Perbaiki Kualitas Udara Jakarta, DKI Bakal Perluas Kawasan Rendah Emisi

Minggu, 21 Januari 2024 03:06 WIB

Warga bersepeda di kawasan Kota Tua, Jakarta, Ahad, 11 September 2022. Kota Tua telah ditetapkan sebagai Kawasan Rendah Emisi (KRE) / Low Emission Zone, dan menjadi salah satu simpang temu berbagai moda transportasi publik. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto akan memperluas kawasan rendah emisi atau low emission zone (LEZ). Perluasan ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas udara Jakarta.

Asep mengatakan, perluasan kawasan rendah emisi ini ditetapkan berdasarkan Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 576 Tahun 2023 tentang Strategi Pengendalian Pencemaran Udara.

"Kepgub itu mengatur kajian kriteria kawasan rendah emisi, penyusunan peraturan kriteria kawasan rendah emisi, dan penetapan lokasi Kawasan Bebas Kendaraan Bermotor," kata Asep di Jakarta, Sabtu 20 Januari 2024, seperti dilansir Antara.

Pada saat ini ada dua kawasan rendah emisi di Jakarta, yaitu di Kawasan Kota Tua dan Tebet Eco Park. Dua kawasan itu menjadi percontohan low emission zone.

Asep mengatakan, ke depan Pemprov DKI akan semakin memperdalam gagasan kawasan rendah emisi dengan mengedepankan prinsip inklusivitas. "Manfaatnya bisa dirasakan secara maksimal oleh warga, " ujarnya.

Untuk merealisasikan misi memperluas LEZ, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI akan bersinergi bersama Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Perluasan LEZ akan tetap memperhatikan kebutuhan mobilitas warga sehari-hari, serta memperhitungkan faktor kenyamanan, kesehatan, dan keamanan pengguna.

Dalam proses kajian kawasan rendah emisi, DLH DKI juga dibantu konsorsium Clean Air Catalyst (Catalyst), yang didukung oleh USAID dan dilaksanakan oleh WRI Indonesia, Vital Strategies, dan ITDP Indonesia.

"Kami berharap, dengan perluasan kawasan rendah emisi, Kota Jakarta naik kelas menuju kota global dengan kualitas udara yang semakin membaik," ujarnya.

Manajer Program Clean Air Catalyst Satya Utama mengatakan kawasan rendah emisi (KRE) tidak hanya mengurangi dampak polusi udara, melainkan juga menyejahterakan warga.

"Clean Air Catalyst berperan mengoptimalkan desain dan pelaksanaan kawasan rendah emisi yang lebih inklusif, mengikutsertakan aspirasi, dan kebutuhan masyarakat," kata Satya.

Dalam mengoptimalkan desain kawasan rendah emisi di Jakarta, Catalyst memperhatikan masukan dari warga di sekitar LEZ di Kota Tua Jakarta. Dari masukan itu, Satya mengatakan mereka mempelajari bahwa pembangunan kawasan rendah emisi di satu sisi dapat berdampak, yang mempengaruhi tingkat kepadatan kendaraan di dekat permukiman warga.

Satya mengatakan ada jalan di permukiman warga yang dijadikan sebagai jalan alternatif untuk menghindari kawasan rendah emisi. "Alih-alih memberi manfaat, justru menimbulkan tantangan baru di sektor kesehatan dan keamanan, "ujarnya.

Pilihan Editor: Polisi Gelar Patroli Tertibkan Bendera Partai Buntut Kecelakaan Pasutri di Flyover Kuningan

Berita terkait

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

6 hari lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

7 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

8 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

9 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

9 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

10 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

14 hari lalu

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

Pada Sabtu pagi pukul 07.02 WIB Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 122 atau masuk dalam kategori tidak sehat.

Baca Selengkapnya

DLH Sumbawa Tambah Sarpras Penanganan Sampah

15 hari lalu

DLH Sumbawa Tambah Sarpras Penanganan Sampah

Pemerintah Kabupaten Sumbawa melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), terus melakukan upaya dalam penanganan sampah.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

20 hari lalu

Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

Temuan lainnya adalah keturunan hibrida dari serangga yang salah pilih pasangan karena polusi udara itu kerap kali steril.

Baca Selengkapnya

Sampah di Jakarta, Sebelum dan Setelah Lebaran

23 hari lalu

Sampah di Jakarta, Sebelum dan Setelah Lebaran

DLH DKI Jakarta mengangkut sampah yang dilakukan selama periode tujuh hari sebelum hingga hari kedua Lebaran 2024

Baca Selengkapnya