Top 3 Metro: Uang Patungan Warga Kampung Susun Akuarium Bikin Baliho AMIN, Iklan Anies di Videotron Mendadak Hilang

Rabu, 17 Januari 2024 06:44 WIB

Kampung Susun Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, merupakan bangunan milik Pemprov DKI Jakarta, namun dipenuhi Alat Peraga Kampanye (APK) pasangan calon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Sabtu, 6 Januari 2024. TEMPO/ Advist Khoirunikmah.

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga berita terpopuler metropolitan pada Rabu pagi ini dimulai dari jumlah uang patungan warga Kampung Susun Akuarium bikin baliho dan spanduk AMIN. Ketua Koperasi Akuarium Bangkit Mandiri Dharma Diani, yang juga juru bicara Tim Kemenangan Nasional (TKN) AMIN, mengatakan dana itu berasal sepenuhnya dari iuran warga.

Berita terpopuler lain adalah warga Kampung Akuarium berani pasang lagi spanduk dan baliho Anies Baswedan-Cak Imin (AMIN). Warga beralasan, mereka memiliki hak politik yang sama dengan warga yang tinggal di kampung-kampung Jakarta pada umumnya.

Berita terpopuler ketiga adalah iklan kampanye di videotron LED yang menampilkan capres nomor urut 01 Anies Baswedan mendadak diturunkan dari penayangan lebih cepat dari waktu kesepakatan. Videotron LED yang menayangkan iklan kampanye Anies di di depan Graha Mandiri, Menteng, Jakarta Pusat kini gelap.

Berikut 3 berita terpopuler kanal metropolitan pada Rabu, 17 Januari 2023:

1. Berapa Jumlah Uang Patungan Warga Kampung Susun Akuarium untuk Bikin Baliho dan Spanduk AMIN?

Ketua Koperasi Akuarium Bangkit Mandiri Dharma Diani menjelaskan tidak ada aliran dana dari luar untuk baliho Anies Baswedan-Cak Imin (AMIN) yang terpasang di bangunan utama Kampung Susun Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara pada Sabtu, 6 Januari 2024 lalu. “Ini iuran warga, mereka inisiatif dan antusias banget dukung Pak Anies,” ujar Dharma saat dihubungi via WhatsApp pada Senin, 15 Januari 2024.

Menurut pengakuannya, tidak ada dana dari partai yang menyokong mereka apalagi dari Tim Kemenangan Nasional (TKN) AMIN. “Boro-boro ngasih banner, kayaknya kebanyakan kerjanya itu gratisan, enggak punya modal, setahu saya ya,” ucapnya.

Hal itu dikonfirmasi oleh salah satu juru bicara AMIN, Usamah Abdul Aziz. Ia mengklaim tidak ada logo partai di APK tersebut sehingga tidak ada dana partai yang diberikan. “Logikanya begitu, dan setahu saya memang tidak dari partai maupun TKN,” ucapnya melalui pesan singkat di WhatsApp pada Sabtu, 13 Januari 2024.

Dharma berujar dana itu berasal penuh dari iuran warga. Warga bekas gusuran era pemerintahan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok itu telah lama mengumpulkan dana sosial untuk membantu Anies menjadi presiden. “Waktu itu kita kumpulin dapet Rp 3,8 juta ternyata warga ada yang ngasih lagi, ngasih lagi,” kata dia.

Advertising
Advertising

Dana itu juga sempat digunakan untuk biaya mendukung Anies saat dia mendeklarasikan pencalonan dirinya sebagai presiden. Saat itu, warga datang menggunakan mobil dan odong-odong untuk mendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar yang mendaftar sebagai calon presiden dan wakil presiden ke Komisi Pemilihan Umum atau KPU, Jakarta Pusat pada Kamis, 19 Oktober 2023. “Tanpa satu rupiah pun, kami tidak dibantu,” tegasnya.

