Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama, Polri Akan Kirim Tim ke Thailand Hari Ini

Selasa, 4 Juni 2024 15:10 WIB

Bareskrim Polri menunjukkan barang bukti jaringan narkoba Fredy Pratama berupa sabu, dan obatan-obatan terlarang di gedung Mabes Polri, Jakarta Pusat, Rabu, 13 Maret 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun

TEMPO.CO, Jakarta - Tim gabungan Polri akan terbang ke Thailand untuk melanjutkan pencarian gembong narkoba Fredy Pratama, pada hari ini. Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Bridgen Mukti Juharsa mengatakan proses pengiriman tersebut dilakukan secara tertutup.

“Kami tertutup ya. Yang penting dipimpin Wadir (Wakil Direktur Tipid Narkoba),” ujar Mukti ketika dihubungi, Selasa, 4 Juni 2024.

Menurut dia, timnya akan berangkat pada pukul 15.00 WIB dengan menggunakan pesawat khusus. “Iya, pesawat khusus ke Thailand,” tuturnya.

Mukti sebelumnya menyebut, pengiriman tim gabungan Polri itu dilakukan menyusul kerja sama penangkapan buron nomor satu Thailand Chaowalit Thongduang oleh Polri di Bali pada 30 Mei lalu.

“Nanti Pak Audi (Kabag Jianter Divhub Inter) dan Pak Wadir (Wadir Tipidnarkoba) dan tim Fredy akan berangkat bareng dengan tersangka (Chaowalit) ke sana (Thailand),” kata Mukti, Senin, 3 Juni 2024.

Namun, dia mengklaim belum dapat memastikan waktu yang dibutuhkan untuk proses penangkapan Fredy. Saat ini, kata Mukti, Fredy diperkirakan berada di sebuah wilayah perbatasan antara Thailand dengan Burma atau Myanmar.

<!--more-->

Advertising
Advertising

Polri telah menjalin kesepakatan dengan kepolisian Thailand untuk membantu penangkapan Fredy. “Saya juga mau cepat tangkap Fredy Pratama. Kamu kira saya enggak mau? Biar tugas saya selesai. Ini kan Fredy Pratama identik dengan Dirnarkoba Bareskrim kan. Jadi dengan saya kan, makanya kalau enggak ketangkep sakit kepala saya,” kata Mukti.

Fredy Pratama adalah andar narkoba kelas kakap asal Indonesia. Setiap bulan, sindikat Fredy disebut mampu menyelundupkan sabu dan ekstasi ke Indonesia mulai 100 kg dengan modus menyamarkan sabu kedalam kemasan teh. Bareskrim Polri menyatakan Fredy masih bersembunyi di hutan-hutan perbatasan antara Thailand dan Myanmar.

Laki-laki kelahiran Banjarmasin, Kalimantan Selatan ini disebut sebagai bandar narkoba terbesar di Asia Tenggara. Dengan nilai transaksi mencapai Rp 51 triliun.

Namanya mencuat sebagai pentolan gembong narkotika dan obat-obatan terlarang pada 2023. Untuk menggambarkan besarnya operasi perburuan Fredy, polisi bahkan menyebutnya sebagai operasi Escobar. Escobar merujuk pada Pablo Escobar, bos narkotika paling terkenal di Kolombia.

Foto Fredy Pratama dari red notice laman Web Interpol. Foto: interpol.int

Banyak relasi di bawahnya telah diciduk oleh polisi. Seperti Tri Wahyu, kakak kelas Fredy semasa duduk di Sekolah Menengah Atas. Sebelumnya, Polri juga telah menangkap tiga Warga Negara Indonesia di Thailand, September 2023. Mereka diduga anak buah dari Fredy.

Fredy Pratama melarikan diri ke Thailand karena istrinya adalah warga Thailand. Ayah mertuanya juga diketahui sebagai kartel narkoba di Negeri Gajah Putih itu. "Mudah-mudahan berhasil ya," ujar Mukti.

