Baliho Wali Kota Depok Dianggap Sosialisasi Terselubung

Reporter

Editor

Minggu, 4 Juli 2010 14:55 WIB

TEMPO Interaktif, Depok - Ketua DPRD Depok, Rintis Yanto menilai banyaknya spanduk dan baliho yang menampilkan wajah walikota Depok Nur Mahmudi Ismail sebagai alat sosialisasi terselubung.
"Kalau saya seorang incumbent, lalu ada wajah saya di Margonda Raya. Kalau terlalu banyak, kan, namanya alat sosialissi terselubung," katanya Sabtu lalu.

Menurutnya, ketegasan untuk tidak menampilkan foto wajah di tempat-tempat umum, tidak hanya berlaku bagi baliho yang memuat wajah bakal calon wali kota saja. Tetapi, juga harus berlaku untuk calon-calon yang berasal dari pemerintahan. Terlebih lagi, sampai saat ini alat sosialisasi berupa spanduk dan baliho masih sangat berpengaruh bagi masyarakat.

Ketika ditanyakan tentang kemungkinan pemasangan foto-foto tersebut bukan keinginan wali kota tetapi keinginan Organisasi Perangkat Daerah di bawahnya, Rintis menganggap perilaku-perilaku seperti itu, sudah seharusnya dihapuskan karena tidak mendidik masyarakat.

Ia khawatir, jika pola-pola bawahan yang cenderung tunduk dan merasa harus mensukseskan pimpinannya, dibiarkan terus terjadi, maka birokrasi akan tumbuh menjadi bagian dari sebuah alat kepentingan politik. "Yang namanya birokasi harus bebas dari kepentingan politik," katanya.

Kepala Bidang Teknologi Informasi Dinas Komunikasi dan Informasi Herry Pansila membantah jika penggunaan foto walikota dalam baliho merupakan sosialisasi terselubung. Menurutnya, penggunaan wajah Nur Mahmudi dalam mensosialisasikan program pemerintah lebih untuk menunjukkan sosoknya sebagai kepala pemerintahan di Kota Depok.

Advertising
Advertising

Jika pada baliho-baliho tertentu, seperti baliho event Porda Jawa Barat, wajah Nur Mahmudi hanya tampil sendiri, hal tersebut disebabkan permasalahan luas baliho yang terbatas. "Kami sebenarnya sudah coba untuk pasang wajah Pak Nur berdampingan dengan Ketua KONI, tapi tempatnya terbatas," kata dia.

Dalam mempersiapkan baliho pun, tim dari Diskominfo jarang sekali menggunakan foto baru. Foto-foto yang ditampilkan, Kata Harry, merupakan stok lama.

Menurut Herry bukanlah sesuatu yang tepat jika mengatakan foto wali kota di baliho-baliho sebagai suatu bentuk kampanye. Hal tersebut disebabkan sampai saat ini, belum ada pernyataan bahwa Nur Mahmudi akan mencalonkan diri lagi sebagai wali kota.

Tetapi, jika nantinya Nur Mahmudi akan mencalonkan diri lagi, maka Diskominfo akan menuruti peraturan Komisi Pemilihan Umum. "Kalau nanti jadi calon, maka kami akan hindari pakai wajah walikota dalam sosialisasi program pemerintah," ujarnya ketika dihubungi Tempo, Minggu (04/07).

TIA HAPSARI

Berita terkait

Pencurian di Depok, Polisi Tangkap Komplotan yang 50 Kali Beraksi

7 Desember 2018

Pencurian di Depok, Polisi Tangkap Komplotan yang 50 Kali Beraksi

Polisi terus mengejar jaringan pencurian di tiga kecamatan di Kota Depok.

Baca Selengkapnya

Pencurian Marak di Depok Maharaja, Polisi Diminta Rajin Patroli

7 Desember 2018

Pencurian Marak di Depok Maharaja, Polisi Diminta Rajin Patroli

Di kompleks Perumahan Depok Maharaja, Kelurahan Rangkapan Jaya, sering terjadi pencurian dan sampai saat ini belum terungkap.

Baca Selengkapnya

Retakan Tanah di Depok, Ahli Geologi Duga Sudah Ada Celah Kecil

22 Oktober 2018

Retakan Tanah di Depok, Ahli Geologi Duga Sudah Ada Celah Kecil

Dosen Geologi UI menduga ketika ada hujan air masuk melewati retakan tanah di Depok tersebut, menggerus dinding retakan dan makin lebar.

Baca Selengkapnya

Jika Ditahan Polisi, Nur Mahmudi Ismail Ancam Ajukan Praperadilan

12 September 2018

Jika Ditahan Polisi, Nur Mahmudi Ismail Ancam Ajukan Praperadilan

Polres Depok akan memeriksa Nur Mahmudi Ismail, mantan Wali Kota Depok, dalam kasus pelebaran Jalan Nangka.

Baca Selengkapnya

Razia Preman, Polres Depok Tangkap Pak Ogah, Pengamen, dan Timer

9 September 2018

Razia Preman, Polres Depok Tangkap Pak Ogah, Pengamen, dan Timer

Polres Depok menangkap 18 orang dalam operasi razia preman, salah satunya pencuri angkot.

Baca Selengkapnya

Prostitusi di Apartemen Depok yang Libatkan Mahasiswi Dibongkar

16 Agustus 2018

Prostitusi di Apartemen Depok yang Libatkan Mahasiswi Dibongkar

Polisi bongkar jaringan prostitusi di Depok dengan menangkap 4 PSK, dimana dua diantaranya mahasiswi.

Baca Selengkapnya

Akhir Pekan Jalan Margonda Depok Tak Bergerak, Ini Data Macetnya

9 Agustus 2018

Akhir Pekan Jalan Margonda Depok Tak Bergerak, Ini Data Macetnya

Dinas Perhubungan lakukan kajian menggunakan analisa V/C ratio (volume/capacity ratio) di Jalan Margonda Depok.

Baca Selengkapnya

Warga Beji Cegat Wali Kota Depok Memprotes Pembangunan Aparkost

15 April 2018

Warga Beji Cegat Wali Kota Depok Memprotes Pembangunan Aparkost

Pembangunan apartemen berkedok kost, Apartkost Avicienna di Depok, terus berlanjut.

Baca Selengkapnya

Pasar Kemiri Muka Depok Mau Digusur, 2000 Pedagang Akan Melawan

29 Maret 2018

Pasar Kemiri Muka Depok Mau Digusur, 2000 Pedagang Akan Melawan

Pengadilan Negeri Depok akan melakukan eksekusi lahan Pasar Kemiri Muka, Kota Depok pada 19 April 2018.

Baca Selengkapnya

Kurang Peduli pada Ruang Terbuka Hijau, Wali Kota Depok Disomasi

21 Februari 2018

Kurang Peduli pada Ruang Terbuka Hijau, Wali Kota Depok Disomasi

Jika Wali Kota Depok melalaikan somasi, Ruang Terbuka Hijau Movement akan mengajukan gugatan hukum.

Baca Selengkapnya