Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kurang Peduli pada Ruang Terbuka Hijau, Wali Kota Depok Disomasi

image-gnews
Koordinator Ruang Terbuka Hijau (RTH) Movement, Alfred Sitorus menyerahkan berkas somasi ke Pemerintah Kota Depok di Balaikota Depok, pada 21 Februari 2018. Foto: Ahmad Syafrudin
Koordinator Ruang Terbuka Hijau (RTH) Movement, Alfred Sitorus menyerahkan berkas somasi ke Pemerintah Kota Depok di Balaikota Depok, pada 21 Februari 2018. Foto: Ahmad Syafrudin
Iklan

TEMPO.CO, Depok – Empat aktivis Ruang Terbuka Hijau (RTH) Movement menyerahkan somasi kepada Wali Kota Depok Idris Abdul Somad terkait kegagalannya memenuhi RTH. Berkas somasi diterima perwakilan Wali Kota di Balaikota Depok pada Rabu 21 Februari 2018.

“Saat ini Depok baru memiliki 3.271 hektar, sedangkan amanat undang undang, RTH harusnya seluas 6.008,70 hektar atau 30 persen dari total luas Kota Depok,” kata Koordinator RTH Movement, Alfred Sitorus di Balaikota Depok.

Sehingga Pemerintah Kota Depok, ujar Alfred,  masih memiliki utang pemenuhan RTH seluas 2.738 hektar yang harus dipenuhi hingga 2030.

Baca juga:

Wali Kota Depok Akan Disomasi karena Dinilai Tak Peduli RTH
Wali Kota Depok Salahkan Pemerintah Pusat Soal RTH yang Berkurang

Alfred menilai Wali Kota Depok tidak serius memenuhi ketentuan undang-undang tersebut. Karena dalam waktu 10 tahun kebelakang, pemerintah malah memarginalkan RTH. Padahal fungsi RTH sebagai paru-paru kota dan wahana ruang publik untuk melakukan sosialisasi, refreshing, olahraga dan berkesenian.

“Pemerintah kota selama ini tertutup terhadap informasi RTH di Kota Depok, bisa dibuktikan dengan sulitnya mengakses informasi yang berkaitan program pemerintah kota,” kata Alfred.

Selain itu pemerintah Depok selama ini  menebang dan membabat daerah milik jalan (damija) dan hutan bambu di bantaran sungai. Hal ini malah semakin mempersempit RTH dan menurunkan daya dukung kota.

“Bisa dilihat di Jalan Margonda, berapa persen trotoar yang dapat digunakan oleh pejalan kaki, dan seberapa banyak ruang hijau disana,” lanjut Alfred.

Untuk itu, Alfred yang mewakili masyarakat meminta agar pemenuhan RTH di Kota Depok dapat lebih transparan, terlebih terhadal Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Selain itu ia juga meminta pemerintah Depok menjelaskan anggaran pembebasan lahan alun-alun.

Dana APBD untuk pembangunan Alun-alun Kota Depok sebesar Rp 164 miliar. Tetapi yang terpakai hanya Rp 110 miliar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam somasinya, Alfred menggunakan sistem citizen law suite yakni gugatan yang mengatasnamakan warga dan ditujukan kepada Pemerintah Kota Depok karena dianggap telah lalai menyediakan RTH.

“Apabila dalam kurun waktu 2 x 7 hari, somasi ini tidak diindahkan dan atau tidak ada tanggapan, maka kami akan melakukan gugatan hukum,”  kata Alfred.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretaris Daerah Depok, Herman Hidayat mengklaim, Pemerintah Kota Depok telah melibatkan publik terkait pemenuhan RTH. Hal itu dapat dilihat dari pelaksanaan Musrenbang.

“Dalam proses perwujudan RTH memang berat karena jika dilihat anggarannya tidak kecil. Sedangkan pemerintah memiliki prioritas, infrastruktur, ekonomi dan sebagainya. Jadi kita harus maklumi pemenuhan RTH di Depok ini agak lambat,” katanya.

Simak juga:

Disebut Kota Tak Layak Huni, Wali Kota Depok Sangkal Metodologi
Setahun Wali Kota Depok, Margonda Masih Semrawut

Menurut Herman, Pemerintah Depok terus berupaya untuk memenuhi RTH. Data terakhir menyebutkan, RTH di Depok telah bertambah dari 10 persen menjadi 11 persen.

“Tahun 2017 kami mengadakan 184 hektar atau bertambah sekitar 0,93 persen dari RTH yang telah tersedia. Ini artinya Pemkot Depok telah memiliki komitmen,” katanya.

Tahun ini, Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Depok telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 9 miliar untuk pemenuhan RTH di Depok.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengemudi Toyota Fortuner Halangi Perjalanan Ambulans, Polres Depok: Kami Selidiki

11 jam lalu

Tangkapan layar video viral Toyota Fortuner halangi perjalanan ambulans yang sedang membawa pasien ke rumah sakit di Depok, Jawa Barat. (TEMPO.)
Pengemudi Toyota Fortuner Halangi Perjalanan Ambulans, Polres Depok: Kami Selidiki

Polres Metro Depok menyatakan tengah menyelidiki peristiwa pengemudi Toyota Fortuner menghalangi perjalanan ambulans.


KPU Kota Depok Pastikan Tak Ada Paslon Wali Kota Jalur Independen di Pilkada 2024

13 jam lalu

Warga saat mengurus berkas pindah memilih atau pindah TPS Pemilu di kantor KPU Depok, Jawa Barat, Senin, 15 Januari 2024. Hari terakhir pengurusan surat pemilih yang pindah tempat memilih atau TPS bagi pemilih yang sudah terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), agar tetap bisa melakukan pencoblosan di lain tempat ramai dipadati oleh warga. TEMPO/M Taufan Rengganis
KPU Kota Depok Pastikan Tak Ada Paslon Wali Kota Jalur Independen di Pilkada 2024

KPU Kota Depok mengungkap alasan tidak ada paslon wali kota dari jalur independen atau perseorangan di Pilkada 2024.


