Keluarga Pasutri Korban Tabrak Lari Lansia di Bekasi Keberatan Anggota TNI Hanya Dituntut 2 Tahun Penjara

Selasa, 5 Desember 2023 04:30 WIB

Rendra (kanan) anak pasutri korban tabrak lari di Bekasi mendatangi Denpom 2 Jaya Cijantung pada Senin, 8 Mei 2023. TEMPO/Ami Heppy

TEMPO.CO, Jakarta - Rendra Falentino, anak pasutri lansia korban tabrak lari anggota TNI Prada Metro Winardo Barasungi merasa tuntutan dua tahun penjara terhadap terdakwa tidak adil. Akibat kecelakaan tabrak lari itu, kedua orang tua Renda, yaitu Sonder Simbolon, 72 tahun, dan Tiurmaida, 65 tahun, meninggal.

Rendra berharap hakim menjatuhkan hukuman yang lebih berat daripada tuntutan Oditur Militer yang dianggap terlalu ringan.

“Sejujurnya kalau dari kami keluarga korban merasa ini tidak cukup adil. Kenapa? Karena semua unsur yang didakwa sudah terbukti. Bahkan 2 pasal sekaligus ancaman hukuman maksimal 6 tahun,” kata Rendra ditemui Tempo di Pengadilan Militer II-08, Cakung, Jakarta Timur, Senin, 4 Desember 2023.

Dalam kasus tabrak lari ini,
Oditur Militer menuntut terdakwa Prada Metro Winardo Barasungi dihukum dua tahun penjara dan dipecat dari militer. Anggota TNI ini melakukan tabrak lari terhadap pasangan suami istri itu hingga tewas karena mengantuk.

Tuntutan ini dibacakan dalam sidang di Pengadilan Militer II-08, Cakung, Jakarta Timur, hari ini. "Majelis Hakim mohon menyampaikan tuntutan sebagai berikut, pidana pokok penjara dua tahun dan pidana tambahan dipecat dari dinas militer," kata Oditur Militer Letkol Laut (H) I Made Adnyana dalam tuntutannya.

Tuntutan 2 tahun penjara itu, dinilai Rendra hanya sepertiga dari ancaman hukuman maksimal. Namun, untuk sanksi PTDH, dia merasa puas.

Soal pengajuan keringanan hukuman, Rendra menyebut Metro tidak cukup ksatria. “Merenggut nyawa orang tua kami dan bahkan dia tidak berusaha menolong. Harusnya tidak mengajukan keringanan,” ujarnya.

Rendra berharap nantinya dalam vonis, majelis hakim menjatuhkan hukuman lebih berat daripada tuntutan Oditur. “Kami berharap semoga ada hati nurani dari majelis hakim tergugah saat memberikan hukuman lebih berat,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Dia juga sudah berbicara dengan Oditur Militer yang menangani kasus anggota TNI tabrak lari pasangan suami istri di Bekasi itu. Tuntutan 2 tahun itu berdasarkan pertimbangan pihak Oditur yang fokus pada sanksi PTDH. “Jadi menurut pihak oditur secara kualitas itu merupakan yang cukup baik untuk terdakwa,” katanya.

Pilihan Editor: Kasus Anggota TNI Tabrak Lari Pasutri hingga Tewas Disidangkan, Keluarga Korban Minta Terdakwa Dipecat

Berita terkait

Selain Presiden Iran, Inilah 5 Pemimpin Negara yang Meninggal karena Kecelakaan

14 jam lalu

Selain Presiden Iran, Inilah 5 Pemimpin Negara yang Meninggal karena Kecelakaan

Presiden Iran Ebrahim Raisi meninggal dalam kecelakaan helikopter. Berikut daftar pemimpin negara yang meninggal karena kecelakaan.

Baca Selengkapnya

RS Polri Telah Serahkan 3 Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD kepada Keluarga

20 jam lalu

RS Polri Telah Serahkan 3 Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD kepada Keluarga

Tiga jenazah korban kecelakaan pesawat jatuh di BSD City, Serpong, telah dikembalikan dari RS Polri kepada keluarga.

Baca Selengkapnya

Polres Depok Inspeksi Bus Pariwisata Usai Kecelakaan SMK Lingga Kencana

1 hari lalu

Polres Depok Inspeksi Bus Pariwisata Usai Kecelakaan SMK Lingga Kencana

Polres Metro Depok menggelar ramp check untuk memastikan kelayakan bus pariwisata. Mencegah tragedi SMK Lingga Kencana terulang

Baca Selengkapnya

Presiden Iran Ebrahim Raisi Terkonfirmasi Tewas

1 hari lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi Terkonfirmasi Tewas

Kematian Presiden Ebrahim Raisi dikonfirmasi oleh Wakil Presiden Iran Mohsen Mansouri di status media sosialnya.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik Seiring Peristiwa Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

1 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik Seiring Peristiwa Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Harga minyak dunia naik pada awal perdagangan Asia, Senin, 20 Mei 2024. Kenaikan terjadi seiring kecelakan helikopter yang digunakan Presiden Iran.

Baca Selengkapnya

Presiden Ebrahim Raisi dan Menlu Iran Dikabarkan Meninggal dalam Kecelakaan Helikopter

1 hari lalu

Presiden Ebrahim Raisi dan Menlu Iran Dikabarkan Meninggal dalam Kecelakaan Helikopter

Dua pejabat pemerintah Iran, Presiden Ebrahim Raisi dan Menlu Amir Abdollahian, dikabarkan meninggal akibat kecelakaan helikopter di Azerbaijan Timur.

Baca Selengkapnya

Sosok Dian Andriani Anggota Korps Wanita TNI AD Pertama Berpangkat Mayjen

3 hari lalu

Sosok Dian Andriani Anggota Korps Wanita TNI AD Pertama Berpangkat Mayjen

Dian Andriani merupakan perempuan pertama yang mencapai pangkat Mayjen TNI AD di Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad).

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

4 hari lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

KNKT Ungkap Bus Putera Fajar yang Alami Kecelakaan di Subang Diubah Bentuk: Dari Normal Deck jadi High Deck

6 hari lalu

KNKT Ungkap Bus Putera Fajar yang Alami Kecelakaan di Subang Diubah Bentuk: Dari Normal Deck jadi High Deck

KNKT masih menganalisis ada atau tidaknya pengaruh perubahan bentuk bus pariwisata yang tidak semestinya hingga menyebabkan kecelakaan maut.

Baca Selengkapnya

Tersangka Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Bisa Bertambah, Pengusaha dan Karoseri Bus Akan Diperiksa

6 hari lalu

Tersangka Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Bisa Bertambah, Pengusaha dan Karoseri Bus Akan Diperiksa

Kakorlantas Polri menyatakan pihak pengusaha dan karoseri bus bisa diperiksa dalam kasus kecelakaan bus SMK Lingga Kencana.

Baca Selengkapnya