TEMPO Interaktif, Jakarta -Komisaris Jenderal Timur Pradopo, mantan Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya, mengakui masih banyak kekurangan dan masalah yang belum terselesaikan selama empat bulan memimpin sebagai orang no 1 Polda Metro.
"Semoga Pak Tarman (Irjen Sutarman, Kapolda baru) bisa menyelesaikan," kata Timur dalam sambutannya di Polda Metro Jaya, hari ini.
Menurut Timur, berbagai peristiwa seperti konflik Ciketing, pengamanan saat puasa, juga tragedi Ampera telah menempanya. "Bagi saya tidak bisa dilupakan," katanya.
Timur sendiri berterimakasih atas kerja sama dan bantuan setiap elemen masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan Ibu Kota, yang menjadi barometer di Indonesia."Selama tidak melanggar hukum, semua elemen masyarakat harus dianggap mitra menjaga ketertiban," katanya.
Secara khusus Timur menekankan dua permasalahan, yaitu Ciketing yang ditekankan sebagai kasus kriminal bukan konflik agama. Timur pun mengakui keterbatasan Polda dalam tragedi Ampera yang berlangsung sangat cepat, hanya sekitar 30 menit. "Saya berterima kasih masyarakat bisa meredam kondisi," katanya.
Turut menghadiri Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, Pangdam Jaya Mayor Jenderal Marciano Norman, Danjen Kopasus, seluruh kepala Kepolisian Resor, hingga polsek-polsek di seluruh Jakarta. Beberapa elemen masyarakat seperti Laskar Bendera, Front Pembela Islam, dan Pemuda Pancasila turut menghadiri pisah sambut ini.
ARYANI KRISTANTI