Anggota DPRD Depok Pertanyakan Program Makanan Tambahan untuk Cegah Stunting Cuma Nasi dan Tahu

Selasa, 14 November 2023 15:27 WIB

Ilustrasi nasi (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota DPRD Kota Depok mempertanyakan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dari Dinas Kesehatan untuk mengentaskan stunting. PMT seharga 18 ribu per paket itu cuma berisi nasi, kuah dan tahu.

Anggota Komisi D DPRD Kota Depok Ikravany Hilmanmengatakan program makanan tambahan itu dialokasikan ke 38 puskesmas dengan nilai anggaran Rp 4,4 miliar.

"Nah kemarin kan heboh hanya nasi dan kuah saja. Ini kan kurang ajar, Rp18 ribu per paket makanan termasuk pengantaran, terus kemarin setelah ribut ditambah lagi tahu 2 biji," kata Ikra saat dikonfirmasi, Selasa, 14 November 2023.

Persoalan makanan tambahan yang kurang layak tersebut sebenarnya sudah menjadi pembahasan di DPRD Depok. Bahkan saat rapat paripurna, beberapa anggota dewan melakukan interupsi menanyakan program PMT itu. Pimpinan memerintahkan Komisi D untuk melakukan investigasi.

"Saya ditugaskan agar Komisi D untuk rapat dengan Dinkes, namun sampai hari ini belum ada penjelasan dari Komisi D untuk rapat itu," ujarnya.

Advertising
Advertising

Politikus PDIP ini akan terus mendesak Komisi D untuk mengundang Dinkes, puskesmas dan pihak ketiga yang membuat PMT tersebut. "Saya ingin rapatnya bersifat terbuka, jadi bisa dilihat oleh semua orang," ujarnya.

Ikra mengatakan makanan itu tidak layak untuk mengentaskan stunting. Ia pun tidak habis pikir bagaimana PMT yang hanya nasi, kuah dan tahu dapat mengatasi stunting.

"Ini kan bahan makanan tambahan atau lauk tambahan, iya tambahannya kan musti dihitung, kalau tahu doang mah warga pada bikin tahu, apa yang kurang sekarang ditambah lagi pakai nugget atau makan olahan, kenapa nggak telur sama susu misalnya, yang jauh lebih kaya nutrisi buat ibu hamil dan anak-anak," ujarnya.

Menurut dia, pelaksana program PMT tersebut tidak menggunakan hati dan asal saja membuatnya, yang penting tugas dilaksanakan. "Ini kan Rp 4,4 miliar tidak sedikit, untuk 38 puskesmas. Ini uang yang mesti diperkarakan," ujarnya.

Pada paket makanan tambahan itu juga terdapat foto Wali Kota Depok Mohammad Idris dan Wakil Wali Kota Imam Budi Hartono. Ikra menilai hal itu bisa diinterpretasikan karena tahun politik. "Tapi kan malu-maluin, ada foto kepala daerah masa nasi dan kuahnya doang," ujarnya.

Program PMT itu dinilai sebagai bentuk pelecehan terhadap warga Depok, karena menggunakan uang warga yang harus dikembalikan warga. "Harus ada impact yang serius, ini kan yang terpenting anggarannya terserap, impact dan benefit-nya buat warga apa, jangan cuma outputnya sudah ada sekian ribu makanan terbagi ke warga, makanannya minim nutrisinya, masa daging olahan gitu nugget," ucap Ikra.

RICKY JULIANSYAH

Pilihan Editor: Ibu di Depok yang Jual Anak Kandung ke WNA Mesir Mengaku Punya Utang Pinjol Rp 100 Juta

Berita terkait

Antropometri Bisa Deteksi Dini Stunting pada Bayi, Apakah Itu?

6 jam lalu

Antropometri Bisa Deteksi Dini Stunting pada Bayi, Apakah Itu?

Antropometri bisa mendeteksi dini stunting pada bayi. Alat apakah itu?

Baca Selengkapnya

Polres Depok Inspeksi Bus Pariwisata Usai Kecelakaan SMK Lingga Kencana

22 jam lalu

Polres Depok Inspeksi Bus Pariwisata Usai Kecelakaan SMK Lingga Kencana

Polres Metro Depok menggelar ramp check untuk memastikan kelayakan bus pariwisata. Mencegah tragedi SMK Lingga Kencana terulang

Baca Selengkapnya

Antar Teman, Remaja di Depok Luka Parah Diserang Gengster

1 hari lalu

Antar Teman, Remaja di Depok Luka Parah Diserang Gengster

Anggota gengster menghadang korban di tengah jalan. Korban berusaha kabur namun terjatuh.

Baca Selengkapnya

Periksa 14 Saksi Kasus Bullying SMP di Bojonggede, Polisi Ungkap Fakta Baru

1 hari lalu

Periksa 14 Saksi Kasus Bullying SMP di Bojonggede, Polisi Ungkap Fakta Baru

Setelah polisi melakukan pendalaman akhirnya terungkap penyebab utama bullying terhadap siswi SMP Al-Basyariah Bojonggede itu.

Baca Selengkapnya

Alasan Teguh Prakosa Singgung Soal Stunting Saat Daftar ke PDIP untuk Pilkada Solo

2 hari lalu

Alasan Teguh Prakosa Singgung Soal Stunting Saat Daftar ke PDIP untuk Pilkada Solo

Teguh Prakosa mengakui mendapat dukungan penuh dari akar rumput PDIP untuk maju dalam Pilkada Solo 2024.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tahan Dua Anak Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bojonggede

3 hari lalu

Polres Metro Depok Tahan Dua Anak Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bojonggede

Peristiwa bullying atau perundungan siswi SMP ini viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Kasus Bullying Siswi SMP Bojonggede Diduga karena Rebutan Cowok

3 hari lalu

Kasus Bullying Siswi SMP Bojonggede Diduga karena Rebutan Cowok

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP Al-Basyariah Uus Saharoh mengungkap kasus dugaan bullying terhadap siswinya karena berebut cowok.

Baca Selengkapnya

Aksi Bullying di Depok, Pelajar Putri SMP Pukuli Siswi dari SMP lain

4 hari lalu

Aksi Bullying di Depok, Pelajar Putri SMP Pukuli Siswi dari SMP lain

Seorang pelajar putri dari sebuah SMP melakukan bullying terhadap siswi dari SMP lain di Depok.

Baca Selengkapnya

Dibuka Awal Juni, PPDB 2024 di Depok Digelar Serentak untuk Seluruh Jenjang Pendidikan

4 hari lalu

Dibuka Awal Juni, PPDB 2024 di Depok Digelar Serentak untuk Seluruh Jenjang Pendidikan

PPDB 2024 di Depok dibuka serentak untuk seleruh jenjang pendidikan.

Baca Selengkapnya

Pengemudi Toyota Fortuner Halangi Perjalanan Ambulans, Polres Depok: Kami Selidiki

4 hari lalu

Pengemudi Toyota Fortuner Halangi Perjalanan Ambulans, Polres Depok: Kami Selidiki

Polres Metro Depok menyatakan tengah menyelidiki peristiwa pengemudi Toyota Fortuner menghalangi perjalanan ambulans.

Baca Selengkapnya