Kasus Kematian Afif Maulana, LBH Padang Nilai Polda Sumbar Tergesa-gesa Simpulkan Penyebab Kematian

Reporter

Intan Setiawanty

Editor

Febriyan

Rabu, 3 Juli 2024 09:51 WIB

(Kika) Dimas Bagus, Koordinator KontraS; Indira Suryani, Direktur Lembaga Bantuan Hukum Padang; Muhammad Isnur, Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia dalam Konferensi pers "Mengungkap Fakta Meninggalnya Almarhum Afif Maulana Korban Dugaan Penyiksaan oleh Kepolisian Daerah Sumatera Barat" di YLBHI Jakarta Pusat, Selasa, 2 Juli 2024. TEMPO/Intan Setiawanty

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang, Indira Suryani, menilai Kepolisian Daerah Sumatera Barat tergesa-gesa menyimpulkan penyebab kematian Afif Maulana. Menurut polisi, Afif tewas karena terjatuh dari Jembatan Kuranji, Kota Padang, pada Sabtu malam 9 Juni lalu sementara LBH Padang menilai bocah berusia 13 tahun tersebut tewas karena dianiaya polisi.

Indira menilai kesimpulan tersebut terlalu tergesa-gesa karena polisi belum memeriksa 18 saksi yang juga menjadi korban penyiksaan. "Kami merasa Polda sangat tergesa-gesa, mereka baru memeriksa sekian saksi, ayah korban, lalu saksi F dan saksi A yang diamankan di Polsek Kuranji. Belum ada pemeriksaan saksi-saksi lain yang diamankan juga," ujar Indira Suryani di kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia di Jakarta Pusat, Selasa, 2 Juli 2024.

Keluarga korban, kata Indira, merasa ada kejanggalan dari cerita polisi. Pasalnya, sejak awal polisi menyatakan Afif tewas karena melompat setelah menghindar dari kejaran aparat yang berupaya membubarkan aksi tawuran. Menurut mereka, polisi belum mengetahui cerita kematian Afif secara utuh namun langsung mengambil kesimpulan. "Polisi tiba-tiba sudah ambil kesimpulan lompat, kepeleset, kemudian kasus ini tidak ada tindak pidananya," kata dia.

Biasanya, lanjut Indira, polisi tidak tergesa-gesa. Mereka akan mencari semua orang yang terlibat, yang mengetahui, yang mengalami sehingga jelas apa yang terjadi secara detail tentang kejadian pada malam itu. Namun dalam kasus ini, menurut Indira tidak.

Dari awal, dia menuturkan, Polda Sumatera Barat selalu bersikap defensif dengan membantah hasil temuan pihaknya. Terlebih, pernyataan yang diungkap kepada publik selalu inkosisten. "Ini makin meyakinkan kami bahwa ada yang salah dari kejadian 9 Juni 2024. Sejak Simpang Ampang Durian Tarung, hingga Jembatan Kuranji, dipindah ke Polsek Kuranji, dan dipindah ke Polda Sumbar," ujar Indira yang menjadi kuasa hukum keluarga Afif.

Advertising
Advertising

Sampai sekarang, Indira melanjutkan, mereka meyakini Afif meninggal karena penyiksaan. Indira menegaskan, baik kuasa hukum maupun keluarga, tidak pernah mengubah pernyataan tersebut. "Polda beberapa kali mengubah statement dalam pernyataannya dan kami dari awal sampai hari ini tidak pernah mengubah statement kami soal dugaan penyiksaan Afif Maulana dan kawan-kawannya," ucapnya.

Jenazah Afif Maulana ditemukan seorang warga di bawah Jembatan Kuranji, Kota Padang, pada Ahad, 9 Juni 2024. Kepada pihak keluarga, polisi menyatakan Afif tewas karena melompat setelah menghindar dari kejaran anggota polisi yang berupaya mencegah terjadinya tawuran pada malam sebelumnya.

Keluarga tak percaya dengan cerita itu setelah melihat kondisi jenazah Afif. Mereka lantas melaporkan masalah ini ke LBH Padang. Hasil investigasi LBH Padang menyatakan Afif tewas karena penyiksaan, bukan melompat. Pasalnya, di tubuh Afif terlihat bekas jejakan sepatu orang dewasa. LBH Padang juga menyatakan tak terdapat bekas luka seperti orang terjatuh di tubuh Afif.

LBH Padang juga menyatakan mendapatkan kesaksian jika Afif Maulana sempat tertangkap oleh sejumlah anggota polisi. Selain itu, terdapat pula 18 korban lainnya yang mengaku ditangkap polisi dan mendapatkan penyiksaan.

