Cerita Pelarian Tahanan Wanita dari Lapas Tangerang: Ngumpet di Gorong-gorong, Dapat Iba Warga

Reporter

Ayu Cipta

Kamis, 14 Desember 2023 22:13 WIB

Tim gabungan Lapas Kelas IIA Tangerang dan Polsek Karawaci dibantu Polsek Kasui, Lampung, menangkap Nurmawati, tahanan yang kabur sejak Rabu lalu, pada Sabtu 9 Desember 2023. FOTO/Dokumen Polsek Karawaci.

TEMPO.CO, Tangerang - Nurmawati, 40 tahun, tahanan kabur dari Lapas Kelas IIA Tangerang kini ditempatkan di sel khusus. Tujuannya, untuk tahanan titipan kasus penganiayaan itu mudah dipantau dan diawasi.

Kalapas Kelas IIA Tangerang Yekti Apriyanti mengabarkan itu, Rabu 13 Desember 2023. "Saat ini (Nurmawati) masih menjalani Berita Acara Pemeriksaan oleh tim internal Lapas sambil kami juga siapkan psikolog dan tetap memenuhi haknya sebagai tahanan," katanya.

Yekti mengungkap kalau Nurmawati mengalami luka bengkak di kaki dan luka-luka di tangan sekembali dari pelariannya selama empat hari. Luka-luka itu disebutkannya didapat Nurmawati akibat melompati kawat berduri setelah nekat memanjat tembok penjara itu.

Seperti diketahui, Nurmawati, tahanan titipan Polsek Karawaci, Kota Tangerang, itu kabur pada Rabu pekan lalu dan berhasil ditangkap kembali di Lampung pada Sabtu. Kepada tim gabungan yang menangkapnya, perempuan yang dijebloskan ke tahanan saat mencari pekerjaan sebagai asisten rumah tangga ini mengaku rindu keluarganya.

Panjat Tembok 6 Meter

Advertising
Advertising

Yekti Apriyanti mengungkap cara pelarian Nurmawati yang sempat bikin geger Lapas Tangerang karena dianggap tak berjejak itu. Nurmawati kabur dari Blok Teratai tempat masa pengenalan lingkungan (mapenaling) yang ditempatinya di Lapas Kelas IIA Tangerang, pada Rabu 6 Desember 2023, sekitar pukul 12 WIB.

Saat itu Nurmawati pergi ke belakang Lapas. Dia disebutkan memanjat tembok setinggi enam meter lalu melompati tembok kedua yang berbatasan dengan perkampungan warga. Tidak jelas bagaimana Nurmawati bisa memanjatnya. Kalapas Yekti hanya menjelaskan bahwa suasana siang itu sepi, tak satu orang pun melihat ada perempuan di atas tembok melompat terjun ke bawah.

Pantauan TEMPO dari sisi luar tembok itu membuktikan tempat melompat Nurmawati adalah tembok setinggi 6 meter yang berbatasan dengan permukiman penduduk. Persis menempel di tembok itu adalah jalan setapak atau jalan gang.

Setelah kabur, Nurmawati berjalan kaki dengan luka memar di kaki dan kedua tangan yang luka gores kawat berduri. Dari situ Nurmawati sempat sembunyi di gorong-gorong. "Setelah itu berjalan kaki lagi, baru duduk di gardu," ujar Yekti menirukan penuturan Nurmawati.

Kelabui Warga untuk Membantu Pelarian

Saat di gardu itu, pengakuan Nurmawati, ada seorang ibu warga setempat iba melihat tangannya berdarah dan menanyakan sebabnya. "Nurmawati berbohong kalau dia lari dari rumah majikan. Si majikan memukulinya sehingga membuatnya kabur," kata Yekti.

Warga itu percaya dan, menurut Nurmawati, membawa ke rumahnya, diberi pertolongan pertama dan bahkan pakaian ganti. "Kemudian dia dapat akses ke Terminal Bus Poris Plawad dan naik kendaraan menuju Lampung, kampung halamannya," kata Yekti.

Yekti mengatakan Nurmawati sampai di Lampung di Terminal Bus Baradatu. Lokasi ini berbeda kecamatan dari Kecamatan asal Nurmawati di Kasui, meskipun masuk wilayah Kabupaten Way Kanan. Jadi, dari Terminal Bus Baradatu itu Nurmawati berjalan kaki menuju desa yang ditinggali ibunya di Desa Kasui Lama, Kecamatan Kasui.

