Banjir Masih Rendam 30 RT di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur Pagi Ini
Reporter
Aisyah Amira Wakang
Editor
Lani Diana Wijaya
Senin, 8 Januari 2024 07:58 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat 30 rukun tetangga (RT) masih banjir hingga pagi ini pukul 07.00 WIB. Kepala BPBD DKI Isnawa Adji menyebut hujan dengan intensitas sedang hingga lebat sejak Sabtu sampai Minggu, 6-7 Januari 2024, menyebabkan kenaikan status di sejumlah pintu air.
"Serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Senin, 8 Januari 2024.
Isnawa menuturkan banjir disebabkan karena curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung serta Kali Pesanggrahan. Kawasan yang banjir berlokasi di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
Rinciannya adalah 11 RT di kelurahan Pejaten Timur, Rawajati, dan Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Kemudian 19 RT di kelurahan Cililitan, Cawang, Kampung Melayu, dan Bidara Cina, Jakarta Timur. Berikut detail lokasi banjir tersebut.
Jakarta Selatan
Kelurahan Pejaten Timur
Jumlah: 4 RT
Ketinggian air: 30-75 sentimeter
Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung
Kelurahan Rawajati
Jumlah: 1 RT
Ketinggian air: 30 sentimeter
Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung
Kelurahan Pondok Pinang
Jumlah: 6 RT
Ketinggian air: 50-60 sentimeter
Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Pesanggrahan
Jakarta Timur
Kelurahan Cililitan
Jumlah: 3 RT
Ketinggian air: 45-50 sentimeter
Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung
Kelurahan Cawang
Jumlah: 9 RT
Ketinggian air: 30-180 sentimeter
Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung
Kelurahan Kampung Melayu
Jumlah: 3 RT
Ketinggian air: 90 sentimeter
Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Ciliwung
Kelurahan Bidara Cina
Jumlah: 4 RT
Ketinggian air: 40-50 sentimeter
Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Ciliwung
Menurut Isnawa, belum ada pengungsi akibat banjir tersebut. BPBD DKI telah mengerahkan personel untuk memantau kondisi banjir di setiap wilayah. Koordinasi lintas dinas juga dilakukan guna menyedot air dan memastikan tali-tali air berfungsi baik.
"Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar Isnawa.
Pilihan Editor: Top 3 Metro: Gedung Arsip BRIN di Bogor Hancur, Aksi Solidaritas Haris-Fatia Dibubarkan, Debat Capres 2024