Meskipun demikian, Polda Sumatera Barat tetap membantah jika Afif Maulana tewas karena dianiaya. Kapolda Sumatera Barat, Irjen Suharyono, berkeras Afif tewas karena melompat dari atas jembatan. Suharyono pun membantah adanya penyiksaan terhadap 18 orang yang ditangkap anggotanya. Dia menyatakan hal itu hanya kesalahan prosedur.

Berita terkait

LPSK Belum Lindungi Keluarga Afif Maulana dan Saksi, Pengamat Indikasikan Ada Bias

2 jam lalu

LPSK Belum Lindungi Keluarga Afif Maulana dan Saksi, Pengamat Indikasikan Ada Bias

Pengamat mengindikasikan adanya bias di internal LPSK dalam penanganan kasus kematian Afif Maulana.

Baca Selengkapnya

Polda Sumbar Masih Cari Bukti Afif Maulana Melompat dari Jembatan Kuranji

8 jam lalu

Polda Sumbar Masih Cari Bukti Afif Maulana Melompat dari Jembatan Kuranji

Polda Sumatera Barat disebut masih mencari bukti video atau foto Afif Maulana melompat dari Jembatan Kuranji.

Baca Selengkapnya

LBH Bali Ungkap Cara-cara Penyiksaan yang Dialami Wayan Suparta yang Diduga Dilakukan 10 Anggota Polres Klungkung

18 jam lalu

LBH Bali Ungkap Cara-cara Penyiksaan yang Dialami Wayan Suparta yang Diduga Dilakukan 10 Anggota Polres Klungkung

Wayan Suparta diduga menjadi korban penyiksaan oleh 10 anggota Satreskrim Polres Klungkung Bali. Ia dibawa disiksa agar mau mengaku.

Baca Selengkapnya

LBH Bali Ungkap Dugaan Penyekapan dan Penyiksaan oleh 10 Polisi Terhadap Wayan Suparta

18 jam lalu

LBH Bali Ungkap Dugaan Penyekapan dan Penyiksaan oleh 10 Polisi Terhadap Wayan Suparta

I Wayan Suparta ditangkap oleh 10 anggota Satreskrim Polres Klungkung, Bali tanpa ada surat penangkapan. Mobilnya juga turut dirampas.

Baca Selengkapnya

Polisi Periksa Empat Saksi dalam Kasus Dugaan Penyekapan dan Penyiksaan di Kafe Duren Sawit

23 jam lalu

Polisi Periksa Empat Saksi dalam Kasus Dugaan Penyekapan dan Penyiksaan di Kafe Duren Sawit

Seorang pemuda berusia 23 tahun mengalami penyekapan dan penyiksaan di sebuah kafe di Duren Sawit. Bermula dari bisnis jual beli mobil.

Baca Selengkapnya

Kapolda Sumbar Tetap Meyakini Dugaan Afif Maulana Tewas karena Lompat ke Sungai

1 hari lalu

Kapolda Sumbar Tetap Meyakini Dugaan Afif Maulana Tewas karena Lompat ke Sungai

Lembaga Bantuan Hukum Padang meminta kepolisan fokus menyelidiki kasus penyiksaan terhadap Afif Maulana yang diduga dilakukan anggota Polda Sumbar.

Baca Selengkapnya

Kronologi Dugaan Penyekapan dan Penyiksaan Pemuda di Duren Sawit, Bermula dari Wanprestasi

1 hari lalu

Kronologi Dugaan Penyekapan dan Penyiksaan Pemuda di Duren Sawit, Bermula dari Wanprestasi

Seorang pemuda berinisial MRR diduga mengalami penyiksaan dan penyekapan di sebuah cafe di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Dugaan Penyekapan dan Penyiksaan Pemuda di Duren Sawit, Polisi Periksa Ibu Korban

1 hari lalu

Dugaan Penyekapan dan Penyiksaan Pemuda di Duren Sawit, Polisi Periksa Ibu Korban

Seorang pemuda di Duren Sawit diduga menjadi korban penyekapan dan penyiksaan selama tiga bulan

Baca Selengkapnya

3 Hal Soal TKP Penemuan Mayat Afif Maulana yang Diduga Rusak

2 hari lalu

3 Hal Soal TKP Penemuan Mayat Afif Maulana yang Diduga Rusak

Saat ditemui di Mabes, tim advokasi Afif Maulana menyampaikan tiga kejanggalan yang dilakukan Kapolda Sumbar.

Baca Selengkapnya

Kapolda Sumbar Klaim Punya Bukti Afif Maulana Bawa Pedang, Ini Tanggapan LBH Padang

2 hari lalu

Kapolda Sumbar Klaim Punya Bukti Afif Maulana Bawa Pedang, Ini Tanggapan LBH Padang

Direktur LBH Padang, Indira Suryani, menyatakan masih mendalami foto atau video Afif Maulana memegang pedang.

Baca Selengkapnya