Kronologi Spanduk Kandidat Wali Kota Depok yang Diusung PDIP Dicopot Satpol PP

14 jam lalu

Personel Satpol PP Kota Depok saat mencopot spanduk Supian Suri di sekitar Kecamatan Cilodong, Depok, Kamis, 16 Mei 2024. Foto : Istimewa
Kronologi Spanduk Kandidat Wali Kota Depok yang Diusung PDIP Dicopot Satpol PP

Petugas Satpol PP menurunkan spanduk kandidat Wali Kota Depok mendapat kritik dari politikus PDIP. Begini kronologinya.


Bima Arya Sebut Depok Panas, Mohammad Idris : Perubahan Iklim

14 jam lalu

Wali Kota Depok Mohammad Idris menjelaskan tentang program pemberian makanan tambahan usai rapat paripurna persetujuan DPRD terhadap raperda APBD Kota Depok Tahun 2024 di Gedung DPRD Kota Depok, Rabu 22 November 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Bima Arya Sebut Depok Panas, Mohammad Idris : Perubahan Iklim

Wali Kota Depok Mohammad Idris merespon statement kandidat calon Gubernur Jawa Barat dari PAN, Bima Arya yang mengatakan Depok panas dan kurang penghijauan.


Kisah Haru Korban Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok, Demi Ikut Study Tour Rela Jadi Kuli Bangunan

21 jam lalu

Orang tua siswa korban tewas rombongan bus SMK Lingga Kencana, Diana menunjukan foto semasa hidup mendiang Mahesya di RT. 01/10 kelurahan Rangkapanjaya Baru, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Minggu, 12 Mei 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Kisah Haru Korban Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok, Demi Ikut Study Tour Rela Jadi Kuli Bangunan

Dua korban bus rombongan SMK Lingga Kencana sempat menjadi kuli bangunan untuk membayar biaya study tour senilai 800 ribu. Ini kisah lainnya.


Tersangka Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Bisa Bertambah, Pengusaha dan Karoseri Bus Akan Diperiksa

1 hari lalu

Kondisi bus Putera Fajar rombongan dari SMK Lingga Kencana Depok yang terlibat kecelakaan maut di Ciater, Subang, Jawa Barat, 11 Mei 2024. Untuk sementara, 10 penumpang bus dan seorang pengendara motor tewas dalam kecelakaan yang melibatkan sejumlah sepeda motor dan mobil tersebut. TEMPO/Prima Mulia
Tersangka Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Bisa Bertambah, Pengusaha dan Karoseri Bus Akan Diperiksa

Kakorlantas Polri menyatakan pihak pengusaha dan karoseri bus bisa diperiksa dalam kasus kecelakaan bus SMK Lingga Kencana.


Polda Jabar Ungkap Penyebab Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

1 hari lalu

Kondisi bus Putera Fajar rombongan dari SMK Lingga Kencana Depok yang terlibat kecelakaan maut di Ciater, Subang, Jawa Barat, 11 Mei 2024. Untuk sementara, 10 penumpang bus dan seorang pengendara motor tewas dalam kecelakaan yang melibatkan sejumlah sepeda motor dan mobil tersebut. TEMPO/Prima Mulia
Polda Jabar Ungkap Penyebab Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Polda Jabar telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan Traffic Accident Analysis (TAA) untuk mengetahui penyebab kecelakaan bus itu.


Kepala SMK Lingga Kencana Jelaskan Pemilihan Travel Will In Urus Rombongan Perpisahan yang Berbuntut Kecelakaan di Subang

1 hari lalu

Pengurus YKS dan kepala sekolah saat menyampaikan informasi terkait kecelakaan maut SMK Lingga Kencana di salah satu ruang, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Minggu, 12 Mei 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Kepala SMK Lingga Kencana Jelaskan Pemilihan Travel Will In Urus Rombongan Perpisahan yang Berbuntut Kecelakaan di Subang

Kepala SMK Lingga Kencana Sarojih mengungkapkan kecelakaan bus rombungan perpisahan siswanya di Subang menggunakan travel yang sama seperti study tour ke Garut pada 2023.


Soal Pilgub Jabar, Wali Kota Depok Mohammad Idris : Emang Gue Pikirin

2 hari lalu

Wali Kota Depok Mohammad Idris menjelaskan tentang program pemberian makanan tambahan usai rapat paripurna persetujuan DPRD terhadap raperda APBD Kota Depok Tahun 2024 di Gedung DPRD Kota Depok, Rabu 22 November 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Soal Pilgub Jabar, Wali Kota Depok Mohammad Idris : Emang Gue Pikirin

Wali Kota Depok Mohammad Idris menanggapi santai dan memilih menyelesaikan janji kampanye ketimbang memikirkan isu dorongan pencalonan dirinya maju dalam Pilgub 2024 Jawa Barat.


7 Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Masih di ICU RSUI dan RS Bhayangkara Brimob

2 hari lalu

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) turut menyelidiki kasus kecelakaan bus wisata Trans Putera Fajar yang bermuatan 53 siswa SMK Lingga Kencana di Terminal Subang, Minggu (12/5).
7 Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Masih di ICU RSUI dan RS Bhayangkara Brimob

Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Mary Liziawati mengungkapkan 7 korban kecelakaan bus SMK Lingga Kencana masih menjalani perawatan intensif di ICU rumah sakit.