Polisi Penjaga TPS di Dogiyai Papua Diserang Sekelompok Warga, Kapolres Sempat Dikepung

Kamis, 15 Februari 2024 10:51 WIB

Kabid Humas Polda Papua, Kombes. Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo. Dok Polda Papua

TEMPO.CO, Jakarta - Personel Polres Dogiyai, Papua menjadi korban penyerangan sekelompok orang saat mengantar makanan untuk petugas pengamanan tempat pemungutan suara (TPS). Diduga akibat salah paham.

Kabid Humas Polda Papua Komisaris Besar Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan penyerangan ini terjadi pada Rabu, 14 Februari 2024 sekitar pukul 13.00 WIT. Dua personel: Brigadir Kepala Natalius Rumpaidus dan Brigadir Dua Ellon Isak Rumbrapuk tiba di Kantor Distrik Dogiyai untuk mengantar makanan bagi petugas pengamanan TPS.

“Saat berada di lokasi, Bripda Ellon melihat sebuah sepeda motor merek Honda CRF yang persis dengan motor miliknya yang sebelumnya dicuri oleh OTK di Kabupaten Nabire,” kata Ignatius dalam keterangan resmi, Rabu, 14 Februari 2024.

Sementara itu, di depan kantor distrik banyak masyarakat yang menyaksikan Bripka Natalius mengecek nomor rangka motor tersebut. “Melihat apa yang dilakukan Bripka Natalius, sontak masyarakat menuju ke arah mobil yang dibawa Bripka Natalius. Namun, keduanya sudah meninggalkan tempat tersebut,” ujarnya.

Ignatius menuturkan tiba-tiba masyarakat menuju Kantor Distrik dan menyerang personel yang berada di dalam dengan melempar batu. Ia menuturkan Kapolres Dogiyai Komisaris Sarraju yang mendengar keributan ini menyusul ke TKP untuk memberi bantuan.

Advertising
Advertising

Menurut dia, Kapolres Dogiyai bernegoisasi dengan masyarakat setempat, tetapi beberapa pemuda melemparinya dengan kayu, batu, bahkan mengayunkan sebilah senjata tajam.

Melihat situasi tidak kondusif, personel Brimob BKO Polda Papua melakukan tembakan peringatan ke atas guna mengurai massa yang mengepung Kapolres.

Komisaris Sarraju pun memerintahkan pasukannya untuk mundur dan tidak berselang lama aparat kampung yang berada di Kantor Distrik turut membantu mengevakuasi personel pengamanan TPS.

Dia mengatakan Kompol Sarraju memberikan arahan kepada aparat kampung untuk membantu menjelaskan kepada masyarakat agar permasalahan yang terjadi tidak perlu dilanjutkan.

Pilihan Editor: Kapolda: 1.297 TPS di Papua Belum Lakukan Pencoblosan, Apa Sebabnya?

Berita terkait

MK Batasi Maksimal 5 Saksi dan 1 Ahli yang Dihadirkan di Sidang Sengketa Pileg

2 jam lalu

MK Batasi Maksimal 5 Saksi dan 1 Ahli yang Dihadirkan di Sidang Sengketa Pileg

MK membatasi saksi dan ahli yang dihadirkan di agenda pembuktian sidang sengketa Pileg.

Baca Selengkapnya

KPU Tolak Permintaan NasDem untuk Penghitungan Suara Ulang di Bangka Belitung

3 jam lalu

KPU Tolak Permintaan NasDem untuk Penghitungan Suara Ulang di Bangka Belitung

KPU menilai, NasDem tidak memberikan penjelasan mengapa KPU harus melaksanakan PSSU di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Baca Selengkapnya

Freeport Indonesia, Kritik Pengamat Ekonomi UGM hingga Perpanjangan Kontrak

11 jam lalu

Freeport Indonesia, Kritik Pengamat Ekonomi UGM hingga Perpanjangan Kontrak

Pengamat Ekonomi Energi UGM Fahmy Radhi mengkritik perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia

Baca Selengkapnya

Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

21 jam lalu

Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

Kepala Operasi Damai Cartenz membantah tudingan KKB yang menyatakan pemerintah Indonesia menutup akses lembaga HAM ke Papua.

Baca Selengkapnya

Kepala Operasi Damai Cartenz Minta KKB Buktikan Tudingan Serangan Udara hingga Bakar 3 Rumah di Pogapa

22 jam lalu

Kepala Operasi Damai Cartenz Minta KKB Buktikan Tudingan Serangan Udara hingga Bakar 3 Rumah di Pogapa

Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani, mengatakan TPNPB-OPM harus membuktikan tudingan tentang serangan udara ke Kampung Pogapa.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Melalui PMN Berhasil Terangi Lima Kampung di Keerom, Papua

1 hari lalu

Pemerintah Melalui PMN Berhasil Terangi Lima Kampung di Keerom, Papua

PT PLN (Persero) berhasil menghadirkan listrik 24 jam untuk Kampung Banda, Kampung Pund, Kampung Ampas, Distrik Waris, Kampung Skofro dan Kampung Uskuwar, di Kabupaten Keerom, Papua.

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Firasat Orang Tua Siswa SMK Lingga Kencana Lihat Kondisi Bus, Ojol Geberek Lapak Tambal Ban Sebar Ranjau Paku

1 hari lalu

Top 3 Hukum: Firasat Orang Tua Siswa SMK Lingga Kencana Lihat Kondisi Bus, Ojol Geberek Lapak Tambal Ban Sebar Ranjau Paku

Orang tua siswa SMK Lingga Kencana Depok kecewa pihak sekolah memaksakan jalan dengan kondisi bus yang tidak baik.

Baca Selengkapnya

Adu Tembak Aparat dan TPNPB di Pogapa: Polda Papua Sebut Warga Berlindung di Hutan, Bukan Mengungsi

1 hari lalu

Adu Tembak Aparat dan TPNPB di Pogapa: Polda Papua Sebut Warga Berlindung di Hutan, Bukan Mengungsi

Polda Papua membantah warga di Kampung Pogapa mengungsi akibat kontak senjata antara TNI-Polri dan TPNPB.

Baca Selengkapnya

Polda Papua Bantah Serangan kepada TPNPB-OPM Bikin Warga Kampung Pogapa Mengungsi

2 hari lalu

Polda Papua Bantah Serangan kepada TPNPB-OPM Bikin Warga Kampung Pogapa Mengungsi

Polisi sebut keberadaan TPNPB-OPM di Kampung Pogapa yang justru membuat warga terpaksa meninggalkan kampung halaman.

Baca Selengkapnya

Polda Papua Bilang Warga Distrik Borme Mengungsi Setelah KKB Teror Jemaat Gereja

2 hari lalu

Polda Papua Bilang Warga Distrik Borme Mengungsi Setelah KKB Teror Jemaat Gereja

Kelompok bersenjata dilaporkan melakukan penyerangan dan dan perampasan barang milik jemaat gereja di Distrik Borme, Papua.

Baca Selengkapnya