LBH Padang Sebut TKP Penemuan Mayat Bocah AM di Jembatan Kuranji Sudah Rusak
Reporter
Defara Dhanya Paramitha
Editor
Ahmad Faiz Ibnu Sani
Kamis, 4 Juli 2024 17:15 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Lembaga Bantuan Hukum atau LBH Padang, Indira Suryani, menyoroti adanya perubahan pada lokasi penemuan mayat AM, bocah 13 tahun yang diduga tewas disiksa polisi. Lokasi ini terletak di bawah Jembatan Kuranji, Kilometer 9, Kelurahan Pasar Ambacang, Kecamatan Kuranji, Kota Padang.
Menurut Indira, ada perbedaan ketinggian air di TKP saat AM ditemukan pada 9 Juni dan ketika ia turun ke lapangan pada 17 Juni. Indira menyebut hal ini diketahui dari keterangan operator alat berat yang sedang bekerja di bawah Jembatan Kuranji.
“Kami tanya ke petugas ekskavator mayat ditemukan di sebelah mana? Petugas jawab ‘sebelah situ’ sambil menunjuk terus dikasih clue sekarang lebih dalam. Waktu itu enggak dalam, sekarang udah didalamin,” ujar Indira saat ditemui Tempo di Jakarta, pada Kamis, 4 Juli 2024.
Indira menuturkan saat jenazah Afif ditemukan ketinggian air masih dangkal. Kapolda Sumatera Barat Irjen Suharyono, kata dia, sempat menyatakan pula ketinggian airnya masih sekitar 50 sentimeter.
Selain itu, saat ia meninjau TKP tidak ada garis polisi yang terpasang. “Baru sekitar empat hari lalu dipasang police line dengan kondisi yang sudah berubah, berbeda. Kondisi airnya sudah dalam, sudah 1 meteran lebih,” tuturnya.
“Iya merusak TKP, kami juga bingung pas turun (pada 17 Juni) kok enggak ada police line-nya.”
Jenazah AM ditemukan seorang warga di bawah Jembatan Kuranji, Kota Padang, pada Ahad siang, 9 Juni 2024. Kepada pihak keluarga, polisi menyatakan AM tewas karena melompat setelah menghindar dari kejaran anggota polisi yang berupaya mencegah terjadinya tawuran pada Ahad dini hari.
Keluarga tak percaya dengan cerita itu setelah melihat kondisi jenazah Afif. Mereka lantas melaporkan masalah ini ke LBH Padang. Hasil investigasi LBH Padang menyatakan Afif tewas karena penyiksaan, bukan melompat. Pasalnya, di tubuh AM terlihat bekas jejakan sepatu orang dewasa. LBH Padang juga menyatakan tak terdapat bekas luka seperti orang terjatuh di tubuh AM.
LBH Padang juga menyatakan mendapatkan kesaksian jika AM sempat tertangkap oleh sejumlah anggota polisi. Selain itu, terdapat pula 18 korban lainnya yang mengaku ditangkap polisi dan mendapatkan penyiksaan.
Meskipun demikian, Polda Sumatera Barat tetap membantah jika AM tewas karena dianiaya. Irjen Suharyono berkukuh AM tewas karena melompat dari atas jembatan. Suharyono pun membantah adanya penyiksaan terhadap 18 orang yang ditangkap anggotanya. Dia menyatakan hal itu hanya kesalahan prosedur.
INTAN SETIAWANTY
Pilihan Editor: Artis Bollywood Raama Mehra Ditangkap, Diduga Selundupkan Cenderawasih dan Berang-berang