pada kalangan keluarga tanpa mengundang tetangga.

Bambang, warga yang pertama kali berhasil mengevakuasi keluarga Hamka dengan cara mendobrak pintu rumah, turut bersuara. Menurut dia, selain membeli kebutuhan sehari-hari dan beribadah salat berjamaah ke masjid, Hamka dan keluarganya tak pernah bergaul dengan masyarakat.

"Oh enggak (terbuka). Dibilang jarang keluar. Jadi, kalau keluar itu sekadar beli sayur doang, ke masjid. Rutinitasnya ngga pernah bergaul dengan masyarakat," kata Bambang saat ditemui di rumahnya, Ahad, 29 Oktober 2023.

Bambang menjelaskan Hamka tak pernah menegur dirinya meski Hamka kerap melewati rumahnya saat menuju masjid untuk beribadah. Dia juga membandingkan sifat Hamka dengan mendiang ayahnya yang justru akrab dengan masyarakat.

"Saya aja yang orang lama kalau negor, dia kayak orang enggak kenal. Gitu, loh. Saya kalua bapaknya tahu. Kalau bapaknya bergaul sama warga. Kalau yang ini enggak," tuturnya.

Pengusaha Travel Umrah dan Wisata

<!--more-->

Pengusaha Travel Umrah dan Wisata

Berkenaan dengan tingkat kemapanan finansial seperti yang dijelaskan dalam analisis Asep, Bambang turut menjelaskan bahwa Hamka merupakan pengusaha biro perjalanan.

"Ada kantornya, kemarin kantor travelnya buka di Jalan Lontar, Pasar Lontar, Koja. Cuma, kayaknya sudah ditutup. Sekarang dia pindah ke mana kita kurang tahu dah," kata Bambang, Ahad, 29 Oktober 2023.

Bambang menjelaskan keluarga Hamka secara ekonomi dapat dikategorikan mapan. Dia menilai bahwa Hamka tak memiliki keluhan dalam hal finansial.

"Kalau masalah ekonomi saya rasa enggak mungkin, ya. Ini orang ada, ya. Apalagi keluarga-keluarganya itu orang ada semua," ujarnya.

Tempo menemui Jumadi, Ketua RT 006/03, Tugu Selatan, Koja, untuk mengkonfirmasi soal bisnis travel umrah milik Hamka. Dia membenarkan hal itu dan turut menyebut bahwa Hamka dan keluarganya sering berpergian ke Timur Tengah.

"Iya, Pak Hamka buka travel umrah, di Pasar Koja kalau tidak salah. Beliau kan sama keluarga suka bolak-balik ke Arab, Turki," kata Jumadi saat ditemui di rumahnya, Selasa, 31 Oktober 2023.

Akun Instagram pribadi Hamka, @hamkarusdi, menampilkan beberapa unggahan foto Hamka yang menjelajahi kota-kota besar di dunia seperti, Mekah, Yerusalem, dan Istanbul.

Akun Hamka tersebut juga terhubung dengan akun perusahaannya yang bernama @takkatravel. Di akun itu, Takka Travel menawarkan perjalanan wisata halal ke negara-negara di kawasan Timur Tengah.

Berdasarkan pantauan Tempo, akun @hamkarusdi terakhir kali mengunggah konten berupa foto pada 28 Juni lalu. Sementara itu, akun @takkatravel mengunggah konten berupa video vertikal pada 3 Januari 2022.

Tak cuma itu, alamat rumah Hamka di Jalan Balai 5 Nomor 12 tertulis dalam Google Maps sebagai Hamka Rusdi Takka. Di sana, terdapat keterangan bahwa jasa ditawarkan Hamka adalah biro perjalanan dan wisata.

Pilihan Editor: DCT Anggota DPRD DKI di Pemilu 2024: Ada Penyanyi Dangdut, Pelawak Hingga Eks Ketua BEM UI

Berita terkait

Indonesia Sumbang Pemain Judi Online Terbanyak, Sosiolog Unair: Faktor Salah Gaul

10 hari lalu

Indonesia Sumbang Pemain Judi Online Terbanyak, Sosiolog Unair: Faktor Salah Gaul

Dosen sosiologi Unair menyebut candu judi online di Indonesia dipicu berbagai faktor, salah satunya pergaulan negatif.

