Warga Tangsel-Bogor Tolak Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN: Bukan Penutupan tapi Pengalihan

Reporter

Adil Al Hasan

Jumat, 19 April 2024 15:14 WIB

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Tugas atau Plt Deputi Infrastruktur Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN Yan Riyanto membantah jika institusinya menutup jalan Serpong-Parung. Dia menyebut BRIN hanya mengalihkan arus jalan.

“Bukan penutupan, tapi pengalihan jalan. Jalan baru sudah disiapkan dan sudah beroperasi sejak akhir tahun lalu,” kata Yan Rianto saat dihubungi, Jumat, 19 April 2024. Dia menyebut pengalihan jalan ini sudah berproses sejak 2022 bersama pemerintah provinsi Jawa Barat dan Banten.

Kendati demikian, dia mengklaim memperhatikan aspirasi masyarakat yang menolak proyek tersebut. “Itu sebabnya sampai sekarang belum dilakukan pengalihan,” kata dia.

Mendapat penolakan dari warga, Yan Rianto menyebut BRIN akan menggelar pertemuan dengan pemerintah daerah dan masyarakat. Tujuannya, kata dia, untuk menyosialisasikan proyek tersebut.

“Direncanakan awal minggu depan akan diadakan pertemuan,” kata dia.

Advertising
Advertising

Kemarin, ratusan warga Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Bogor memblokade akses jalan Serpong-Parung. Mereka menggelar aksi damai di depan kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Penutupan akses jalan ini merupakan buntut dari wacana BRIN melakukan penutupan total akses jalan Serpong-Parung. Mereka membawa sepanduk dan mobil komando dalam menyuarakan aksinya.

Koordinator aksi, Rojit mengatakan aksi damai ini merupakan aksi lanjutan yang dilakukan sebelumnya pada 5 April 2024 lalu.

Kata dia, selain warganya, dalam aksi ini juga dihadiri oleh warga Kabupaten Bogor yang terdampak jika akses tersebut ditutup.

"Ada warga Kabupaten Bogor juga yang ikut bergabung karena mereka juga terdampak," kata dia di lokasi, Kamis 18 April 2024.

Menurut Rojit warga akan tetap meminta akses ini untuk tetap dibuka. Apalagi penutupan dinilai akan banyak berdampak bagi warga.

"Kami hanya memohon kepada pihak BRIN agar mendengarkan keluhan warga. Karena jika ditutup akan banyak berdampak bagi warga," ujarnya.

Dirinya menyebut warga akan membubarkan diri jika pihaknya diterima duduk bareng bersama dengan pihak BRIN.

Omzet bisnis warga turun karena penutupan jalan

Pengusaha di Jalan Serpong-Parung tepatnya didekat kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengeluh. Pasalnya, omset mereka berturun drastis sejak dibuat jalan Lingkar Baru. Jalan Lingkar Baru yang dibuat ini wacananya akan menggantikan akses jalan lama yang melintasi depan kantor BRIN. Akses jalan tersebut memang tidak berjarak jauh dari yang sebelumnya.

Namun jika BRIN menutup akses utama yang menghubungkan Kota Tangerang Selatan dengan Kabupaten Bogor ini maka akan berdampak bagi ratusan Kartu Keluarga warga sekitar. Terutama bagi para pengusaha ataupun pedagang.

Seperti yang dialami pengusaha bengkel di dekat kantor BRIN. Yayat salah seorang mekanik di tempat ini mengaku sedih. Kata Yayat, sejak dibukanya Jalan Lingkar Baru omset bengkel tempatnya bekerja merosot total. "Parah bang, ini aja baru satu orang dari pagi yang servis," ujarnya saat dijumpai, Kamis 18 April 2024.

Kata dia, bengkel ini telah buka sejak tahun 1990 silam. Dia pun menjadi pegawai di bengkel tersebut sejak 1993. "Baru kali ini bengkel ini sepi. Apalagi nanti kalau akses jalan ini ditutup oleh BRIN," ujarnya.

Bahkan, tambah Yayat, mulanya bengkel ini memiliki pegawai lima orang. Namun saat ini hanya tinggal dua pegawai saja. "Tadinya ada lima. Tapi emang sekarang sepi mau gimana lagi," ujarnya.

Dia berharap akses jalan ini tidak jadi ditutup oleh BRIN. Apalagi sudah sejak sekian lama para pengusaha bergantung pada akses jalan tersebut. "Dari sejak Puspitek dulu jalan ini sudah ada. Jadi saya berharap dan mendukung warga agar jalan ini tidak ditutup, atau akan menjadi kota mati," kata dia.

