TEMPO Interaktif, Jakarta -Awal tahun 2011 diwarnai maraknya penelantaran dan pembunuhan bayi. Belum genap satu bulan telah ada sebanyak 6 kasus pembuangan bayi di wilayah Ibu Kota. "3 kasus pembuangan bayi di Bekasi, 1 kasus di Depok, dan 2 di Jakarta Barat," kata Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas Anak) Arist Merdeka Sirait,
Bahkan dua mayat bayi yang dibuang dan ditemukan di Jakarta Barat terjadi hanya berselang 2 hari. Kamis (20/1) petang kemarin sesosok mayat bayi ditemukan seorang pemulung di Jalan Jelambar Baru VII, RT 01 RW 10, Jelambar Baru, Grogol. Bayi laki-laki tersebut masukkan dalam kantong plastik dan dibuang begitu saja di pinggir jalan.
Dua hari sebelumnya, Rabu (18/1) di kecamatan yang sama juga ditemukan sesosok mayat bayi perempuang yang dibuang dekat Kampus Universitas Kristen Krida Wacana, Grogol, Jakarta Barat. Diduga bayi yang ditemukan dalam kondisi mulai membusuk itu telah meninggal sejak 3 hari sebelum ditemukan. "Dalam waktu berdekatan dua kasus pembuangan bayi terjadi, belum sebulan sudah 6 kasus, ini sangat memprihatinkan," kata Arist.
Kuat dugaan pelaku pembuangan adalah orang tua bayi itu sendiri. "Padahal semestinya kalau orang tua tidak ingin merawat anaknya mereka bisa menyerahkannya ke Dinas Sosial untuk dirawat negara," katanya.
Komnas Anak berharap polisi bisa secepatnya membongkar kasus penelataran bayi tersebut. "Karena perbuatan itu adalah kriminal," ungkapnya. Warga masyarakat dihimbau untuk lebih memperhatikan lingkungan dan saling mengawasi. "Jika menemukan informasi yang mencurigakan tentang kekerasan anak atau pembuangan bayi laporkan ke polisi, karena polisi akan berat kalau kerja sendiri," tutupnya.
Sementara itu Polsek Tanjung Duren masih melakukan penyelidikan dan melacak pelaku pembuangan bayi di Grogol. "Masih kami selidiki," ujar Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Tanjungduren, Ajun Komisaris Johari Bule. Diduga lokasi penemuan bayi tersebut hanya tempat pembuangan, sedangkan pelaku sendiri tidak tinggal di sekitar tersebut.
AGUNG SEDAYU