Aliran PAM Tujuh RT di Tanjung Priok Beberapa Pekan Mati Total

Reporter

Editor

Senin, 8 Maret 2010 15:12 WIB

TEMPO Interaktif, JAKARTA--Aliran air Perusahaan Air Minum (PAM) di tujuh rukun tetangga, RW 11, Asrama PJKA-POLRI, Pela-pela, Tanjung Priok, Jakarta Utara, mati total. Persoalan terhentinya distribusi air PAM yang dioperatori PT Aetra ini sudah terjadi antara dua minggu hingga dua bulan belakangan.

"Tiap-tiap RT dan warga, waktu terjadinya bervariasi," kata Trio (35), Ketua RT 04, saat ditemui di rumahnya, Jakarta, Senin (8/3). "Kalau di wilayah saya, air PAM sudah mati hampir dua minggu."

Menurut Trio, matinya aliran air PAM saat ini bukan yang pertama kali terjadi. Selama kurun waktu lebih dari lima tahun belakangan, kejadian serupa sudah berkali-kali terjadi. "Sebab itu banyak warga mengeluh, dan menolak membayar tagihan," ujar dia.

Selama aliran air PAM mati, kebutuhan air di rumah-rumah warga RT 04 dipenuhi dari sumur umum yang terletak sekitar 50 meter dari rumah Ketua RT 04. Padahal air dari sumur berdiameter sekitar 50 sentimeter dengan kedalaman dari bibir sumur hingga permukaan air sekitar dua meter ini berwarna agak keruh.

Yuli (36), salah satu warga RT 04 yang berprofesi berdagang makanan, mengeluhkan matinya aliran air PAM telah mengganggu usahanya. Sebab, kebutuhan air bersih untuk minum dan memasak makanan yang akan ia dagangkan tidak bisa dipenuhi sewaktu-waktu. "Terpaksa harus menunggu penjual air pikulan lewat, seharga Rp 4 ribu per dua jerigen," katanya.

Bukan itu saja, ketika aliran sedang tidak bermasalah, air yang keluar pun tidak pernah banyak. Meski begitu, tagihan penggunaan air yang dikirimkan ke rumahnya rata-rata mencapai sekitar Rp 75 ribu per bulan. "Saya heran, walaupun air yang keluar kecil, meterannya berputar kencang," ujar Yuli.

Keluhan senada juga dilontarkan Teni (38), Ketua RT 07, bahwa tagihan air di rumahnya rata-rata mencapai Rp 80 ribu lebih. Bahkan besarnya tagihan tidak pernah berubah, meski telah menyampaikan keluhan itu ke Aetra. "Padahal air sering mati, dan giliran keluar kecilnya minta ampun," kata bapak dua anak tersebut.

Sebagai bentuk protes, Teni pun menolak melunasi tagihan air selama beberapa bulan di tahun 2008. Akibatnya, aliran air PAM di rumahnya dicabut sejak setahun lalu. "Saya memang sengaja tidak mau bayar, biar dicabut," ujar dia.

Kini, Teni melanjutkan, beberapa warga RT 07 mengikuti cara menolak membayar tagihan seperti yang pernah ditempuhnya. Ancaman pencabutan aliran air juga tidak digubris. "Mereka lebih memilih menggunakan air sumur, dan membeli air pikulan untuk masak dan minum," katanya. Hingga berita ini diturunkan, pihak PT Aetra belum dapat dikonfirmasi.

WAHYUDIN FAHMI

Berita terkait

PDAM Depok Target 157 Ribu Pelanggan pada 2021

1 Juni 2018

PDAM Depok Target 157 Ribu Pelanggan pada 2021

Direktur Umum PDAM Tirta Asasta Kota Depok E.E. Sulaeman menargetkan 157 ribu pelanggan pada 2021.

Baca Selengkapnya

Sentul City Beli Air PDAM Tirta Kahuripan Rp 3.912 / Meter Kubik

27 Maret 2018

Sentul City Beli Air PDAM Tirta Kahuripan Rp 3.912 / Meter Kubik

PDAM Tirta Kahuripan menyatakan tarif air yang didistribusikan ke pihak manajemen Sentul City saat ini adalah Rp 3.912,- per meter kubik.

Baca Selengkapnya

Proyek Aetra Tangerang, Berapa Ribu Pasokan Air yang Ditargetkan?

25 Maret 2018

Proyek Aetra Tangerang, Berapa Ribu Pasokan Air yang Ditargetkan?

PT Aetra Tangerang menargetkan ribuan sambungan air baru untuk pasokan air bersih bisa selesai dibangun pada tahun 2018 ini.

Baca Selengkapnya

Pipa PDAM Tangerang Bocor, Jakarta Siap-siap Krisis Air Bersih

24 September 2017

Pipa PDAM Tangerang Bocor, Jakarta Siap-siap Krisis Air Bersih

Ada kebocoran pipa jalur distribusi air bersih dari PDAM Tangerang ke wilayah Jakarta.

Baca Selengkapnya

Baru 32 Persen Warga Kabupaten Tangerang Terlayani Air Bersih

14 April 2017

Baru 32 Persen Warga Kabupaten Tangerang Terlayani Air Bersih

Pasokan air baku dari sejumlah sungai belum mencukupi seluruh kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Air Kali Bekasi Keluar Busa, Pasokan untuk PDAM Berkurang  

17 Maret 2017

Air Kali Bekasi Keluar Busa, Pasokan untuk PDAM Berkurang  

Diduga tercemar limbah, air Kali Bekasi mengeluarkan busa. Akibatnya pasokan air untuk PDAM setempat berkurang.

Baca Selengkapnya

Ganggu Jalan Tol Bogor-Sukabumi, PDAM Diminta Bongkar Pipa

19 Januari 2016

Ganggu Jalan Tol Bogor-Sukabumi, PDAM Diminta Bongkar Pipa

PDAM Pakuan diminta memindahkan pipa yang menghalangi pembangunan Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi dalam waktu kurang dari sepekan dan tanpa kompensasi.

Baca Selengkapnya

PAM dan PAL Jaya Dimerger, Ahok: Pemasangan Pipa Gratis

6 Oktober 2015

PAM dan PAL Jaya Dimerger, Ahok: Pemasangan Pipa Gratis

Ahok meminta dua perusahaan PAM dan PAL Jaya digabung. Pemasangan pipa tak perlu bayar.

Baca Selengkapnya

Bandung Krisis Air, Ridwan Kamil Minta Hotel Berhemat

5 Oktober 2015

Bandung Krisis Air, Ridwan Kamil Minta Hotel Berhemat

Ridwan Kamil akan mengeluarkan surat edaran ke hotel-hotel.

Baca Selengkapnya

Air PDAM Malang Tercemar Bangkai Ikan

18 November 2014

Air PDAM Malang Tercemar Bangkai Ikan

Gangguan pelayanan PDAM lainnya: aliran air hanya lancar saat

malam hari.

Baca Selengkapnya