Senada dengannya salah seorang pedagang makanan Ice mengaku sedih dengan wacana penutupan akses jalan tersebut. Hal itu sangat berpengaruh bagi penghasilannya. "Sangat pengaruh mas. Sekarang jangankan buat cari untung, untuk balikin modal aja kadang engga ketemu," ujarnya.

Dia berharap pihak BRIN dan Pemerintah Pusat bisa bijak dalam menentukan keputusan ini. "Enggak boleh arogan, harus dilihat gimana dampaknya buat warga sekitar," ujarnya.

MUHAMMAD IQBAL

Pilihan Editor: Blokade Jalan Serpong-Parung, Ratusan Warga Bogor dan Tangsel Bersatu Tolak Penutupan Jalan oleh BRIN

Berita terkait

Perangkat Portabel Buatan BRIN Ini Bisa Deteksi Penyakit Tanaman Teh

9 jam lalu

Perangkat Portabel Buatan BRIN Ini Bisa Deteksi Penyakit Tanaman Teh

Pusat Riset Kecerdasan Artifisial dan Keamanan Siber BRIN mengembangkan alat deteksi dini penyakit tanaman teh berbasis pembelajaran mesin.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Kawanan Perampok Modus Jual Mobil Bekas Murah di Bogor, Dipasangi GPS dan Kunci Digandakan

12 jam lalu

Polisi Tangkap Kawanan Perampok Modus Jual Mobil Bekas Murah di Bogor, Dipasangi GPS dan Kunci Digandakan

Kawanan perampok menggandakan kunci dan memasang GPS di mobil tersebut agar bisa melacak dan mencuri kembali kendaraan itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Geledah Pabrik Narkoba Tembakau Sintetis di Apartemen TreePark BSD

15 jam lalu

Polisi Geledah Pabrik Narkoba Tembakau Sintetis di Apartemen TreePark BSD

Sebuah kamar di Apartemen TreePark, BSD, Serpong, dijadikan tempat produksi narkoba jenis tembakau sintetis.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

1 hari lalu

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

Riset ini berpeluang untuk membuat pemetaan sensor yang bisa mendeteksi kecemasan dan tingkat stres pada pegawai.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Ungkap Modus Staf Kelurahan Setubuhi Anak di Bawah Umur hingga Depresi

1 hari lalu

Kuasa Hukum Ungkap Modus Staf Kelurahan Setubuhi Anak di Bawah Umur hingga Depresi

Kasus persetubuhan anak yang diduga dilakukan oleh Holid, pengurus komite sekolah yang juga staf kelurahan, ini terjadi beberapa tahun silam.

Baca Selengkapnya

Kepala SMK Lingga Kencana Jelaskan Pemilihan Travel Will In Urus Rombongan Perpisahan yang Berbuntut Kecelakaan di Subang

1 hari lalu

Kepala SMK Lingga Kencana Jelaskan Pemilihan Travel Will In Urus Rombongan Perpisahan yang Berbuntut Kecelakaan di Subang

Kepala SMK Lingga Kencana Sarojih mengungkapkan kecelakaan bus rombungan perpisahan siswanya di Subang menggunakan travel yang sama seperti study tour ke Garut pada 2023.

Baca Selengkapnya

Gagal Menyalip Dump Truck, Pengendara Motor Tewas Kecelakaan di Jalan Puspitek Tangsel

2 hari lalu

Gagal Menyalip Dump Truck, Pengendara Motor Tewas Kecelakaan di Jalan Puspitek Tangsel

Pengendara motor berinisial IZA (laki-laki, 27 tahun) tewas setelah terlibat kecelakaan di Jalan Puspitek, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Baca Selengkapnya

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

2 hari lalu

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

Tim peneliti di Pusat Studi HAM Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin mengkaji proses Ibu Kota Negara (IKN): sama saja dengan PSN lainnya.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Tangsel Ajak Mahasiswa Katolik Unpam dan Warga Duduk Bareng, Pastikan Tidak Ada Intoleransi

2 hari lalu

Wali Kota Tangsel Ajak Mahasiswa Katolik Unpam dan Warga Duduk Bareng, Pastikan Tidak Ada Intoleransi

Setelah sempat gaduh soal pembubaran doa rosario yang dilakukan mahasiswa Katolik Unpam, Wali Kota Tangerang Selatan gelar pertemuan.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Maut Libatkan Siswa SMK Lingga Kencana Depok di Subang, Pemkot Tangsel Evaluasi Study Tour Luar Daerah

2 hari lalu

Kecelakaan Maut Libatkan Siswa SMK Lingga Kencana Depok di Subang, Pemkot Tangsel Evaluasi Study Tour Luar Daerah

Pasca-kecelakaan maut yang menewaskan 11 orang pelajar SMK di Depok, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangsel melalukan evaluasi.

Baca Selengkapnya