Cerita Pengemudi Wisata Perahu di Ancol yang Sepi Peminat saat Libur Lebaran

Sabtu, 13 April 2024 06:37 WIB

Pengemudi perahu wisata, Darno (75), saat bekerja di kawasan Pantai Ancol, Jakarta Utara, Jumat, 12 April 2024. Tempo/Adil Al Hasan.

TEMPO.CO, Jakarta - Ancol Pantai Impian menjelma bak gula yang dirubung semut apabila tiba masa libur hari raya. Tren pengunjung wisata bahari di kawasan Jakarta Utara itu meningkat sejak hari pertama Lebaran, Rabu, 10 April hingga Kamis, 11 April.

Musim libur lebaran kali ini tampaknya tidak bersahabat dengan Darno, pengemudi perahu wisata di kawasan Pantai Ancol, Jakarta Utara. Meski tercatat nyaris tembus 100 ribu pengunjung, tetapi wisatawan yang naik perahu pria kelahiran Indramayu itu tak sampai 200 orang. Jika dihitung, hanya 0,22 persen orang yang menjajal wisata perahunya.

“Pengunjungnya, sih, rame, tapi sedikit yang naik perahu,” kata Darno usai berlayar, Jumat siang, 12 April 2024.

Humas Ancol Ariyadi Eko Nugroho menyebut selama masa Lebaran ini pengunjung yang berliburan ke kawasan Ancol meningkat. Dia merincikan, pada Rabu kemarin ada 41 ribu pengunjung dan Kamis ada 90 ribu pengunjung. Hingga Jumat pukul 10.00, dia menyebut sudah ada 17 ribu pengunjung.

Berangkat dari Indramayu satu hari menjelang lebaran dengan harapan akan meraup banyak pundi, nyatanya Darno dibuat kecut dengan khayalannya itu. Serupa peribahasa jauh panggang dari api.

Advertising
Advertising

Dia bercerita, selama tiga hari masa libur hari raya ini perahunya hanya bisa mengantarkan wisatawan keliling sekitar delapan kali dengan rata-rata penumpang tidak mencapai 20 orang sekali jalan. Ketika Tempo mengikuti Darno berlayar, hanya ada sekitar 16 orang, dua di antaranya anak-anak.

Hingga pukul 14.00, Darno mengaku baru berlayar empat kali. Dia memasang tarif Rp 20 ribu untuk orang dewasa dan Rp 10 ribu untuk anak-anak.

“Zaman dulu istilahnya musim Lebaran ini seperti orang berkebun atau sawah yang panen, tapi ini tidak (panen),” ucapnya.

Pria berusia 75 tahun itu tak mengerti alasan mengapa minat wisatawan yang ingin berkeliling dari lewat jalur air dari di kawasan Pantai Ancol–Putri Duyung, Pantai Indah, dan Simphony–ini minim peminat. Padahal, kata Darno, wisata perahu ini memiliki tarif paling rendah dari macam aneka destinasi di kawasan Ancol.

Destinasi seperti Dunia Fantasi Ancol, Sea World Ancol, Ocean Dream Samudra, Jakarta Bird Land Ancol, dan Atlantis Water Adventure Ancol, rata-rata memasang tarif di atas Rp 100 ribu hingga Rp 350 ribu. Bahkan, Dunia Fantasi Ancol kelas Premium dibanderol dengan tarif Rp 850 ribu.

Meski demikian, Darno bersyukur masih ada pengunjung yang melirik wisata perahu itu. Dia menyebut di pesisir Pantai Ancol itu ada 51 perahu wisata setiap harinya. Perahu-perahu ini diposkan di tiga titik destinasi wisata, seperti Pantai Indah Ancol, Putri Duyung, dan Symphony.

Kini, Darno mengamini pepatah ada batang cendawan tumbuh. “Alhamdulilah, setidaknya ada. Sistemnya yang penting jalan,” kata Darno.

Darno si Penerus Ketiga dari Usaha Perahu Wisata Keluarga

Bersama ketiga rekannya, salah satu di antaranya anaknya sendiri, Darno meneruskan usaha wisata perahu di Ancol itu dari orang tua. Darno bercerita para pendahulunya itu telah menjual jasa perahu keliling seperti itu sejak 1970-an.

Darno pun menjadi generasi ketiga setelah dirinya membantu bapaknya pada medio 1990-an. Ketika itu, Darno baru saja lulus dari bangku Sekolah Dasar atau SD.

“Keluar SD langsung ikut bapak di sini,” kata Darno. Kini anak Darno yang baru saja lulus Sekolah Menengah Kejuruan juga membantu dirinya di sana.

Ketika itu, kata Darno, tarif wisata perahu hanya Rp 1 ribu untuk anak-anak dan Rp 2 ribu untuk orang dewasa. Namun, dia tak menampik kalau nilai tarif pada periode itu sama saja dengan harga masa kini.

Dalam pekerjaan yang telah ia geluti selama 34 tahun itu, Darno dibantu tiga orang. Dua bertugas di perahu, sisanya berkeliling di pinggir pantai untuk menawarkan kepada wisatawan.

