WNI yang Ditahan di Osaka Jepang Pernah Bekerja di Malaysia, Kemlu Ungkap Tujuan Revi ke Sana

Kamis, 27 Juni 2024 10:39 WIB

Banjir merendam sebagian kawasan Bandara Internasional Kansai setelah Topan Jebi melanda Osaka, Jepang barat, Selasa, 4 September 2018. Nobuki Ito/Kyodo News via AP

TEMPO.CO, Jakarta - Revi Cahya Windi Sulihatun, Warga Negara Indonesia yang sempat dikabarkan hilang di Osaka, Jepang diketahui pernah bekerja di Malaysia. Revi saat ini ditahan oleh Kejaksaan Distrik Osaka, Jepang per 10 Juni 2024 lalu. Ia ditahan setibanya di Bandara Internasional Kansai Osaka setelah berangkat dari Bandara Internasional Kuala Lumpur.

"Revi pernah kerja di Malaysia," ujar Direktur Pelindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha saat ditemui Tempo di Kantor Kemenlu, Senin, 24 Juni 2024.

Dari informasi yang beredar, Revi diduga sebagai pekerja ilegal, namun Judha belum bisa memastikan hal ini. Namun tujuan Revi ke Osaka memang untuk bekerja, informasi ini didapat Judha dari keluarga.

Saat ini, otoritas setempat, tengah melakukan penyelidikan terhadap Revi dan diperkirakan memakan waktu satu bulan atau lebih.

Revi terbang dari Bandara dari Jakarta, lalu ke Bandara Internasional Kuala Lumpur dan langsung berangkat menuju Jepang. Konsulat Jenderal RI (KJRI) menerima pemberitahuan perihal penahanan Revi pada 12 Juni 2024, sehari setelah Revi ditangkap.

Advertising
Advertising

Dugaan bahwa Revi adalah pekerja yang bermasalah dikungkapkan oleh akun instagram klarifikasi_saya dengan nama Erika, yang mengaku kenalan Revi. Akun tersebut sengaja ia buat baru-baru ini untuk klarifikasi. Karena ia sempat dihujat terlibat dalam kasus Revi yang semula diduga hilang.

Ia menulis, membantu Revi agar stamp banned yang dikeluarkan imigrasi Malaysia kepada Revi bisa dihapus. "Karena paspor Revi stamped banned dari Malaysia dua kali, karena dicurigai kerja ilegal di malaysia," tulis akun tersebut.

Seeorang yang mendapat stamp banned artinya ia masuk daftar blacklist untuk masuk ke wilayah negara itu. Judha tidak bisa mengkonfirmasi kebenaran fakta yang dikatakan akun tersebut, karena data blacklist suatau negara bersifat rahasia dan hanya dimiliki oleh negara yang bersangkutan.

Menurut Judha, secara umum termasuk di Malaysia, stamp banned tidak bubuhkan di paspor fisik seseorang. Melainkan, tercatat lewat sistem keimigrasian. Blacklist itu pun memiliki kurun waktu tertentu. Jadi, selama seseorang masih masuk dalam daftar yang aktif, secara hukum ia dilarang memasuki negara tersebt.

Akun Facebook yang sempat menyiarkan hilangnya Revi di Osaka, Lidya Permata Sari membagikan informasi terkait Visa Revi. Di data yang ia unggah, Revi masuk ke Osaka dengan visa wisata. Tenggat waktu Revi tinggal di Osaka, hanya sampai 25 Juni 2024, terhitung sejak ia tiba di Osaka.

Sementara, dalam proses penyelidikan kepada Revi oleh otoritas Kejaksaan Distrik Osaka, Revi mendapat pendampingan kuasa hukum dari KJRI Osaka. KJRI Osaka juga sudah berkesempatan bertemu dengan Revi pada 19 Juni lalu.

Pilihan Editor: Revi Cahya Windi Sulihatun, WNI yang Hilang di Jepang Ditahan di Kejaksaan Distrik Osaka

Berita terkait

Polda Jambi Gagalkan Peredaran Sabu dan Ekstasi Senilai Lebih dari Rp 10 Miliar

6 jam lalu

Polda Jambi Gagalkan Peredaran Sabu dan Ekstasi Senilai Lebih dari Rp 10 Miliar

Polda Jambi menyatakan sabu dan ekstasi yang mereka sita berasal dari Malaysia.

