Genderang-Tambur Semangati Warga Benteng Menolak Penggusuran
Reporter
Editor
Selasa, 13 April 2010 08:44 WIB
Aksi warga Lebakwangi kecamatan Neglasari, Banten untuk menolak penggusuran. TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO Interaktif, Jakarta - Banyak cara dilakukan warga Benteng, Tangerang untuk menolak penggusuran yang akan dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja hari ini. Untuk membangkitkan semangat perlawanan, mereka memeriahkan suasana dengan bunyi-bunyian. Genderang dan tambur -- biasa digunakan untuk kesenian barongsay -- ditabuh. Panci dan kaleng dipukul bertalu-talu.
Ratusan warga tua-muda dan bocah berikat kepala merah. Bukannya bersedih, mereka justru bernyayi.
Diana Ginting, 45, dengan suara serak tetapi lantang memimpin barisan. Mereka membuat barikade. Warga dengan semangat meneriakan yel-yel: "tolak penggusuran! Tidak mundur meski mesin pengeruk Satpol PP datang."
Muhamad Isnur dari LBH Jakarta mengomando agar warga bergandeng erat dari barisan pertama hingga puluhan saf ke belakang.
"Apakah jika ada 1000 pasukan datang ibu-ibu mundur?" tanya Isnur. Ibu-ibu menjawab "Tidaaaaak.."
Sampai laporan ini ditulis warga berlatih memasang kuda-kuda dan bergandeng membentuk rantai pertahanan.
Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku
57 hari lalu
Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku
Otorita IKN mendatangi warga Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Otorita IKN menyebut kedatangannya sebagai ajang silaturahmi antara pemerintah dan warga di bulan Ramadan.