TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepolisian Sektor Jatinegara menggelar Operasi Brantas Jaya untuk menekan perdagangan petasan, Senin (24/8). Dari dua pedagang di Pasar Mester, Jakarta Timur, terjaring 13.925 petasan jenis korek api yang disembunyikan dalam gerobak.
Edi Ibrahim, 28 tahun, dan Wasyono, 25, menjual petasan dengan kedok kembang api. "Ngakunya jual kembang api saja, tapi setelah digeledah dalam gerobak penuh petasan," kata Kepala Kepolisian Sektor Jatinegara Komisaris Sriyanto. Petasan tersebut dibungkus kertas coklat.
Edi dan Wasyono mengaku baru pertama kali berjualan petasan. Warga Cirebon, Jawa Barat, itu membelinya dari orang yang tidak dikenal. "Karena murah, saya beli," kata Edi yang ditahan di Kantor Polsek.
Sriyanto mengatakan razia akan terus dilakukan untuk menjaga ketertiban lingkungan di Bulan Ramadan. Kepemilikan petasan juga dikuatirkan terkait isu terorisme. "Takutnya mereka menyimpan bahan peledak berkekuatan besar," ujarnya.
REZA M
Edi Ibrahim, 28 tahun, dan Wasyono, 25, menjual petasan dengan kedok kembang api. "Ngakunya jual kembang api saja, tapi setelah digeledah dalam gerobak penuh petasan," kata Kepala Kepolisian Sektor Jatinegara Komisaris Sriyanto. Petasan tersebut dibungkus kertas coklat.
Edi dan Wasyono mengaku baru pertama kali berjualan petasan. Warga Cirebon, Jawa Barat, itu membelinya dari orang yang tidak dikenal. "Karena murah, saya beli," kata Edi yang ditahan di Kantor Polsek.
Sriyanto mengatakan razia akan terus dilakukan untuk menjaga ketertiban lingkungan di Bulan Ramadan. Kepemilikan petasan juga dikuatirkan terkait isu terorisme. "Takutnya mereka menyimpan bahan peledak berkekuatan besar," ujarnya.
REZA M
