Komnas HAM Desak Penyelidikan Kematian Warga Sipil Tarina Murib di Papua

Jumat, 18 Oktober 2024 14:47 WIB

Front Mahasiswa Anti Kekerasan Papua menggelar demo di depan gedung Komnas HAM RI, di Jakrta, Jumat 3 Maret 2023. Aksi ini sebagai bentuk Solidaritas rakyat Papua Wamena terhadap Pelanggaran HAM yang di perbuat oleh TNI/POLRI dan menuntut usut penembakan di Wamena yang mengakibatkan 9 orang meninggal. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menuntut penegakan hukum yang objektif dan transparan atas kematian Tarina Murib, seorang warga sipil. Tarina tewas dalam baku tembak antara Satgas Pamtas Yonif 303/SSM dan Kelompok Sipil Bersenjata (KSB) di Kampung Pamebut, Kabupaten Puncak, Papua.

Dalam peristiwa kontak tembak yang terjadi pada 3 Maret 2023 tersebut, delapan orang menjadi korban. Dua di antaranya meninggal, salah satunya Tarina Murib.

Dalam laporan akhirnya, Komnas HAM mengungkapkan bahwa peristiwa tersebut berawal dari pengejaran KSB Kalenak Murib oleh Satgas Yonif 303/SSM yang berujung pada kontak tembak di sekitar honai milik Tarina Murib. Hasil penyelidikan mengungkap, lokasi baku tembak berada di sekitar bangunan sipil, termasuk rumah warga dan sekolah dasar, yang meningkatkan risiko korban sipil.

"Penegakan hukum yang objektif dan transparan diperlukan agar peristiwa ini dapat diusut tuntas," ujar Komisioner Komnas HAM, Uli Parulian Sihombing dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 18 Oktober 2024.

Komnas HAM menilai, kematian warga sipil Tarina Murib mencerminkan risiko besar yang dihadapi warga sipil di Papua dalam konflik bersenjata yang kerap terjadi antara aparat keamanan dan kelompok bersenjata.

Dalam rekomendasinya, Uli menyebut Komnas HAM mendesak Panglima TNI untuk melakukan penyelidikan yang menyeluruh, menghindari operasi militer di area pemukiman, dan memastikan keselamatan warga sipil tetap terjaga. "Kehadiran TNI dan Polri dalam operasi di wilayah pemukiman harus dihindari agar korban sipil tidak berjatuhan lagi," tutur Uli.

Komnas HAM juga meminta kepolisian untuk mengambil tindakan hukum terhadap KSB yang melakukan kekerasan terhadap aparat maupun warga sipil. Harapannya, lanjut Uli, rekomendasi ini dapat menjadi pedoman untuk mencegah terjadinya insiden serupa di masa depan. Terkhusus dalam konflik yang melibatkan warga sipil di Papua.

Uli menilai, perlu pendekatan yang lebih berhati-hati dan menghormati hak asasi manusia dalam menangani konflik bersenjata di Papua. Pemenuhan hak hidup dan rasa aman bagi warga sipil harus menjadi prioritas utama dalam operasi militer yang berlangsung di wilayah tersebut, sesuai dengan prinsip-prinsip HAM sebagaimana dijamin oleh konstitusi Indonesia.

Pilihan Editor: KPK Sebut Pembentukan Kortas Tipikor Polri Tak Bikin Pemberantasan Korupsi Tumpang Tindih

Advertising
Advertising

Berita terkait

Masa Depan AI Masuk dalam Materi Pembekalan Calon Wakil Menteri Kabinet Prabowo di Hambalang

8 jam lalu

Masa Depan AI Masuk dalam Materi Pembekalan Calon Wakil Menteri Kabinet Prabowo di Hambalang

Hari kedua pembekalan Kabinet Prabowo, dihadiri oleh 54 peserta dengan materi geopolitik, masa depan AI, hingga berurusan dengan jurnalis.

Baca Selengkapnya

Tingkatkan Status Konservasi Mamberamo Foja, Indonesia Tambah Taman Nasional Jadi 57

23 jam lalu

Tingkatkan Status Konservasi Mamberamo Foja, Indonesia Tambah Taman Nasional Jadi 57

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, telah mendeklarasikan Taman Nasional Mamberamo pada Selasa lalu, 15 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Pemred Jubi Punya Rekaman CCTV Pelaku yang Lempar Bom Molotov, Ada 2 Orang

1 hari lalu

Pemred Jubi Punya Rekaman CCTV Pelaku yang Lempar Bom Molotov, Ada 2 Orang

Teror Bom Molotov yang terjadi pada media Jubi bukan pertama kalinya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Kantor Redaksi Jubi Papua Mendapat Teror Bom Molotov

1 hari lalu

Kronologi Kantor Redaksi Jubi Papua Mendapat Teror Bom Molotov

Kronologi Redaksi Media Jujur Bicara atau Jubi di Jayapura Papua mendapatkan teror bom pada Rabu, 16 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Seorang Pimpinan KKB Paniai

1 hari lalu

Polisi Tangkap Seorang Pimpinan KKB Paniai

Salah satu petinggi KKB, Jemmy Magai, ditangkap saat memindahkan ratusan amunisi

Baca Selengkapnya

Komite Keselamatan Jurnalis Desak Polisi Usut Serangan Molotov ke Redaksi Jubi di Papua

1 hari lalu

Komite Keselamatan Jurnalis Desak Polisi Usut Serangan Molotov ke Redaksi Jubi di Papua

Komite Keselamatan Jurnalis mengatakan pembiaran kasus serangan molotov ke Kantor Jubi akan memperburuk situasi kebebasan pers di Papua.

Baca Selengkapnya

Kantor Redaksi Jubi di Jayapura Papua Dilempar Bom Molotov

2 hari lalu

Kantor Redaksi Jubi di Jayapura Papua Dilempar Bom Molotov

Bom molotov ke kantor redaksi Jubi itu dilempar oleh dua orang yang berboncengan sepeda motor.

Baca Selengkapnya

Siapakah Natalius Pigai Aktivis HAM yang Digadang Jadi Menteri Prabowo?

3 hari lalu

Siapakah Natalius Pigai Aktivis HAM yang Digadang Jadi Menteri Prabowo?

Natalius Pigai mantan komisioner Komnas HAM salah seorang yang dipanggil Prabowo untuk terlibat sebagai menteri di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: 3 Pelanggaran HAM Kasus Vina dan Eky, Penganiaya Siswa Madrasah Aliyah di Tebet Jago Pencak Silat

3 hari lalu

Top 3 Hukum: 3 Pelanggaran HAM Kasus Vina dan Eky, Penganiaya Siswa Madrasah Aliyah di Tebet Jago Pencak Silat

Komnas HAM telah melakukan pemantauan terhadap kasus kematian Vina dan Eky di Cirebon 8 tahun silam dan menemukan 3 jenis pelanggaran HAM.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Presiden Direktur RDG Airlines Gibrael Isaak

4 hari lalu

KPK Periksa Presiden Direktur RDG Airlines Gibrael Isaak

Sebelumnya, KPK pernah memeriksa Gibrael Isaak pada 8 September 2023 terkait dugaan TPPU yang dilakukan oleh mantan Gubernur Papua Lukas Enembe.

Baca Selengkapnya