Pilihan Editor: All Eyes on Papua: Tiga Kerugian Jika Hutan Adat Tak Dikembalikan ke Suku Awyu dan Moi

Berita terkait

4 Negara Ini Kendalikan Mayoritas Bandar Judi Online di Indonesia

2 jam lalu

4 Negara Ini Kendalikan Mayoritas Bandar Judi Online di Indonesia

Empat negara sarang bandar judi online menargetkan pemain Indonesia. Negara mana sajakah itu?

Baca Selengkapnya

Partai Move Forward: Masih Ada Sisa-Sisa Rezim Militer di Thailand

10 jam lalu

Partai Move Forward: Masih Ada Sisa-Sisa Rezim Militer di Thailand

Juru bicara Partai Gerakan Maju (MFP) berkomentar tentang kondisi demokrasi di Thailand. Ia berpendapat masih ada sisa-sisa rezim militer di negara tersebut.

Baca Selengkapnya

Terancam Dibubarkan, Partai Move Forward Thailand Tunggu Keputusan Mahkamah Konstitusi Bulan Depan

13 jam lalu

Terancam Dibubarkan, Partai Move Forward Thailand Tunggu Keputusan Mahkamah Konstitusi Bulan Depan

Juru bicara Partai Move Forward (MFP) Thailand memperkirakan keputusan Mahkamah Konstitusi dalam kasus pembubaran partainya akan diumumkan awal bulan depan.

Baca Selengkapnya

Terancam Dibubarkan, Partai Move Forward akan Tetap Dorong Demokratisasi di Thailand

23 jam lalu

Terancam Dibubarkan, Partai Move Forward akan Tetap Dorong Demokratisasi di Thailand

Dalam wawancara khusus dengan Tempo, juru bicara Move Forward Party (MFP) memastikan mereka akan terus memperjuangkan demokrasi di Thailand.

Baca Selengkapnya

Thailand Menyelesaikan Pemilihan Senat Pertama dalam Satu Dekade

23 jam lalu

Thailand Menyelesaikan Pemilihan Senat Pertama dalam Satu Dekade

Ini menjadi pemilu pertama Senat sejak kudeta militer thailand satu dekade lalu.

Baca Selengkapnya

Jawa Barat Jawara Judi Online, Polda Lakukan Ini

1 hari lalu

Jawa Barat Jawara Judi Online, Polda Lakukan Ini

Posisi kedua ditempati oleh Daerah Khusus Jakarta dengan 235.568 pelaku judi online dan nilai transaksi Rp 2,3 triliun.

Baca Selengkapnya

ASN, TNI-Polri, Wartawan, hingga Anggota DPR Terjerat Judi Online

1 hari lalu

ASN, TNI-Polri, Wartawan, hingga Anggota DPR Terjerat Judi Online

Satgas Judi Online menyatakan para pemain judi online berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari ASN, TNI-Polri, wartawan hingga anggota DPR.

Baca Selengkapnya

Amnesty International: Jumlah Penyiksaan oleh Aparat Meningkat Tiga Tahun Terakhir, Didominasi oleh Polisi

1 hari lalu

Amnesty International: Jumlah Penyiksaan oleh Aparat Meningkat Tiga Tahun Terakhir, Didominasi oleh Polisi

Amnesty International Indonesia mengatakan jumlah penyiksaan oleh aparat, seperti TNI dan Polri meningkat dalam tiga tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Singgung Operasi Escobar Fredy Pratama: PPATK Nyumbang Apa?

1 hari lalu

Anggota DPR Singgung Operasi Escobar Fredy Pratama: PPATK Nyumbang Apa?

Anggota Komisi III DPR Hinca Pandjaitan menyinggung operasi pencarian Pablo Escobar Indonesia alias Fredy Pratama.

Baca Selengkapnya

Kasus Fredy Pratama Jadi Temuan Paling Banyak dalam Sejarah PPATK

2 hari lalu

Kasus Fredy Pratama Jadi Temuan Paling Banyak dalam Sejarah PPATK

Kepala PPATK Ivan Yustiavandana menanggapi pertanyaan anggota DPR soal kinerja lembaganya dalam membantu menangkap buron narkoba Fredy Pratama.

Baca Selengkapnya