Baca Selengkapnya

Malaysia Bersedia Kirim Pasukan Perdamaian bersama Indonesia ke Gaza

7 jam lalu

Malaysia Bersedia Kirim Pasukan Perdamaian bersama Indonesia ke Gaza

Malaysia bersedia bekerja sama dengan Indonesia termasuk mengirimkan pasukan perdamaian bersama ke Gaza, Palestina, jika diamanatkan PBB.

Baca Selengkapnya

Mulai Hari Ini, Jumlah Pendaki ke Gunung Fuji Dibatasi dan Harus Bayar Rp203 Ribu

10 jam lalu

Mulai Hari Ini, Jumlah Pendaki ke Gunung Fuji Dibatasi dan Harus Bayar Rp203 Ribu

Pembatasan Gunung Fuji dilakukan setelah tanda-tanda overtourism seperti banyak keluhan sampah, polusi, dan jalur yang sangat padat.

Baca Selengkapnya

Melihat Aktivitas Orangutan di Hutan Semenggoh Sarawak, dari Makan Hingga Berfoto

13 jam lalu

Melihat Aktivitas Orangutan di Hutan Semenggoh Sarawak, dari Makan Hingga Berfoto

Semenggoh Nature Reserve Sarawak didirikan pada 1975 sebagai bagian dari upaya konservasi untuk menyelamatkan orangutan Borneo yang terancam punah

Baca Selengkapnya

Sederet Pejabat di Asia yang Mengundurkan Diri karena Gagal Menjalankan Tugas

14 jam lalu

Sederet Pejabat di Asia yang Mengundurkan Diri karena Gagal Menjalankan Tugas

Sejumlah pejabat ini mengaku gagal dan memilih mundur dari jabatan sebagai bentuk pertanggungjawaban.

Baca Selengkapnya

Muhibah Budaya Jalur Rempah Diharapkan Berkelanjutan, Malaka jadi Persinggahan Pertama di Luar Negeri

16 jam lalu

Muhibah Budaya Jalur Rempah Diharapkan Berkelanjutan, Malaka jadi Persinggahan Pertama di Luar Negeri

Muhibah Budaya Jalur Rempah diharapkan menjadi program berkelanjutan untuk mendapatkan pengakuan UNESCO.

Baca Selengkapnya

Menikmati Senja Memukau Kota Kuching di Atas Sungai Sarawak dengan Kapal Pesiar

17 jam lalu

Menikmati Senja Memukau Kota Kuching di Atas Sungai Sarawak dengan Kapal Pesiar

Sambil menikmati minuman dingin dan camilan ringan, selama perjalanan dengan kapal wisata, wisatawan dapat melihat pemandangan Kuching, Sarawak.

Baca Selengkapnya

Kurir Narkoba 13 Kilogram Sabu di Medan Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

18 jam lalu

Kurir Narkoba 13 Kilogram Sabu di Medan Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

Jaksa penuntut umum Kejaksaan Negeri Belawan menuntut terdakwa kurir narkoba itu dengan pidana hukuman mati.

Baca Selengkapnya

Korut Tuding AS Ciptakan NATO Versi Asia Bersama Jepang dan Korsel

20 jam lalu

Korut Tuding AS Ciptakan NATO Versi Asia Bersama Jepang dan Korsel

Kementerian Luar Negeri Korea Utara (Korut) menuduh Jepang, Amerika Serikat dan Korea Selatan menciptakan "NATO versi Asia"

Baca Selengkapnya

68 Musisi Internasional Meriahkan Rainforest World Music Festival 2024, Ambil Tema Evolusi

1 hari lalu

68 Musisi Internasional Meriahkan Rainforest World Music Festival 2024, Ambil Tema Evolusi

Rainforest World Music Festival menyajikan beragam genre musik tradisional dari seluruh dunia, dengan fokus pada keanekaragaman budaya dan alam.

Baca Selengkapnya