Beberapa waktu berlalu hingga dana yang terkumpul mencapai sekitar Rp 6,8 juta. Dana itulah yang mereka gunakan untuk membuat 8 lembar spanduk dengan ukuran 6 meter, lalu 10 spanduk yang dipasang di pagar-pagar, dan 2 baliho yang lebih besar. Mereka juga menggunakannya untuk membeli peralatan pasang seperti kayu, besi, paku, dan sebagainya. Sedangkan konsumsi untuk pemasangan, murni dari bantuan warga tidak termasuk dana di atas.

Dharma bercerita bahwa iuran secara sukarela seperti itu sudah lama mereka lakukan. “Jangankan sekarang untuk banner sama spanduk-spanduk itu. Waktu perpisahan dengan pak Anies (sebagai Gubernur DKI) di Balai Kota, warga inisiatif bikin nasi tumpeng, bikin kue-kue, sewa mobil datang ke balai kota,” kata dia.

Hal itu mereka lakukan sebagai bentuk rasa terimakasih mereka kepada Anies yang memperjuangkan mereka usai digusur. “Mengembalikan orang gusuran itu enggak mudah, sudah dikasih rumah, sudah dikasih identitas, dibentuk RT itu luar biasa. Jadi apa yang kami lakukan sekarang itu enggak ada apa-apanya,” ucapnya.

Sebelumnya, warga memasang spanduk dan baliho AMIN di kawasan Kampung Susun Akuarium. KPU DKI menyebut bahwa lokasi itu merupakan salah satu tempat yang dilarang pemasangan alat peraga kampanye politik.

Tak lama setelah itu, Bawaslu Jakarta Utara bersama Panwascam Penjaringan mengingatkan warga soal pelarangan itu. Warga Kampung Susun Akuarium pun akhirnya secara suka rela menurunkan spanduk dan baliho yang dipasang di dinding dan pagar.

Selanjutnya baliho Amin terpasang lagi di Kampung Susun Akuarium...

<!--more-->

2. Baliho AMIN Terpasang Lagi di Kampung Susun Akuarium, Warga: Kami Punya Hak Politik yang Sama

Ketua Koperasi Akuarium Bangkit Mandiri Dharma Diani menjelaskan alasan warga Kampung Akuarium berani memasang spanduk dan baliho Anies Baswedan-Cak Imin (AMIN). Menurutnya, warga Kampung Susun Akuarium memiliki hak politik yang sama dengan warga yang tinggal di kampung-kampung Jakarta pada umumnya.

Dharma berujar jika selama ini warga telah mengelola rumah huniannya secara mandiri. “Kami seperti kampung-kampung pada umum dan kebanyakannya. Kami mengelola kampung kami sendiri, kami bayar sewa langsung 5 tahun ke pemerintah, kami tidak mendapat subsidi air maupun listrik,” ucap Dharma kepada TEMPO pada Senin, 15 Januari 2024.

Dharma bersikeras, meski aset tersebut masih milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, tetapi pembangunannya menggunakan skema Surat Persutujuan Penunjukkan Penggunaan Lokasi atau Lahan atau SP35. Sehingga pembangunannya tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau APBD secara langsung.

Ia juga merujuk pada ketentuan dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan BPAD Provinsi DKI Jakarta mengenai 'apa yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan' bagi warga Kampung Susun Akuarium.

"Yang kami pahami di proses PKS kami, yang jadi larangan adalah: 1. Tidak boleh menjual bangunan; 2. Tidak menerima gerai anjungan tunai mandiri; 3. Tidak pasang baliho iklan komersil; 4. Tidak menyewakan kepada pemilik usaha ritel (seperti Indomaret, Alfa, dan lain-lain). Jadi hal ini yang kami pegang," kata Diani.

Warga berjalan disamping spanduk Pasangan Capres-Cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar terpasang di pagar Kampung Susus Akuarium, Jakarta, Selasa, 9 Januari 2023. Warga penghuni menurunkan spanduk ajakan untuk memilih pasangan capres dan cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Anies-Imin) yang sebelumnya terpasang di Bangunan utama Kampung Susun Akuarium. Spanduk tersebut hanya menyisakan dibagian pagar luar dan gerbang masuk. TEMPO/M Taufan Rengganis

Oleh karena itu, mereka mengira hal itu tidak melanggar sebab hak demokrasi mereka dinilai sama. “Kami ini punya hak demokrasi. Hak politik kami sama dengan warga-warga di luar sana, di kampung-kampung sana yang boleh pasang banner dan sebagainya,” ucap Dharma.

Sebelumnya, menurut pantauan TEMPO pada Sabtu, 6 Januari 2024 kawasan Kampung Susun Akuarium terlihat dipenuhi dengan spanduk dan baliho AMIN. Berdasarkan keterangan Dharma, itu adalah inisiatif warga untuk mendukung mantan Gubernur DKI Anies Baswedan usai lingkungan mereka digusur. Mereka mengklaim dana itu murni dari iuran warga.

Namun, KPU DKI menyebut bahwa lokasi itu merupakan salah satu tempat yang dilarang pemasangan alat peraga kampanye politik. Oleh karena itu, Bawaslu Jakarta Utara bersama Panwascam Penjaringan memberikan peringatan soal pelarangan itu. Warga Kampung Susun Akuarium pun akhirnya secara suka rela menurunkan spanduk dan baliho yang dipasang di dinding dan pagar pada Senin malam, 8 Januari 2024.

Dharma mengaku warga kecewa atas keputusan tersebut karena iuran yang mereka pakai jadi sia-sia. Namun, mereka juga tak bisa berkutik. “Ada uang besar juga yang keluar disitu, kami sudah urunan, yang enggak punya uang turun tenaga. Tapi ya sudah, kami rembukan untuk menurunkan semuanya, enggak gampang menjelaskan ke warga untuk kita dicopot,” katanya.

Untuk menunjukkan dukungan mereka kepada pasangan calon nomor urut 1 itu, mereka tetap memasang baliho besar dengan ukuran lebih 7 meter di luar Kampung Susun Akuarium.

Selanjutnya iklan kampanye Anies di videotron mendadak hilang...

<!--more-->

3. Iklan Anies Baswedan Mendadak Hilang, Videotron LED Depan Graha Mandiri Kini Gelap

Videotron LED yang menampilkan capres nomor urut 01, Anies Baswedan diturunkan dari penayangan lebih cepat dari waktu kesepakatan. Videotron LED itu terletak di depan Graha Mandiri, Menteng, Jakarta Pusat.

Iklan kampanye Anies itu kini tidak lagi ditayangkan di videotron tersebut. Tak hanya di Jakarta, penayangan iklan kampanye Anies Baswedan di videotron LED depan Grand Metropolitan Bekasi juga sudah diturunkan. Hal itu disampaikan lewat akun media sosial X @olppproject, basis penggemar Anies Baswedan.

"LED Ads yang telah dijadwalkan tayang selama seminggu (15 sampai 21 Januari 2024) di Bekasi dan Jakarta tidak dapat lanjut tayang di lokasi tersebut," kata akun X Olppaemi Project @olpproject, Senin, 15 Januari 2024.

Dari pantauan Tempo di depan Graha Mandiri, Jakarta Pusat pada Selasa siang, videotron LED berukuran sedang itu tampak mati. Tidak ada penayangan iklan apa pun dalam videotron yang letaknya ada di atas lampu lalu lintas.

Videotron LED di depan Graha Mandiri, Menteng, Jakarta Pusat, yang disewa oleh penggemar Capres Anies Baswedan, Olppaemi Project tampak mati pada Selasa siang, 16 Januari 2024. Sebelum di-takedown sejak kemarin, videotron LED ini sempat menayangkan iklan kampanye Anies Baswedan. Tempo/Novali Panji

Inisiator Olppaemi Project bingung mengapa video yang dikonsep ala idola K-Pop itu diturunkan. Menurut dia, alasan diturunkannya masih belum jelas.

"Untuk LED Jakarta dan Bekasi entah kenapa di-takedown tanpa alasan yang jelas. Untuk Medan sepertinya kalau tidak ada halangan akan tayang sesuai jadwal," ujar Dyno pada Senin, 15 Januari 2024.

Dia juga mengungkap kekecewannya dan mengatakan bahwa hal tersebut menjadi kendalanya. Padahal, video yang dinilai kreatif dengan desain yang kekinian ala idola K-Pop dan ramah lingkungan itu dibuat atas kerja keras para Humanies (sebutan pendukung Anies di Olppaemi Project).

