Siap Beraksi di Cisadane, Neon Moon II Didesain untuk Sungai-sungai Kotor di Dunia
Reporter
Tempo.co
Editor
Zacharias Wuragil
Senin, 4 Desember 2023 15:23 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Neon Moon II menunggu di Desa Tanjung Burung, Teluknaga, Kabupaten Tangerang. Kapal statis, seperti tongkang, pencegat sampah plastik yang hendak menuju laut ini menunggu dioperasikan di aliran Sungai Cisadane.
Kapal statis The Interceptor Original dari organisasi nirlaba The Ocean Clean Up yang berbasis di Belanda ini ditempatkan di Sungai Cisadane disponsori antara lain oleh Coldplay. Sebelumnya, kapal pencegat aliran sampah plastik dengan teknologi yang sama sudah ada di Malaysia, Republik Dominika, Vietnam, dan Amerika Serikat.
"Informasi yang kami dapat, kapal di Cisadane adalah ke-20 dengan mesin generasi ketiga," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tangerang Fachrul Rozi.
Dia menuturkan, kapal didatangkan dari Malaysia pada 19 Oktober 2023 dan dirakit di bengkel kapal Koja Bahari. Selesai 17 November 2023 dan setelah mendapatkan izin, kapal kemudian ditarik berlayar untuk ditempatkan di Sungai Cisadane hingga sampai di Tanjung Burung pada 28 November lalu.
Fachrul mengatakan apa yang juga disampaikan dalam situs theoceancleanup.com bahwa sumber tenaga Neon Moon II berasal sepenuhnya dari sinar matahari. Adapun cara bekerja kapal tongkang ini adalah dengan menangkap sampah plastik yang terapung di permukaan sungai, mencegahnya masuk ke laut.
Ada peran dua barrier panjang yang ditempatkan di sungai untuk memandu sampah plastik hanyut menuju mulut kapal. Adapun desain catamaran mengoptimalkan aliran air mengantarkan sampah ke sabuk berjalan (conveyor belt) di mulut kapal itu.
Sampah lalu ditarik hingga sampai ke bagian yang dinamakan shuttle. bagian ini yang kemudian hilir mudik menuang membagikan sampah ke enam bak yang ada di bawahnya.
Dalam keterangan Fachrul, sampah diatur penempatannya agar kondisi kapal tongkang tetap seimbang. Sedang situs resmi menyebut adanya peran data sensor untuk menunjang fungsi otomatis shuttle sehingga bak-bak yang ada terisi sama rata dan penuh bersamaan.
Neon Moon II bisa menampung sampai 50 meter kubik sampah sebelum harus dikosongkan ulang. "Ini artinya memungkinkan pengoperasian bahkan di sungai terkotor di dunia," bunyi keterangan The Ocean Clean Up.
Ketika muatan sampah hampir penuh, kapal akan secara otomatis pula mengirim pesan ke operator lokal untuk datang dan menarik bak-bak sampah.
Untuk pengoperasian di Cisadane, Fachrul menyebut operator adalah pengelola bank sampah di Tanjung Burung. Menggunakan speedboat, mereka akan menarik rangkaian bak sampah dari New Moon II di tengah sungai ke hanggar di dermaga untuk diolah.
Dermaga dan hanggar itu sedang dikebut pembangunannya bersama sarana dan prasarana pendukung lainnya. Targetnya semua selesai dan New Moon II sudah siap di posisinya di Sungai Cisadane pada 31 Januari 2024 mendatang.
"Kami juga sedang melatih sebanyak 12 orang untuk pengelolaan dan perawatan TOC sedangkan pengelolaan sampah kami berdayakan masyarakat Tanjung Burung," kata Fachrul.
Ke depannya, Fachrul Rozi melanjutkan, sampah organik akan dipisahkan dan diolah dengan maggot menjadi kompos dan maggot menjadi pakan ikan. Sedangkan sampah anorganik akan dipisahkan yang masih bernilai akan dijual untuk operasional sedangkan yang low value akan diolah menjadi barang bermanfaat.
"Ke depan kami akan instal plastic moulding agar dapat menjadi produk bermanfaat lain seperti paving block, roaster, atau yang lain," ujar Fachrull Rozi.
Pilihan Editor: Warga Sanggah Data Terbaru KJP Plus Sebut Kehidupannya Belum Berubah