Komisioner KPK Alexander Marwata Sebut OTT KPK Seperti Hiburan Buat Masyarakat Senang, Apa Alasannya?

Minggu, 23 Juni 2024 15:29 WIB

Wakil ketua KPK, Alexander Marwata, menghadirkan antan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo dan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan RI, Muhammad Hatta (kanan), resmi memakai rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 13 Oktober 2023. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata menyebut Operasi Tangkap Tangan atau OTT sebatas hiburan semata untuk masyarakat. Sebab, kata dia, pada kenyataan menangkap koruptor dengan penyadapan adalah untung-untungan. Seperti menunggu orang sial ketahuan melakukan korupsi.

“Kan hanya menunggu orang duduk yang kemudian ngomong secara vulgar di dalam handphone-nya itu, entah dengan bahasa isyarat atau apa dia akan terima duit,” kata Alex kepada media usai acara Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI) dan Transparency International Indonesia (TII) di Kawasan Tebet, Jakarta Selatan pada Jumat, 21 Juni 2024.

Lantas apa alasan Alexander Marwata menyebut OTT sebatas hiburan bagi masyarakat?

Menurut Alex, teknik penyadapan yang kerap digunakan dalam OTT di KPK kini tidak lagi relevan. Pihaknya menyebut ada 500-an nomor ponsel yang telah disadap lembaga antirasuah. Namun upaya pembongkaran dengan cara tersebut berakhir sia-sia. Alex menilai para koruptor dewasa ini terus melakukan sejumlah cara untuk menghindari KPK.

“Artinya mereka juga belajar lebih hati-hati. Makanya kita harus berubah, teknik-teknik penyelidikan maupun penyidikan itu,” ujar Alex.

Advertising
Advertising

Menurut Alex, KPK kini tengah mengalihkan fokus dalam mengusut penanganan perkara yang berpotensi pada kerugian keuangan negara. “Kami sekarang lebih banyak memfokuskan pada penanganan perkara yang potensi kerugian negaranya besar dan asset recovery-nya besar. Dan itu terjadinya di mana? Di BUMN, di lembaga-lembaga instansi pemerintahan dengan anggaran tinggi. Itu yang kita fokus ke sana,” katanya.

Kendati demikian, Alex mengatakan perubahan metode pengusutan korupsi di KPK tidak serta merta meninggalkan OTT. Alex menganggap OTT KPK seperti hiburan untuk masyarakat. Kata dia, persepsi publik terhadap KPK sangat dipengaruhi pemberitaan KPK yang menggelar OTT. Namun, ketika KPK sudah lama tidak menggelar OTT, dianggap tidak bekerja dan citranya buruk.

“Ya okelah OTT, ya syukur-syukur lah kalian dapat nanti kan. Ya buat hiburan ‘tinggggg’ (menirukan suara ponsel), buat masyarakat senang,” kata ujar Alex saat ditemui awak media di Tebet, Jakarta, Jumat, 21 Juni 2024.

HENDRIK KHOIRUL MUHID I MUTIA YUANTISYA

Pilihan Editor: Alexander Marwata Klaim Tak Pernah Diundang Jokowi ke Istana untuk Bahas Perkara

Berita terkait

Sri Mulyani Ajukan Suntikan PMN Rp 6,1 Triliun buat 5 BUMN Termasuk KAI dan Pelni

1 menit lalu

Sri Mulyani Ajukan Suntikan PMN Rp 6,1 Triliun buat 5 BUMN Termasuk KAI dan Pelni

Menkeu Sri Mulyani mengajukan suntikan PMN ke Komisi XI DPR RI bagi lima perusahaan BUMN yang berasal dari cadangan pembiayaan investasi.

Baca Selengkapnya

Gugat UU KPK ke MK, Novel Baswedan Cs Minta Batas Usia Capim Minimal 40 Tahun

9 menit lalu

Gugat UU KPK ke MK, Novel Baswedan Cs Minta Batas Usia Capim Minimal 40 Tahun

"Bahwa pemohon mengalami diskriminasi usia akibat berlakunya Pasal 29 E UU KPK," tulis Novel Baswedan dalam permohonannya.

Baca Selengkapnya

KPK: Koordinasi dengan Polri dan Kejaksaan Tak Berjalan Baik

26 menit lalu

KPK: Koordinasi dengan Polri dan Kejaksaan Tak Berjalan Baik

Komisioner KPK Alexander Marwata menyatakan koordinasi dan supervisi antara KPK, Polri, dan Kejaksaan Agung RI tidak berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya

KPK Lelang Ruko Milik Eks Wakil Rektor UI Tafsir Nurchamid di Depok, Harga Rp 1,2 Miliar

37 menit lalu

KPK Lelang Ruko Milik Eks Wakil Rektor UI Tafsir Nurchamid di Depok, Harga Rp 1,2 Miliar

Juru bicara KPK mengatakan lelang ruko milik terpidana korupsi Tafsir Nurchamd itu akan dilakukan melalui internet (open bidding).

Baca Selengkapnya

KPK Sudah Tetapkan 100 Tersangka Korupsi Sepanjang 2024

48 menit lalu

KPK Sudah Tetapkan 100 Tersangka Korupsi Sepanjang 2024

KPK mengungkapkan sudah ada 100 orang tersangka kasus korupsi yang diproses selama 2024 berdasarkan data per 31 Mei.

Baca Selengkapnya

Sprindik Baru Eddy Hiariej Tak Kunjung Terbit, Eks Penyidik: APH Lain Bukan Isu untuk KPK Tak Lanjutkan Penyidikan

1 jam lalu

Sprindik Baru Eddy Hiariej Tak Kunjung Terbit, Eks Penyidik: APH Lain Bukan Isu untuk KPK Tak Lanjutkan Penyidikan

Eks penyidik KPK menyatakan kasus Eddy Hiariej bisa tetap ditangani oleh KPK dan APH lain secara paralel.

Baca Selengkapnya

Ketua Pansel KPK Bantah Pendaftaran Capim dan Dewas Sepi Peminat

1 jam lalu

Ketua Pansel KPK Bantah Pendaftaran Capim dan Dewas Sepi Peminat

Pansel KPK menyebutkan 10 orang sudah mendaftar capim. 16 lainnya melamar untuk dewas KPK.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Sebut Jumlah Pendaftar Capim Bertambah Jadi 10 Orang

2 jam lalu

Pansel KPK Sebut Jumlah Pendaftar Capim Bertambah Jadi 10 Orang

Pansel KPK turut menggelar pertemuan dengan perwakilan universitas serta lembaga swadaya masyarakat beberapa waktu lalu di Surabaya, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Hasto Kristiyanto Siap Diperiksa KPK Lagi di Kasus Harun Masiku

3 jam lalu

Hasto Kristiyanto Siap Diperiksa KPK Lagi di Kasus Harun Masiku

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto siap jika diperiksa lagi oleh KPK sebagai saksi di kasus Harun Masiku

Baca Selengkapnya

Ditjen Imigrasi Perpanjang Cekal Firli Bahuri ke Luar Negeri, Ini Kasusnya Bersama Syahrul Yasin Limpo

5 jam lalu

Ditjen Imigrasi Perpanjang Cekal Firli Bahuri ke Luar Negeri, Ini Kasusnya Bersama Syahrul Yasin Limpo

Berdasarkan surat permohonan dari kepolisian, Ditjen Imigrasi perpanjang cekal ke luar negeri terhadap eks Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya