Pemeriksaan Rektor Universitas Pancasila di Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Ditunda, Apa Alasannya?

Selasa, 27 Februari 2024 07:15 WIB

Universitas Pancasila. univpancasila.ac.id

TEMPO.CO, Jakarta - Pemeriksaan Rektor Universitas Pancasila, ETH ditunda. Dia dijadwalkan diperiksa dalam kasus dugaan kekerasan seksual di lingkungan kampus pada hari ini, Senin, 26 Februari 2024.

Penundaan pemeriksaan itu disampaikan oleh Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi. Ade Ary menjelaskan penyidik telah menerima surat dari lembaga konsultasi dan bantuan hukum Fakultas Hukum Universitas Pancasila perihal penundaaan itu. "Surat terkait permohonan penundaan pengambilan keterangan ataupun pemeriksaan," ujar Ade Ary dalam konferensi pera di kantornya, Jakarta Selatan, Senin, 26 Februari 2024.

Alasan penundaan, kata Ade Ary, karena pada hari yang sama sudah terjadwal agenda atau kegiatan yang lain di kampus. Sementara, untuk perkembangan penyidikannya masih dalam proses penyelidikan.

Menurut Ade Ary, dalam sebuah peristiwa yang dilaporkan oleh masyarakat kepada Polri, yang dilakukan penyidik atau penyelidik adalah melakukan penyelidikan dari peristiwa yang dilaporkan. Langkah yang dilakukan yakni mengambil atau mengumpulkan keterangan para saksi. "Pengambilan keterangan (Rektor Universitas Pancasila) akan dilakukan pada Kamis, 29 Februari 2024," ucap Ade Ary.

Polda Metro Jaya sebelumnya mendapat laporan dugaan tindak pidana kekerasan seksual dari RZ yang diduga korban dari Rektor ETH. Korban D disebut juga melaporkan kasusnya ke Mabes Polri.

Advertising
Advertising

Kuasa Hukum kedua korban, Amanda Manthovani, mengatakan kedua laporan polisi itu sebelumnya dibuat terpisah. RZ melapor ke Polda Metro Jaya pada 12 Januari 2024. Sedangkan D membuat laporan ke Mabes Polri pada akhir Januari 2024.

Menurut keterangan Amanda, waktu kejadian yang kedua korban alami tak sama. Kasus kekerasan seksual RZ terjadi pada Februari 2023. Sedangkan D terjadi pada kisaran Desember 2023-Januari 2024.

Keduanya dulu sempat bekerja di Universitas Pancasila. D dulunya bekerja sebagai karyawan honorer di Universitas Pancasila. Namun kata Amanda, setelah ia mengalami kejadian kekerasan seksual, psikisnya mulai terganggu sehingga memutuskan untuk berhenti.

Sementara RZ dulunya bekerja di bagian Humas Universitas Airlangga. Setelah kejadian kekerasan seksual yang ia alami, RZ sempat melayangkan surat ke yayasan. Namun, karena tak ada respons dari yayasan, ia melaporkan kasus itu ke polisi. Ia justru dimutasi ke Pasca Sarjana Magister Hukum Universitas Pancasila.

Amanda menyebut jika polisi telah memanggil empat orang saksi untuk dimintai keterangan dan klarifikasi atas peristiwa yang terjadi. Keempat saksi itu disebut berasal dari pihak kampus.

MOH KHORY ALFARIZI | AISYAH AMIRA WAKANG | MUTIA YUANTISYAH

Pilihan Editor: Polda Metro Jaya Periksa 8 Saksi Dugaan Pelecehan Seksual oleh Rektor Universitas Pancasila

Berita terkait

Skenario Palsu 2 Pelaku Sembunyikan Fakta Pembunuhan Mayat dalam Sarung Biru

1 hari lalu

Skenario Palsu 2 Pelaku Sembunyikan Fakta Pembunuhan Mayat dalam Sarung Biru

2 tersangka pembunuhan berencana, AH dan N, membuat skenario palsu dalam kasus pembunuhan AH, pemilik warung Madura.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pembunuhan Berencana Mayat dalam Sarung di Pamulang

1 hari lalu

Kronologi Pembunuhan Berencana Mayat dalam Sarung di Pamulang

Pelaku pembunuhan berencana menghabisi sepupunya dengan alasan sakit hati karena diperlakuan tak baik.

Baca Selengkapnya

Pimpinan Ponpes di Lombok Barat Terduga Pelaku Pelecehan Seksual Santriwati Kabur

1 hari lalu

Pimpinan Ponpes di Lombok Barat Terduga Pelaku Pelecehan Seksual Santriwati Kabur

Pimpinan Ponpes di Lombok Barat menghilang setelah pondok pesantrennya dirusak massa karena marah atas kasus pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Polisi Bekuk Dua Pelaku Pembunuhan Mayat di Pamulang, Rekan Kerja di Warung Madura

2 hari lalu

Polisi Bekuk Dua Pelaku Pembunuhan Mayat di Pamulang, Rekan Kerja di Warung Madura

Penanganan kasus pembunuhan pria yang jasadnya ditemukan terbungkus kain di dekat kebun ini akan ditangani Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

2 hari lalu

Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

Jumlah tentara Jepang hanya 9 persen. Beberapa korban mengatakan budaya pelecehan yang mengakar telah membuat perempuan enggan mendaftar ke militer.

Baca Selengkapnya

Kepala Bea Cukai Purwakarta Sebut Ada Pemutarbalikan Fakta di Balik Pelaporan Dirinya ke KPK

4 hari lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Sebut Ada Pemutarbalikan Fakta di Balik Pelaporan Dirinya ke KPK

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy menyatakan istrinya telah melaporkan Wijanto ke Polda Metro Jaya atas dugaan TPPU.

Baca Selengkapnya

Pilkada Solo 2024, Rektor Universitas Surakarta Daftar Lewat Gerindra dan PSI

5 hari lalu

Pilkada Solo 2024, Rektor Universitas Surakarta Daftar Lewat Gerindra dan PSI

Rektor Unsa mendaftar untuk maju dalam Pilkada Solo 2024 dengan mengambll formulir dari Gerindra dan PSI.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Kasus Pembunuhan Hebohkan Publik, Terakhir Kasus Mayat dalam Koper

5 hari lalu

Sejumlah Kasus Pembunuhan Hebohkan Publik, Terakhir Kasus Mayat dalam Koper

Penduduk Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, menjadi gaduh setelah ditemukannya mayat dalam koper pada 25 April lalu. Ini kasus pembunuhan lain.

Baca Selengkapnya

Polisi akan Bantu Pemprov DKI Tertibkan Parkir Liar di Jakarta

6 hari lalu

Polisi akan Bantu Pemprov DKI Tertibkan Parkir Liar di Jakarta

Polda Metro Jaya menyatakan siap membantu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menertibkan parkir liar

Baca Selengkapnya

Polisi Hentikan Sementara Lima Nomor WhatsApp untuk Kirim Surat Tilang ETLE

6 hari lalu

Polisi Hentikan Sementara Lima Nomor WhatsApp untuk Kirim Surat Tilang ETLE

Polisi melakukan uji coba pengiriman surat tilang elektronik (ETLE) via WhatsApp

Baca Selengkapnya