"Di-takedown tanpa alasan yang jelas. Padahal tim kami sudah capek-capek membuat design dan juga berkomunikasi dengan vendor," ujar Dyno menyoal penurunan videotron LED untuk Anies di Jakarta dan Bekasi.

Olppaemi Project kini tengah mencari solusi terbaik. Sebab, videotron yang dijadwalkan tayang selama satu minggu itu diturunkan kurang dari satu hari.

Pilihan Editor: Cuaca Panas di Jabodetabek Meski Musim Hujan, 2 Fenomena Alam Ini Penyebabnya



Berita terkait

Sandiaga Sebut Duet Ahok-Anies Sebagai Dream Team, tapi Terganjal UU

1 hari lalu

Sandiaga Sebut Duet Ahok-Anies Sebagai Dream Team, tapi Terganjal UU

Ahok-Anies santer disebut bakal disandingkan dalam Pilgub DKI. Namun, duet keduanya bakal melanggar UU Pilkada.

Baca Selengkapnya

Ahok-Anies Mustahil Bersama di Pilgub Jakarta 2024, Ini Aturannya

1 hari lalu

Ahok-Anies Mustahil Bersama di Pilgub Jakarta 2024, Ini Aturannya

Ini aturan yang menghambat duet Ahok-Anies di Pilgub Jakarta

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Firasat Orang Tua Siswa SMK Lingga Kencana Lihat Kondisi Bus, Ojol Geberek Lapak Tambal Ban Sebar Ranjau Paku

1 hari lalu

Top 3 Hukum: Firasat Orang Tua Siswa SMK Lingga Kencana Lihat Kondisi Bus, Ojol Geberek Lapak Tambal Ban Sebar Ranjau Paku

Orang tua siswa SMK Lingga Kencana Depok kecewa pihak sekolah memaksakan jalan dengan kondisi bus yang tidak baik.

Baca Selengkapnya

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

2 hari lalu

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

Politikus PDIP menyebut Ahok dan Anies berasal dari akar rumput yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Kenapa Tak Bisa Duet Anies Baswedan -Ahok di Pilkada Jakarta? KPU Sebutkan Bunyi Pasal Larangannya

3 hari lalu

Kenapa Tak Bisa Duet Anies Baswedan -Ahok di Pilkada Jakarta? KPU Sebutkan Bunyi Pasal Larangannya

Kadivi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU DKI Jakarta, Dody Wijaya sebut duet Anies Baswedan-Ahok pada Pilkada Jakarta 2024 tak akan terwujud.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina: Anies dan Ahok Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada Jakarta

4 hari lalu

Rektor Paramadina: Anies dan Ahok Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada Jakarta

Dalam pemilihan presiden 2024, Anies tampil dengan citra nasionalis religius biasa. Sedangkan, Ahok selama ini dianggap sebagai seorang nasionalis.

Baca Selengkapnya

KPU DKI Pastikan Duet Anies-Ahok Tak Bisa Terwujud: Melanggar Undang-undang

4 hari lalu

KPU DKI Pastikan Duet Anies-Ahok Tak Bisa Terwujud: Melanggar Undang-undang

KPU Provinsi DKI Jakarta memastikan duet Anies Baswedan dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada DKI Jakarta 2024 tidak akan terwujud.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertekad Tak Akan Tinggalkan Masyarakat Aceh dan Sumbar, Kenapa?

4 hari lalu

Prabowo Bertekad Tak Akan Tinggalkan Masyarakat Aceh dan Sumbar, Kenapa?

Prabowo bertekad untuk menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia, termasuk masyarakat di Aceh dan Sumbar.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

5 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Kemungkinan Duet Anies-Ahok di Pilgub Jakarta

6 hari lalu

Kata Pengamat soal Kemungkinan Duet Anies-Ahok di Pilgub Jakarta

Nama Anies dan Ahok belakangan ramai disandingkan untuk berduet dalam laga pilkada 27 November mendatang. Apakah memungkinkan terjadi?

Baca Selengkapnya