Mantan Pentolan Jamaah Islamiyah Hadiri Peringatan Hari Santri

Selasa, 22 Oktober 2024 11:10 WIB

Enam mantan tokoh Jamaah Islamiyah tampak menghadiri Apel Hari Santri di taman Proklamasi, Jakarta Pusat. Mereka adalah Mustaqim Safar, Abu Haris, Ahmad syaifullah , Dikdik Mudzakir, Yusuf Sutisna dan Qosdi Ridwanullah. Mereka saling berpelukan dengan Menteri Agama, Nasaruddin Umar. Selasa, 22 Oktober 2024. Tempo/Jihan Ristiyanti

TEMPO.CO, Jakarta - Saat lagu Indonesia Raya dikumandangkan di Apel Hari Santri di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, sejumlah mantan tokoh Jamaah Islamiyah (JI) dengan hikmat mengikuti. Mereka di antaranya Mustaqim Safar dan Abu Haris.

Mustaqim merupakan mantan Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) yang terafiliasi kelompok Jamaah Islamiyah. Mereka bersama tokoh lain dan para santri menggunakan baju koko berwarna putih dengan peci hitam mengikuti agenda Apel Santri hari ini.

"Hari yang menggembirakan dan menambah juang semangat kami untuk membela negeri ini," ujar Abu Haris, pengurus pesantren Al-Muttaqin Jepara, Selasa, 22 Oktober 2024.

Selain dua tokoh itu, ada empat mantan pentolan Jamaah Islamiyah yang ikut hadir. Mereka meliputi Ahmad syaifullah, Dikdik Mudzakir, Yusuf Sutisna, dan Qosdi Ridwanullah. Mereka semua merupakan pengasuh di pondok pesantren yang berbeda.

Abu Haris, misalnya, pengasuh pondok pesantren Al-Muttaqin Jepara. Sedangkan Ahmad Syaifullah dari Ar-Rahman Jawa Timur, Dikdik Mudzakir dari pesantren Tahfizhul Qur'an Ulul Albab Sukoharjo, Yusuf Sutisna dari Pesantren Nurul Hadid Cirebon, dan Qosdi Ridwanullah dari Pesantren Darusy Syahadah Boyolali.

Advertising
Advertising

Mereka dan sekelompok pentolan tokoh Jamaah Islamiyah lainnya secara resmi telah mendeklarasikan pembubaran JI dan kembali kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia pada 30 Juni 2024 lalu. Mustaqin mengatakan meski deklarasi baru diucapkan, namun para tokoh dari JI telah melakukan diskusi tersebut beberapa tahun sebelumnya. "Perubahan ini berangkat dari pandangan para kader," ujar dia.

Di penghujung agenda Apel Hari Santri, mereka berenam kemudian dipanggil oleh pemandu acara dan menghampiri Menteri Agama Nasaruddin Umar. "Hadir bersama kita, enam pengasuh pondok pesantren yang kembali ke pangkuan Republik Indonesia," ujar MC acara.

Sebagai simbol kembalinya keenam tokoh tersebut ke NKRI, mereka berpelukan dengan Menteri Agama dan melakukan sesi foto bersama. Saat sesi Apel Hari Santri berakhir, keenam mantan tokoh JI juga tampak mengobrol akrab dengan peserta apel santri lainnya.

Deklarasi pembubaran JI di Hotel Lorin, Sentul, dan dihadiri oleh sekitar 131 orang. Mereka berkomitmen untuk menanggalkan doktrin yang selama ini ditanamkan di JI yang mempraktikkan takfiri dan berjihad dengan cara kekerasan seperti bom bunuh diri.

Jamaah Islamiyah didirikan oleh Abdullah Sungkar dan Abu Bakar Ba'asyir pada 1993. Sebelumnya mereka adalah kader Negara Islam Indonesia. Sejak tahun 2000, kelompok ini dituding berada di balik teror mematikan di beberapa wilayah. Antara lain peristiwa bom Bali pada 2002, bom mobil di kedutaan besar Australia, dan bom bunuh diri di hotel JW Marriot.

