TEMPO Interaktif, Jakarta - Kondisi Menara Syahbandar di kawasan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, semakin memprihatinkan. Posisi menara yang berdiri sejak 1839 itu semakin miring.
"Jika dibiarkan akan roboh," kata Kepala Unit Pelaksana Museum Bahari Gatut Dwi Hastoro di kantornya. Menurut dia, Menara Syahbandar membutuhkan penanganan yang serius karena sudah darurat. Kemiringan menara sudah dideteksi sejak akhir 1990-an. Pada saat diukur pada 2002, kemiringannya 2,5 derajat ke arah Selatan.
Pada akhir 2009, pengelola museum bersama dengan tim ahli dari Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, dan Ikatan Arsitek Indonesia mengkaji struktur bangunan. Hasilnya, penyebab miringnya menara karena pembangunan saluran air Kali Pakin plus banyaknya kendaraan berat yang melintas di Jalan Pakin, dekat menara.
Sofian
"Jika dibiarkan akan roboh," kata Kepala Unit Pelaksana Museum Bahari Gatut Dwi Hastoro di kantornya. Menurut dia, Menara Syahbandar membutuhkan penanganan yang serius karena sudah darurat. Kemiringan menara sudah dideteksi sejak akhir 1990-an. Pada saat diukur pada 2002, kemiringannya 2,5 derajat ke arah Selatan.
Pada akhir 2009, pengelola museum bersama dengan tim ahli dari Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, dan Ikatan Arsitek Indonesia mengkaji struktur bangunan. Hasilnya, penyebab miringnya menara karena pembangunan saluran air Kali Pakin plus banyaknya kendaraan berat yang melintas di Jalan Pakin, dekat menara.
Sofian