Ayah Listia Ditipu Orang Yang Mengaku Polisi  

Reporter

Editor

Sabtu, 27 Maret 2010 16:21 WIB

Listia Magdalena. Dok. Pribadi

TEMPO Interaktif, Jakarta - Tan Koen Loew ayah Listia Magdalena yang jadi korban penusukan temannya ternyata sempat ditipu oleh polisi palsu. Kejadian itu terjadi saat anaknya masih tergolek lemas setelah ditusuk Maisy Nathania sebanyak 17 kali.

Menurut Tan, saat itu dia mendapat telepon yang tersambung ke rumah sakit itu. "Waktu itu anak saya baru selesai operasi kedua, saya dibilangin sama Satpam rumah sakit ada telepon dari polisi," katanya. Tanpa curiga diapun menerima telepon tersebut.

Dalam percakapan telepon itu, polisi gadungan itu meminta sejumlah uang dengan mengatasnamakan Kepala Kepolisian Sektor Kembangan Barnabas Imam Setyanto. "Dia bilang polisi butuh bantuan operasional untuk memperlancar kasus anak saya," kata Tan.

Orang yang mengaku polisi itupun meyakinkan Tan dengan menyebut nama Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Kembangan Inspektur Satu Alexander. "Terus juga penyidik yang mengambil keterangan saya, saya tidak curiga saat itu, saya juga panik karena anak saya baru selesai operasi," ujarnya.

Tan pun kemudian menyebut angka Rp 5 juta untuk permintaan itu. "Wah kurang itu pak," kata Tan menirukan lelaki itu. Tan kemudian menyebut angka Rp 10 juta yang juga tak disetujui pria tadi. Akhirnya "polisi" itu meminta uang Rp 15 juta agar kasus anaknya cepat beres. "Saya diminta untuk transfer duitnya ke sebuah rekening Bank Rakyat Indonesia Cabang Kreo atas nama Syaiful Anwar," katanya.

Rupanya penipu itu kegirangan karena berhasil menguras uang Tan. Dia pun kembali menelpon ayah Listia itu. "Dia minta Rp 10 juta lagi. Baru saya mikir jangan-jangan ini penipuan," katanya.

Advertising
Advertising

Karena curiga dia pun melaporkan kejadian itu ke Barnabas. "Waktu itu saya cerita ke pak Barnabas, dan dia bilang itu penipuan, saya disuruh lapor ke Pak Alex Kanit Reskrim," cerita Tan.

Anehnya polisi tak membuatkan Berita Acara untuk kasusnya ini. "Saya cuma lapor saja tapi tidak ada BAP nya," katanya. Meski demikian Tan mengikhlaskan uang tersebut. "Itung-itung buang bala," ujarnya. Ia mengaku melihat perkembangan kesehatan Listia saja dirinya sudah sangat senang. "Listia masih hidup saja itu sudah ajaib, dia kena 17 tusukan lho," kata Tan.

Barnabas Imam yang dikonfirmasikan permasalahan ini membenarkan kejadian tersebut. "Iya, waktu itu Pak Obed (Tan) cerita kalau dia ditipu orang sebesar Rp. 15 juta, kemudian saya suruh bikin laporan ke Pak Alexander, Kanit Reskrim," ujarnya.


Febriyan

Berita terkait

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

17 hari lalu

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

Seorang pegawai honorer kementerian berusia 42 tahun dilaporkan hilang sejak 30 Maret 2024 lalu. Jasadnya ditemukan terkubur di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

19 hari lalu

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

Polres Makassar mengungkap kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga berinisial J, 35 tahun, yang terjadi pada enam tahun lalu

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

25 hari lalu

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

Jurnalis itu dianiaya tiga anggota TNI AL setelah memberitakan penangkapan kapal bermuatan bahan bakar minyak jenis Dexlite.

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

26 hari lalu

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

Komandan Pangkalan TNI AL Ternate Letkol Ridwan Aziz menanggapi kasus penganiayaan seorang jurnalis di Halmahera Selatan, Maluku Utara, Sukandi Ali.

Baca Selengkapnya

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

27 hari lalu

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

Direktur Polairud Polda Malut membantah bahwa kapal pengangkut minyak milik mereka ditangkap KRI milik TNI AL. Berbuntut penganiayaan jurnalis.

Baca Selengkapnya

Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

27 hari lalu

Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

Kapolsek memastikan polisi telah mengantongi identitas pelaku pembacokan di Bintaro Sektor 9 itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

30 hari lalu

Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

Aria Wira Raja tersangka penganiayaan anggota TNI hingga tewas di Bantargebang ditangkap saat hendak pulang ke Palembang.

Baca Selengkapnya

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

30 hari lalu

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

Perkara penganiayaan ini bermula dari video viral Sures yang mengaku diculik dan dianiaya enam prajurit TNI dari Yonif Raider 100/PS.

Baca Selengkapnya

Ketua LPM di Depok Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Pasutri Polisi, Korban Developer Nakal

31 hari lalu

Ketua LPM di Depok Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Pasutri Polisi, Korban Developer Nakal

Selain menganiaya Ketua LPM Bedahan Depok tersebut pasutri itu diduga juga memukul karyawan dan mengintimidasi istri Rizal.

Baca Selengkapnya

KKJ Desak KSAL Adili 3 Anggota TNI AL Pelaku Kekerasan terhadap Jurnalis di Maluku Utara

32 hari lalu

KKJ Desak KSAL Adili 3 Anggota TNI AL Pelaku Kekerasan terhadap Jurnalis di Maluku Utara

Tiba di pos, anggota TNI AL menginterogasi Sukandi soal berita yang dibuatnya.

Baca Selengkapnya