Pilihan Editor: Cerita Mantan Panglima Militer Jamaah Islamiyah soal Kekuatan Tempur JI yang Kini Bubar

Berita terkait

Asal-usul Peringatan Hari Santri Nasional Diperingati Tiap 22 Oktober

1 jam lalu

Asal-usul Peringatan Hari Santri Nasional Diperingati Tiap 22 Oktober

Hari Santri mulai diperingati setelah terbitnya Keputusan Presiden atau Keppres Nomor 22 Tahun 2015

Baca Selengkapnya

Menteri Agama Nasaruddin Umar Pimpin Apel Hari Santri di Tugu Proklamasi

1 jam lalu

Menteri Agama Nasaruddin Umar Pimpin Apel Hari Santri di Tugu Proklamasi

Pada apel Hari Santri, Menteri Agama Nasaruddin Umar ingatkan agar Santri berani bermimpi dan mengambil sikap untuk NKRI.

Baca Selengkapnya

Hari Santri Nasional, Cak Imin Singgung Beda Santri Sekarang dan Zaman Dulu

4 jam lalu

Hari Santri Nasional, Cak Imin Singgung Beda Santri Sekarang dan Zaman Dulu

Cak Imin mengunjungi Pondok Pesantren Mahasina Darul Quran Wal Hadits di Jatiwaringin untuk memperingati Hari Santri Nasional 2024.

Baca Selengkapnya

Profil Nasaruddin Umar, Calon Menteri dalam Kabinet Prabowo - Gibran

5 hari lalu

Profil Nasaruddin Umar, Calon Menteri dalam Kabinet Prabowo - Gibran

Nasaruddin Umar mengaku telah mendapatkan kepercayaan untuk mengemban tugas sebagai salah satu menteri dalam kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Imam Besar Istiqlal Nasaruddin Umar Tak Menyangka Dapat Tugas dari Prabowo Jadi Menteri

7 hari lalu

Imam Besar Istiqlal Nasaruddin Umar Tak Menyangka Dapat Tugas dari Prabowo Jadi Menteri

Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menjadi salah satu calon menteri kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

UIN Jakarta: Menyorot Langkah Jamaah Islamiyah Setelah Bubar

11 hari lalu

UIN Jakarta: Menyorot Langkah Jamaah Islamiyah Setelah Bubar

Para anggota senior Jamaah Islamiyah telah membubarkan organisasi tersebut pada 30 Juni 2024. Bagaimana para pakar menyoroti hal ini?

Baca Selengkapnya

Hari Santri 2024, Menag Ajak Terus Berjuang untuk Masa Depan

11 hari lalu

Hari Santri 2024, Menag Ajak Terus Berjuang untuk Masa Depan

Dulu para santri berjuang melawan penjajah, maka saat ini santri harus mampu menaklukan tantangan zaman.

Baca Selengkapnya

Cerita Mantan Panglima Militer Jamaah Islamiyah soal Kekuatan Tempur JI yang Kini Bubar

23 hari lalu

Cerita Mantan Panglima Militer Jamaah Islamiyah soal Kekuatan Tempur JI yang Kini Bubar

Khoirul Anam blak-blakan mulai dari pelatihan militer yang dijalani anggota Jamaah Islamiyah hingga kekuatan tempur mereka

Baca Selengkapnya

Blak-Blakan Eks Petinggi Jamaah Islamiyah: Militer JI Ikut Dibubarkan, Senjata Diserahkan

24 hari lalu

Blak-Blakan Eks Petinggi Jamaah Islamiyah: Militer JI Ikut Dibubarkan, Senjata Diserahkan

Ada konsekuensi yang harus dibayar setelah organisasi Jamaah islamiyah

Baca Selengkapnya

2 Pertemuan Petinggi Jamaah Islamiyah Sebelum Deklarasi Pembubaran JI

24 hari lalu

2 Pertemuan Petinggi Jamaah Islamiyah Sebelum Deklarasi Pembubaran JI

Amir atau pimpinan tertinggi Jamaah Islamiyah (2007-2019), Para Wijayanto, menceritakan dua pertemuannya dengan tokoh senior JI.

Baca Selengkapnya