Tersangka Penipuan Tiket Coldplay di Depok Ternyata Hacker yang Gagal Bobol Website Penyelenggara
Reporter
Ricky Juliansyah
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Sabtu, 25 November 2023 16:13 WIB
TEMPO.CO, Depok - Dharma Sakti, 25 tahun, tersangka penipuan tiket Coldplay yang ditangkap Polres Metro Depok, adalah seorang peretas atau hacker yang pernah membobol website penyedia tiket.
Dharma tidak menampik bahwa dirinya seorang peretas yang biasa membobol situs. "Bisa jadi (hacker)," ujarnya di Polres Metro Depok, Jumat, 24 November 2023.
Pemuda pengangguran ini mengklaim dapat meretas website apapun. Dia mengaku pernah meretas Emirates Airlines hingga Paypal.
Dalam kasus penipuan tiket konser Coldplay di GBK, dia mencoba masuk ke situs penjualan tiket. "Karena saya sudah pernah mencoba trip yang sebelumnya di Bukit Jalil, Malaysia itu saya loloskan. Sudah berhasil. Mungkin ya tidak berlaku di GBK," ujarnya.
Dharma tidak tahu berapa jumlah korbannya, karena dia hanya tahu telah dilaporkan oleh satu orang saja. "Ada 4 rombongan, tapi jumlahnya lebih. Untuk jumlahnya, saksi yang lebih tahu, satu rombongan bisa 10, ada yang 2 orang," katanya.
Sebelumnya, pemuda itu juga sempat menjadi joki war ticket, karena bisa membuat bot speed yang dapat mengambil beberapa tiket, sehingga lebih cepat dari orang biasa dengan koneksi internet normal.
"Saya bisa bikin boost maju," kata Dharma, yang mulai belajar basic hacker sejak 2016.
Selama ini belum ada yang melaporkan dirinya, termasuk pemesan tiket konser di Bukit Jalil, Malaysia. "Alhamdulillah tidak masalah," tutur pemuda asal Kediri, Jawa Timur tersebut.
Selanjutnya tersangka menyebut korban tahu jika tiket konser berasal dari membobol website...
<!--more-->
Dia membantah telah berniat untuk menipu korban dengan tiket palsu sebab, ia hanya ingin mencoba membobol website tiket konser. "Cita-cita pemain itu semuanya tetap ingin konsumennya dapat walapun dengan harga yang tidak begitu tinggi, karena rate calo Indonesia sangat tidak masuk akal untuk dimasukkan ke kantong pelajar," ujarnya.
Para korban, kata Dharma, juga mengetahui bila tiket konser yang didapat berasal dari membobol website tiket. "Saya selalu menjelaskan semua itu rinci kepada promotor-promotor begitu disetujui ya saya kerjakan," katanya.
Dia mulai meretas situs penjualan tiket konser pada konser Justim Bieber di Jakarta pada 2022, namun tidak jadi dilakukan. "Terus beberapa pay dari tiket.com untuk acara dwp (Djakarta Warehouse Project) beberapa tahun lalu saya pernah pay juga," ujarnya.
Wakasat Reskrim Polres Metro Depok Ajun Komisaris Polisi Markus Simaremare menjelaskan kasus ini bermula dari korban menghubungi pelaku lewat temannya.
"Tersangka memberi tahu agar dibuatkan grup untuk pembelian tiket, selanjutnya ada tiga orang lagi sebagai korban termasuk dari tersangka termasuk dalam grup WhatsApp," kata Simaremare.
Tersangka menjanjikan bisa mengusahakan tiket konser Coldplay sehingga korban menyetor uang ke saksi.
"Ada pemesanan di Cat 5 dan Cat 3 dengan total kerugian Rp11 juta, Cat 5 dibayar Rp2,5 juta kemudian Cat 3 Rp6 juta, jadi empat orang menyetor sebesar Rp11 juta," kata Simaremare.
Setelah itu Dharma mengirimkan file pdf yang seolah-olah invoice untuk ditukar sesuai dengan ID pemesanan pada hari H. Namun, saat di GBK, invoice itu ternyata tidak bisa ditukarkan.
Para korban penipuan tiket Coldplay itu memutuskan untuk melaporkan Dharma ke polisi. "Mereka merasa dirugikan dan melapor kejadian ke Polres Metro Depok," ucap Simaremare.
RICKY JULIANSYAH
Pilihan Editor: Lagi, Penipu Tiket Konser Coldplay Ditangkap di Depok