“Dua yang berkeliling itu ibaratnya pemasaran,” ujar Darno disusul senyum kecil.

Penghasilan dari seharian bekerja pun Darno bagi merata. Dia menyebut kalau tiap orang dapat Rp 200 ribu sudah bisa bersyukur. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing.

Kadang pula income itu juga ia bagi untuk perawatan perahu, membeli solar, dan iuran per bulan untuk koperasi paguyuban wisata perahu. “Setidaknya kalau ada kebutuhan mendadak itu ada,” kata dia.

Darno kini menanggung hidup ketiga anak dan istrinya di kampung, Indramayu, kecuali putra sulungnya yang kini membantu dirinya di Ancol. Kadang, untuk sekadar pulang kampung, Darno dan anaknya saling bergilir.

Selama bekerja di Ancol, Darno pun tak menyewa penginapan atau indekos untuk tidur atau sekadar bersih-bersih usai bekerja. Dia menyebut hidupnya di Jakarta cukup di atas perahu berukuran sekitar 3 x 8 meter itu.

“Sambil jagain perahu itu. Ini turun temurun dari keluarga,” kata dia.

Pilihan Editor: TNI Balik Pakai Istilah OPM, Veronica Koman: Ingin Ambil Alih Penanganan Konflik Papua

Berita terkait

5 Polemik Larangan Study Tour Setelah Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Depok

6 jam lalu

5 Polemik Larangan Study Tour Setelah Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Depok

Beberapa daerah telah melarang sekolah mengadakan kegiatan study tour ke luar kota

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Meningkat, Sandiaga Uno tak Larang Wisatawan Singapura Masuk Indonesia

19 jam lalu

Kasus Covid-19 Meningkat, Sandiaga Uno tak Larang Wisatawan Singapura Masuk Indonesia

Sandiaga Uno menegaskan, tidak ada larangan warga Singapura untuk berwisata ke tanah air meskipun terjadi lonjakan covid-19 di negeri jiran tersebut

Baca Selengkapnya

Menilik Pemandangan Danau Superior dengan Kereta Api Duluth Zephyr

3 hari lalu

Menilik Pemandangan Danau Superior dengan Kereta Api Duluth Zephyr

Selama perjalanan kereta api 75 menit wisatawan akan dimanjakan pemandangan kota dan Danau Superior

Baca Selengkapnya

8 Destinasi Wisata Ikonik yang Bergulat dengan Dampak Buruk Overtourism

4 hari lalu

8 Destinasi Wisata Ikonik yang Bergulat dengan Dampak Buruk Overtourism

Destinasi wisata populer di dunia mengalami overtourism dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

3 Destinasi Terbaik di Eropa untuk Berburu Aurora Borealis

4 hari lalu

3 Destinasi Terbaik di Eropa untuk Berburu Aurora Borealis

Sepanjang tahun 2024, peluang melihat aurora borealis akan semakin meningkat di beberapa destinasi tertentu

Baca Selengkapnya

Hindari Kerumunan Wisatawan Ini Waktu Terbaik Mengunjungi Malaga

4 hari lalu

Hindari Kerumunan Wisatawan Ini Waktu Terbaik Mengunjungi Malaga

Waktu terbaik untuk menjelajahi Malaga adalah musim semi dan musim gugur, untuk hindari kerumunan musim panas.

Baca Selengkapnya

Peledakan Tambang Emas Bikin Panik Wisatawan di Banyuwangi, Ini Tanggapan PT BSI

4 hari lalu

Peledakan Tambang Emas Bikin Panik Wisatawan di Banyuwangi, Ini Tanggapan PT BSI

Aktivitas peledakan tambang emas itu sempat membuat wisatawan Pantai Pulau Merah berhamburan karena mengira ada gempa.

Baca Selengkapnya

Healing di Tepian Sungai Selangis, Aroma Bunga Kopi Menyelinap ke Dalam Tenda di Dusun Camp

5 hari lalu

Healing di Tepian Sungai Selangis, Aroma Bunga Kopi Menyelinap ke Dalam Tenda di Dusun Camp

Menikmati sensasi aroma kopi menyeruak ke dalam cabin serta tenda-tenda kemping yang ada di Riversides Dusun Camp

Baca Selengkapnya

Dikira Gempa, Peledakan di Tambang Emas Tumpang Pitu Bikin Panik Wisatawan Pulau Merah Banyuwangi

5 hari lalu

Dikira Gempa, Peledakan di Tambang Emas Tumpang Pitu Bikin Panik Wisatawan Pulau Merah Banyuwangi

Terlihat kepulan asap kecokelatan dari kejauhan yang berasal dari lokasi peledakan tambang emas.

Baca Selengkapnya

Pantai Prassa, Kimolos Dinobatkan sebagai Pantai Terjernih di Dunia

5 hari lalu

Pantai Prassa, Kimolos Dinobatkan sebagai Pantai Terjernih di Dunia

Pantai Prassa, Kimolos, Yunani, air terjernih di dunia menyimpan pesona tak tertandingi

Baca Selengkapnya