Warga menyaksikan petugas pemadam kebakaran memadamkan api yang membakar Pasar Inpres Senen blok VI, Jakarta Kamis (11/3) dini hari. Sedikitnya 200 kios pakaian bekas impor dan tas habis terbakar. ANTARA/Fanny Octavianus
TEMPO Interaktif, Jakarta - Mulai besok para pedagang sudah bisa kembali berdagang di bekas lokasi Pasar Senen yang terbakar. Hal itu diungkapkan Manajer Area 02 Pasar Senen, Ivo Edwin Ariyanto, Kamis (25/3), dalam konferensi pers di daerah Tugu Tani, Jakarta Pusat.
“Lorong-lorong sudah kami bersihkan. Kios-kios juga sudah kami cat. Cuma memang pembersihan bagian dalam kios agak lama, karena pedagang harus menyortir barang-barang mana saja yang masih layak pakai dan jual,” kata Ivo.
Kebakaran Pasar Senen pada 11 Maret lalu menghanguskan 472 tempat usaha formal dan 150 tempat dagang pedagang kaki lima dari total 2.238 tempat usaha formal dan 231 tempat dagang PKL di Blok VI.
Mulai sore ini, ujar Ivo, pedagang kaki lima yang lapaknya terbakar bisa mulai memasuki lantai satu Pasar Senen. Padahal, sebelumnya mereka tak diizinkan berdagang di dalam pasar.
“Kami sudah ada kesepakatan dengan pedagang kaki lima, mereka boleh masuk ke lantai satu. Dan kami sudah atur dan petak-petakkan tempat itu, agar tidak ada pedagang kaki lima siluman.”
Direktur Utama PD Pasar Jaya, Djangga Lubis, dalam acara yang sama mengatakan hasil penelitian konsultan menyebutkan pascakebakaran bangunan Pasar Senen masih layak guna.
Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif
26 hari lalu
Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati
28 hari lalu
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati
Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.