Bareskrim Akan Kembali Panggil Yohana, Keluarga Korban TPPO yang Disekap di Myanmar Minta Tebusan US$ 30 Ribu

Rabu, 14 Agustus 2024 18:02 WIB

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Trunoyudo Wisnu Andiko saat memberikan keterangan pers ihwal pengamanan Opening Ceremony World Water Forum ke-10. (dok. Polri)

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri Brigadir Jenderal Trunoyudo Wisnu Andika mengatakan Bareskrim telah menerima aduan keluarga Suhendri Arsiansyah (27 tahun). Hendri merupakan korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang sekarang disekap di Myanmar. "Pengaduan diterima oleh Bareskrim Polri sekira 12 Agustus 2024 kemarin," ujar dia lewat WhatsApp kepada Tempo, Rabu, 14 Agustus 2024.

Aduan tersebut dilaporkan oleh Yohana Apriliani, perwakilan keluarga Hendri. Dalam waktu dekat, Truno menyebut penyidik Bareskrim Polri akan kembali memanggil Yohana untuk dimintai klarifikasi sebagai saksi pengadu pada tahap awal penyelidikan. Ia mengatakan dalam tahapan penyelidikan, penyidik akan berkoordinasi dengan kementerian dan stakeholder terkait.

Suhendri diketahui berangkat dengan tujuan Bangkok, Thailand pada 11 Juli 2024. Sebelumnya kepada Tempo, Yohana menyebut Hendri berangkat atas ajakan temannya, Risky, untuk bekerja sebagai staff officer di Mae Sot, Thailand. Namun Hendri justru berujung disekap di Myanmar. Hendri berangkat seorang diri dari Indonesia menuju Bangkok. Sementara temannya sudah lebih dulu berada di Bangkok.

Selama di Bangkok, kata Yohana, Hendri bersama dengan Risky selama empat hari. Setelah itu, keduanya berangkat bersama dalam satu perjalanan. Namun di tengah perjalanan, menurut Yohana, Hendri dan Risky berpisah. Sepupunya tersebut justru dibawa ke Myanmar.

Tidak lama kemudian, keluarga mendapat telepon dari nomor Hendri yang meminta tebusan sebesar US$ 30.000 (sekitar Rp 475 juta) untuk membebaskannya. Orang yang meminta tebusan tersebut, menurut Yohana, berbicara dengan bahasa Melayu. Dia mengatakan Hendri sempat mengatakan melalui telepon ia dipukul sampai bibirnya pecah. Atas peristiwa ini, keluarga sudah melapor ke Kementerian Luar Negeri dan Bareskrim.

Advertising
Advertising

Berdasarkan data Kemenlu pada akhir Juli lalu, saat ini ada sekitar 35 WNI yang jadi korban TPPO di Myanmar. Jumlah tersebut hanya TPPO untuk online scam. Dan pada 30 Juli 2024, satu WNI korban TPPO Myanmar, bernama Agus, warga Kebumen baru saja pulang ke Indonesia. Ia bisa pulang setelah lebih dari satu tahun terjebak di perusahaan online scam di wilayah konflik Myanmar. Agus bebas setelah menebus sebesar Rp 8 juta ke perusahaan.

Pilihan Editor: Sederet Harta yang Dibelikan Harvey Moeis untuk Sandra Dewi dari Uang Korupsi: 88 Tas Bermerek hingga Sewa Rumah Mewah di Melbourne

Berita terkait

Seorang Ayah di Tangerang Jual Anak Kandung Balita Rp 15 Juta

1 jam lalu

Seorang Ayah di Tangerang Jual Anak Kandung Balita Rp 15 Juta

Seorang ayah di Tangerang menjual anak kandungnya seharga Rp 15 juta ketika sang ibu bekerja di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Sarankan WNI di Lebanon Ikut Evakuasi Selagi Masih Ada Kesempatan

1 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Sarankan WNI di Lebanon Ikut Evakuasi Selagi Masih Ada Kesempatan

Kementerian Luar Negeri meminta WNI di Lebanon agar tidak menunda evakuasi selagi masih ada kesempatan.

Baca Selengkapnya

Film Thailand How To Make Millions Before Grandma Dies Bersaing Menuju Piala Oscar 2025

1 jam lalu

Film Thailand How To Make Millions Before Grandma Dies Bersaing Menuju Piala Oscar 2025

Film Thailand, Lanma atau How To Make Millions Before Grandma Dies, siap bersaing di Piala Oscar. Apa istimewanya film ini?

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan 1 WNI di Kamboja Tewas Dikeroyok

10 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan 1 WNI di Kamboja Tewas Dikeroyok

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan adanya kasus WNI meninggal di Kamboja akibat kekerasan yang diduga dilakukan sesama WNI

Baca Selengkapnya

Ini Alasan WNI di Lebanon yang Tak Mau Dievakuasi

13 jam lalu

Ini Alasan WNI di Lebanon yang Tak Mau Dievakuasi

Kementerian Luar Negeri RI menyebut WNI yang masih ingin bertahan di Lebanon adalah mahasiswa dan pekerja migran.

Baca Selengkapnya

Nasib WNI di Lebanon: Evakuasi di Tengah Bentrok Israel vs Hizbullah

15 jam lalu

Nasib WNI di Lebanon: Evakuasi di Tengah Bentrok Israel vs Hizbullah

Sebanyak 25 WNI yang tinggal di Lebanon telah dievakuasi dan berada di tempat yang aman. Evakuasi WNI selanjutnya sedang direncanakan.

Baca Selengkapnya

116 WNI Pilih Bertahan di Lebanon usai Serangan Israel

15 jam lalu

116 WNI Pilih Bertahan di Lebanon usai Serangan Israel

Sebanyak 116 WNI masih bertahan di Lebanon. Pemerintah telah berupaya mengevakuasi para WNI tersebut meski mereka memilih menetap di Lebanon.

Baca Selengkapnya

40 WNI Sedang Dievakuasi dari Lebanon usai Serangan Israel

16 jam lalu

40 WNI Sedang Dievakuasi dari Lebanon usai Serangan Israel

Kementerian Luar Negeri menyebut sebanyak 40 WNI sedang dievakuasi dari Lebanon dalam periode 2-3 Oktober lalu

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Ungkap Alasan Masih Ada WNI di Lebanon usai Serangan Israel

20 jam lalu

Retno Marsudi Ungkap Alasan Masih Ada WNI di Lebanon usai Serangan Israel

Retno Marsudi mengungkap alasan sejumlah WNI lebih memilih untuk bertahan di Lebanon.

Baca Selengkapnya

Sekitar 25 WNI Sudah Dievakuasi dari Lebanon

1 hari lalu

Sekitar 25 WNI Sudah Dievakuasi dari Lebanon

WNI yang sekarang sedang dievakuasi sudah berada dalam perjalanan menuju Indonesia.

Baca Selengkapnya