Nurmawati disergap saat sedang beristirahat di rumah itu pada Sabtu sore, 10 Desember 2023. Saat itu Nurmawati mengaku belum sempat menemui suami dan anaknya yang tinggal di desa tetangga.

Kini Nurmawati sudah kembali ke Lapas Tangerang. Selain menyandang kembali statusnya sebagai tahanan kasus penganiayaan yang akan diadili di Pengadilan Negeri Tangerang, saat ini dia harus berhadapan jeratan pasal melarikan diri.

Pilihan Editor: Ammar Zoni Hanya Diam Saat Ditanya Tiga Kali Ditangkap Karena Narkoba

Berita terkait

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

9 jam lalu

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI mempertanyakan alasan pemerintah menerapkan sistem Kelas Rawat Inap Standar dalam layanan BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Buntut Penganiayaan Senior ke Junior, Kemenhub Tak Buka Formasi Pendaftaran STIP Tahun Ini

15 jam lalu

Buntut Penganiayaan Senior ke Junior, Kemenhub Tak Buka Formasi Pendaftaran STIP Tahun Ini

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan peristiwa meninggalnya Rio, salah satu mahasiswa di STIP menjadi evaluasi bersama bagi Kemenhub.

Baca Selengkapnya

Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

2 hari lalu

Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

Pembunuhan Vina di Cirebon pada 2016 silam, Polisi hingga saat ini masih mencari 3 pelaku yang masih berstatus DPO.

Baca Selengkapnya

Jeritan Warga Pantura Tangerang Kena Pembebasan Lahan PSN PIK 2, Sebut Belum Dibayar sudah Diuruk

3 hari lalu

Jeritan Warga Pantura Tangerang Kena Pembebasan Lahan PSN PIK 2, Sebut Belum Dibayar sudah Diuruk

Pengembangan Proyek Strategis Nasional (PSN) Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2) dituding mematikan mata pencaharian petani padi dan tambak.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Kemenhub Ucapkan Kode-kode Khusus saat Aniaya Adik Tingkat Hingga Tewas

5 hari lalu

Taruna STIP Kemenhub Ucapkan Kode-kode Khusus saat Aniaya Adik Tingkat Hingga Tewas

Polisi melibatkan ahli bahasa untuk mengungkap kode-kode khusus yang diucapkan taruna STIP Kemenhub saat menganiaya adik tingkat hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Menhub Bebastugaskan Direktur STIP Buntut Taruna Tewas Dianiaya Senior: Ini Tanggung Jawab dan Tindakan Tegas

5 hari lalu

Menhub Bebastugaskan Direktur STIP Buntut Taruna Tewas Dianiaya Senior: Ini Tanggung Jawab dan Tindakan Tegas

Menhub Budi Karya Sumadi membebastugaskan direktur dan beberapa pejabat di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan 3 Taruna STIP Kemenhub sebagai Tersangka Baru Kekerasan Terhadap Adik Tingkat Hingga Tewas

5 hari lalu

Polisi Tetapkan 3 Taruna STIP Kemenhub sebagai Tersangka Baru Kekerasan Terhadap Adik Tingkat Hingga Tewas

Tiga taruna tingkat dua STIP Kemenhub tersebut dianggap terlibat dalam kekerasan terhadap adik tingkat Putu Satria Ananta hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Tersangka Penganiayaan yang Tewaskan Taruna STIP Bertambah jadi 4 Orang

5 hari lalu

Tersangka Penganiayaan yang Tewaskan Taruna STIP Bertambah jadi 4 Orang

ersangka kasus penganiayaan yang menewaskan taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda, Putu Satria Ananta Rustika, bertambah.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Polisi Bicara Kemungkinan Tersangka Bertambah

6 hari lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Polisi Bicara Kemungkinan Tersangka Bertambah

Kapolres Jakarta Utara Komisaris Besar Gidion Arif Setyawan menyebut pihaknya tak ingin gegabah di kasus tewasnya taruna STIP Marunda

Baca Selengkapnya

Mencuri Emas Senilai Rp 100 Juta di Tangerang, Asem Babak Belur Diamuk Massa

6 hari lalu

Mencuri Emas Senilai Rp 100 Juta di Tangerang, Asem Babak Belur Diamuk Massa

Asem, 30 tahun, menjadi bulan bulanan warga yang emosi karena ulahnya mencuri di toko emas di Tangerang.

Baca Selengkapnya