Baca Selengkapnya

Tinjau Lokasi Rawan Tawuran di Cilincing dan Koja, Kapolres Jakut Apresiasi Posko Keamanan Bikinan Masyarakat

53 hari lalu

Tinjau Lokasi Rawan Tawuran di Cilincing dan Koja, Kapolres Jakut Apresiasi Posko Keamanan Bikinan Masyarakat

Ada tempat di kawasan Koja yang dijadikan lokasi tawuran pada malam pertama Ramadan.

Baca Selengkapnya

Polsek Koja Sita 143 Knalpot Brong, Gelar Operasi Cegah Kejahatan Jalanan 3C

28 Januari 2024

Polsek Koja Sita 143 Knalpot Brong, Gelar Operasi Cegah Kejahatan Jalanan 3C

Penyitaan knalpot brong juga dimaksud untuk menjaga lingkungan aman, nyaman dan harmonis terutama menjelang Pemilu.

Baca Selengkapnya

Kasus Penemuan Mayat Bapak-Anak di Koja Ditutup, Polisi: Tidak Ada Tanda-Tanda Pidana

15 Desember 2023

Kasus Penemuan Mayat Bapak-Anak di Koja Ditutup, Polisi: Tidak Ada Tanda-Tanda Pidana

Polisi menutup kasus penemuan mayat bapak-anak di Koja, Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat Bapak-Anak di Koja, Kondisi Istri Membaik dan Sudah Kumpul dengan Keluarga

2 Desember 2023

Kasus Mayat Bapak-Anak di Koja, Kondisi Istri Membaik dan Sudah Kumpul dengan Keluarga

Kondisi istri yang ditemukan selamat di kasus temuan mayat bapak-anak membusuk di Koja, Jakarta Utara, sudah membaik

Baca Selengkapnya

Kampanye Anies Baswedan Hari Pertama di Jakarta Utara, Relawan Bikin Tembok Harapan di Koja

28 November 2023

Kampanye Anies Baswedan Hari Pertama di Jakarta Utara, Relawan Bikin Tembok Harapan di Koja

Seorang relawan Yani berharap keluhannya bisa diselesaikan oleh pasangan capres dan cawapres Anies Baswedan-Muhaimin.

Baca Selengkapnya

Dukung Pencabutan KJP Pelajar yang Tawuran Bersenjata Tajam Sudah Tepat, Sosiolog UNJ: Itu Sudah Kriminal

25 November 2023

Dukung Pencabutan KJP Pelajar yang Tawuran Bersenjata Tajam Sudah Tepat, Sosiolog UNJ: Itu Sudah Kriminal

Akibat terlibat tawuran, 9 pelajar SMK dari 2 sekolah dijatuhi sanksi pencabutan KJP pada November ini.

Baca Selengkapnya

Empat Fakta Penting Terbaru Kasus Mayat Bapak-Anak di Koja

19 November 2023

Empat Fakta Penting Terbaru Kasus Mayat Bapak-Anak di Koja

Polres Jakarta Utara mengungkap temuan baru di kasus penemuan mayat bapak-anak di Koja, Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya

Mobil Pelat CD Tabrak Warga di Koja Jakut, Sempat Memunculkan Kericuhan

10 November 2023

Mobil Pelat CD Tabrak Warga di Koja Jakut, Sempat Memunculkan Kericuhan

Sebuah kecelakaan di Koja Jakarta Utara melibatkan mobil berpelat CD, menabrak warga hingga terluka.

Baca Selengkapnya

Kondisi Istri di Kasus Mayat Bapak-Anak di Koja Belum Stabil, Keterangan Berubah-ubah

9 November 2023

Kondisi Istri di Kasus Mayat Bapak-Anak di Koja Belum Stabil, Keterangan Berubah-ubah

Untuk menyelidiki kasus temuan mayat bapak-anak itu, polisi bakal melakukan autopsi uji jaringan di RS Polri.

Baca Selengkapnya